Berita Bisnis Jambi

Bank Indonesia dan Kementrian Berkolaborasi Menyusun Strategi Nasional Pengembangan UMKM

Strategi ini juga menjadi bagian dari rencana jangka panjang dalam menempuh transformasi ekonomi guna memperkuat resiliensi dan menjadikan UMKM

Penulis: Vira Ramadhani | Editor: Andreas Eko Prasetyo
Istimewa
Bank Indonesia bersama kementrian terkait telah menyusun Strategi Nasional Pengembangan UMKM untuk mewujudkan UMKM nasional yang berdaya saing dan mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif, yakni melalui program Korporatisasi, Kapasitas dan Pembiayaan. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Bank Indonesia bersama kementrian terkait telah menyusun Strategi Nasional Pengembangan UMKM untuk mewujudkan UMKM nasional yang berdaya saing dan mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif, yakni melalui program Korporatisasi, Kapasitas dan Pembiayaan. 

Strategi ini juga menjadi bagian dari rencana jangka panjang dalam menempuh transformasi ekonomi guna memperkuat resiliensi dan menjadikan UMKM sebagai kekuatan baru perekonomian nasional.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo mengatakan, Strategi nasional tersebut terbagi kedalam beberapa rencana aksi yang bisa dicontoh oleh pemangku kebijakan di Jambi dalam mewujudkan 3 (tiga) potensi utama UMKM nasional.

“Pertama, UMKM Potensi Ekspor. Kedua, UMKM Pendukung Pariwisata. Dan ketiga, UMKM Pendukung Manufaktur,” ujarnya pada acara Webinar Wastra dan Kopi Jambi Untuk Dunia, (19/12/2020).

Baca juga: Kasus Covid-19 di Batanghari Alami Lonjakan, Satgas: Dominasi Penularan Transmisi Lokal

Baca juga: Cegah Keramaian Saat Malam Tahun Baru, Satpol PP Bersama Polres Tanjabtim Akan Lakukan Patroli

Baca juga: Chord Kunci Gitar Kasih Putih - Glenn Fredly: Biarkanlah Kurasakan Hangatnya Sentuhan Kasihmu

Lanjut Dody, dengan sasarannya dalam mendukung pengendalian inflasi, mengurangi ketergantungan impor yang membebani CAD, mendorong potensi ekonomi lokal dan pertumbuhan yang inklusif. 

“Secara teknis Bank Indonesia memberikan dukungan dalam bentuk pendampingan, fasilitasi dan juga proses kurasi yang membantu mewujudkan Onboarding UMKM dalam menemukan akses pemodalan dan pasar yang tepat,” ucapnya.

Proses pendampingan ini sendiri juga dielaborasi dengan program IRU (Investor Relation Unit) berupa kegiatan promosi perdagangan yang berorientasi ekspor baik dilakukan di luar maupun di dalam negeri dengan menghadirkan buyer dari luar negeri (Jambi belum menjadi KPw RIRU).

Produk Wastra dan Kopi sejauh ini merupakan bagian dari kelompok usaha yang potensial untuk terus dikembangkan. Sejak tahun 2015 sudah terdapat 118 UMKM binaan BI potensi ekspor yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca juga: Karyawan Rumah Makan di Kota Jambi Gasak 4 Kotak Amal, Rokok dan Handphone Milik Bosnya

Baca juga: Karyawan Rumah Makan Ini Ajak Suami Mencuri Kotak Amal, Handphone dan Rokok di Tempatnya Bekerja

Baca juga: Jelang Perayaan Natal dan Tahun Baru Polres Muarojambi Siap Amankan Ketertiban Masyarakat

“Beberapa daerah bahkan sudah memiliki branding tersendiri berdasar variasi produk yang mereka kembangkan,” katanya.

Dody juga menyampaikan, Sinergi pemberdayaan juga dilaksanakan melibatkan stakeholders di pusat maupun daerah dengan fokusnya dalam membangun fungsi enabler UMKM melalui penguatan infrastruktur dan kerjasama kelembagaan.

Dalam proses pemberdayaan UMKM ini, pelajaran berharga yang bisa kita petik adalah pentingnya menyusun strategi pengembangan baik di pusat maupun daerah secara terintegrasi dengan sektor-sektor pendukung lainnya misalnya secara (i) backward linkage pada sektor pendidikan, kemudian (ii) forward linkage menjadi pendukung kepada industri yang lebih besar, serta (iv) interlinkage yakni melalui pariwisata. 

“Dengan demikian kebijakan pengembangan dapat dilakukan secara end to end dan memberikan nilai ekonomis yang lebih tinggi,” pungkasnya. (Tribunjambi/Vira Ramadhani).

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved