Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen - Megahkanlah Tuhan Karena Dia Tuhan yang Berkarya Menyelamatkan Kita
Megahkanlah Tuhan Karena Dia, Tuhan yang Berkarya Menyelamatkan Kita Bacaan ayat: Mazmur 147:12 (TB) - "Megahkanlah TUHAN, hai Yerusalem, pujilah
Megahkanlah Tuhan Karena Dia, Tuhan yang Berkarya Menyelamatkan Kita
Bacaan ayat: Mazmur 147:12 (TB) - "Megahkanlah TUHAN, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion!".
Oleh Pdt Feri Nugroho
Megahkanlah Tuhan, adalah sebuah ajakan untuk memposisikan Tuhan sebagai pihak yang paling mengagumkan dalam keputusan dan tindakan-Nya.
Saat memegahkan Tuhan, seseorang sedang diajak untuk mengenal lebih dalam tentang Tuhan.
Bukan sebatas pengenalan umum, bahwa Tuhan itu maha segala-galanya, namun pengenalan yang berproses dalam kehidupan.
Pengalaman hidup menjadi tempat yang baik bagi seseorang untuk tahu tentang Tuhan yang ia imani.
Dinamika kehidupan menjadi cara untuk memahami apa yang Tuhan kehendaki bagi kehidupan.
Pada saat memegahkan Tuhan, seseorang juga sedang diajak untuk melihat dan mempelajari setiap peristiwa dalam rangkaian untuk menyaksikan bagaimana hikmat Tuhan itu terwujud nyatakan.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Siapa Sebenarnya Raja yang Besar Itu?
Pada banyak pergumulan, tindakan-Nya dapat dipahami dengan akal pikiran; pada kesempatan yang lain, tindakan-Nya diatas akal budi sehingga memerlukan waktu yang cukup lama untuk paham.
Seseorang bisa saja memerlukan waktu puluhan tahun, baru paham bahwa Tuhan punya maksud baik dalam sebuah peristiwa yang kita nilai sebagai tragedi.
Proses memegahkan Tuhan, membawa seseorang pada posisi untuk membangun relasi yang dialogis dengan Tuhan.
Terjadi perbincangan dalam iman, layaknya seorang anak dengan bapaknya untuk mengambil keputusan.
Pada posisi relasi inilah seseorang akan mengalami relasi yang dekat, akrab dan intim dengan Tuhan.
Realita kehidupan harus memaparkan fakta yang berbeda. Keluasan cara berfikir menjadi kendala utama dalam berproses untuk mengenal Tuhan secara pribadi.
Hal ini bukan berarti bahwa seseorang dianggap tidak bisa mengenal Tuhan karena sempit dalam berfikir, karena iman untuk mengenal Tuhan itu anugerah bagi setiap orang.

Nafas Hidup yang pernah dihembuskan kepada tanah liat sehingga menjadi hidup dengan nama Adam, akan terus memunculkan kesadaran tentang Tuhan yang berkuasa dalam kehidupan.
Pengenalan akan Tuhan berproses.
Berawal dari pengenalan umum, berlanjut pada pengenalan khusus, hingga pada proses pengenalan secara pribadi.
Pengenalan umum ada pada semua kepercayaan di bumi, sebagai kesadaran umum akan adanya Tuhan sebagai yang Mahakuasa dan harus disembah.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Yesus, Seorang Imam Besar Agung yang Tidak Berdosa
Pengenalan khusus, masuk dalam ajaran yang dikembangkan yang membentuk cara berfikir.
Pengenalan khusus iman Kristen berbicara tentang firman Allah yang menjadi manusia dalam Yesus: menebus, membenarkan, menguduskan dan menyucikan manusia yang berdosa untuk memperoleh jaminan kehidupan kekal.
Pengenalan pribadi, merujuk pada keputusan pribadi untuk percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat bagi kehidupannya.
Adalah bijak untuk mengevaluasi kehidupan iman, saat ini sedang berada pada posisi apa?
Umum, khusus, atau pribadi, bentuk pengenalannya akan Tuhan?
Beberapa orang mengenal Tuhan dalam hubungannya dengan kepentingan dan kebutuhan.
Ketika sukses, berhasil, berjaya, maka dianggap diberkati Tuhan; sementara ketika gagal dan ada penderitaan dinilai sebagai orang yang jauh dari Tuhan.
Dalam posisi demikian, godaan untuk mengabaikan Tuhan dan fokus pada yang terlihat menjadi sangat besar.
Akhirnya, pengenalan akan Tuhan menjadi grafik yang naik turun seiring situasi yang dihadapi.
Beberapa orang merasa bahwa kehidupan rohani terlalu abstrak untuk dipahami.
Pada titik tertentu menjadi sulit ditebak atau tidak bisa diprediksi.
Apalagi ketika disandingkan dengan hal-hal yang dapat rasa oleh panca indera.
Pekerjaan, uang, harta, urusan bisnis, dan lain-lain; rasanya lebih mudah dilihat hasilnya dibandingkan dengan ketika berdoa dan melakukan ibadah kepada Tuhan.
Baca juga: Renungan Harian Kristen - Yang Maha Besar Memilih untuk Mengosongkan Diri
Pada saatnya, seseorang mendapatkan diri begitu jauh dari kehidupan beriman, dan bergelut dengan pertimbangan manusiawi dalam setiap keputusan yang diambil.
Pemazmur mengajak umat untuk memegahkan Tuhan. Dalam beberapa terjemahan lain memakai kata memuliakan Tuhan.
Apakah yang mendorong Pemazmur mengajak umat untuk memegahkan Tuhan?
Dasar utama Pemazmur beride untuk memegahkan Tuhan, berangkat dari pengalaman penemuannya akan karya Tuhan dalam kehidupan.
Bahwa Tuhan lah yang berkarya untuk membangun Yerusalem, menyembuhkan yang terluka, membalut luka-luka.
Itulah tindakan Tuhan yang dilakukan untuk umat-Nya.
Karya Tuhan bukan hanya berhenti sampai disitu.
Dalam proses kehidupan, Tuhan yang melindungi, memberkati, memberi kesejahteraan bahkan mencukupi apa yang menjadi kebutuhan jasmani.
Luar biasanya, jaminan penyertaan itu terus berkelanjutan.
Pemazmur melihat peristiwa alam, juga sebagai wujud nyata kuasa Tuhan yang dinyatakan.
Tuhan berkarya pada musim-musim. Pergantian musim menjadi tanda ajaib Tuhan untuk menata segala sesuatu secara serasi dan harmonis.
Dalam prespektif Perjanjian Baru, Yesus mengajari kita untuk melihat burung pipit dan bunga bakung agar hidup terbebas dari rasa kuatir.
Secara khusus, Tuhan berkenan membimbing umat melalui hukum yang Dia berikan.
Tuhan berkenan menyatakan petunjuk bagaimana hidup membangun relasi yang harmonis, dalam relasi dengan sesama dan alam yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia.
Pergantian tahun sudah di depan mata.
Mari temukan karya Tuhan dalam tahun yang hendak kita tinggalkan dan menjadikannya sebagai jaminan bahwa Tuhan akan terus menyertai.
Bersyukurlah atas setiap pergumulan hidup yang ada sebagai bentuk kreatif Tuhan untuk membentuk dan mendidik iman kita agar semakin dewasa.
Puncaknya, megahkan Tuhan dalam segala perkara, muliakan Tuhan dalam segala hal, karena adalah Tuhan yang Mahakuasa. Amin
Renungan oleh Pdt Feri Nugroho S.Th, GKSBS Siloam Palembang