Menguat, Isu Reshuffle Kabinet untuk Enam Posisi Menteri, Politisi PKB: Akan Masuk Orang-orang Muda

Presiden Joko Widodo (Jokowi) diperkirakan bakal melakukan perombakan atau reshuffle kabinet untuk enam posisi menteri. 

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Maruf Amin memperkenalkan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju di tangga beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). 

Isu berhembus di lingkungan Istana bahwa Jokowi akan melakukan reshuffle pada pekan depan.

Dua kursi menteri yang ditinggalkan merupakan ”jatah” PDIP dan Partai Gerindra.

Baca juga: Pengemudi Truk Diduga Lepas Kendali, Kecelakaan Maut di Desa Sungai Buluh Batanghari

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin menyebut, Jokowi sedang melihat waktu yang tepat.

"Soal kepercayaan Jawa. Dia tidak hanya Rabu, tapi Rabu nya Pon. Biasanya orang Jawa seperti itu, sangat kental ke-Jawaannya. Mengikuti penanggalan Jawa. Yang dianggap menurutnya hari yang baik," ujarnya kepada Tribun Network, Sabtu (19/12/2020).

Ujang berpandangan bisa saja ada pergeseran di antar kementerian, tanpa mengurangi 'jatah' partai politik.

Menurut dia, berdasarkan hasil survei Indonesia Political Review, ada beberapa pos kementerian, yang kinerjanya kurang baik.

"Terkait kinerja berdasarkan hasil survei kami, ada Kemensos, Kementerian Agama, Kemenkumham, Kemendikbud, dan Kemenparekraf, dan Kemenaker yang dianggap banyak terkena PHK," ucapnya.

Yang pasti, ucap Ujang, pos Menteri harus diisi oleh sosok yang berintegritas, memiliki keahlian di bidangnya, dan memiliki penerimaan dari elite politik dan masyarakat.

"Kriteria itu yang penting, untuk setidaknya dua kursi menteri yang saat ini kosong," imbuh Ujang.

Jokowi memang terkenal sebagai presiden 'njawani' nan lekat dengan simbol-simbol.

Jika menilik penanggalan Jawa bulan ini, Rabu Pon jatuh pada 23 Desember.

Saat ini dua kursi di Kabinet Jokowi kosong usai ditinggal Menteri Kelautan dan Perikanan serta Menteri Sosial yang terseret kasus korupsi.

Sementara, menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, reshuffle adalah hak prerogratif presiden.

Tapi, dua partai politik, PDIP dan Gerindra dipastikan akan ngotot untuk tetap mengisi dua kursi kementerian yang kosong tersebut.

"Saya kira partai akan tetap ngotot, Gerindra dan PDIP. Tentu ini bagian jalan panjang Pemilu 2024. Kerja menteri akan mendongkrak pamor partai," ucap Adi.

Jika terjadi reshuffle, Adi meyakini pos kementerian akan diisi oleh kader partai politik, karena untuk kepentingan Pemilu 2024. (tribunnews.com)

SUMBER: Bangkapos

Baca juga: Cakap Kreatif Juarai Lomba Kewirausahaan Pemuda Kota Jambi

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved