Berita Bisnis Jambi
KPw BI Jambi Gelar Webinar Untuk UMKM, Wastra dan Kopi Jambi Untuk Dunia
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi menyelenggarakan kegiatan webinar dengan tema “Wastra dan Kopi Jambi untuk Dunia”
Penulis: Vira Ramadhani | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi menyelenggarakan kegiatan webinar dengan tema “Wastra dan Kopi Jambi untuk Dunia”, sebagai salah satu upaya mendorong promosi komoditi berorientasi ekspor di Provinsi Jambi, yaitu wastra dan kopi.
Kegiatan ini dilakukan secara virtual, dan dihadiri oleh Teten Masduki Menteri Koperasi dan UKM RI, Dodi Budi Waluyo selaku Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia, Agus Sunaryo Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Jamb, serta Walikota dan Bupati di Provinsi Jambi. Desainer Nasional Wignyo Rahadi, Perwakilan dari Rikolto Kiki Purbosari, Ketua Umum Dekopi Indonesia Anton Apriyantono,
Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah ditingkat Provinsi dan Kabupaten /Kota di Provinsi Jambi, serta pelaku UMKM Provinsi Jambi.
Guna mendorong potensi komoditas unggulan daerah dalam rangka mengelola defisit
transaksi berjalan, serta mendorong pemulihan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, KPw BI Provinsi Jambi turut aktif dalam kegiatan pengembangan Klaster Batik Jambi di Kota Jambi, Klaster Kopi Arabika di Kabupaten Kerinci, Klaster Kopi Robusta di Kabupaten Merangin dan Klaster Kopi Liberika di Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang merupakan komoditas unggulan berorientasi ekspor di Provinsi Jambi.
Suti Masniari Nasution, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi mengatakan, dengan memperkuat sinergi bauran kebijakan BI dengan kebijakan fiskal, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi senantiasa melaksanakan pendampingan terhadap UMKM komoditas unggulan berorientasi ekspor di Provinsi Jambi.
“Kita terus mendampingi UMKM melalui Pengembangan kapasitas klaster dalam bentuk pelatihan softskill, hard skill, fasilitasi sertifikasi, serta fasilitasi business matching dan keikutsertaan dalam ekspo skala nasional maupun internasional. Serta, Bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) untuk mendukung pemenuhan sarana dan prasarana klaster UMKM dimaksud,” ungkapnya, Sabtu (19/12/2020).
Baca juga: Penampilan Syahrini di Cover Majalah 2021 Disorot Warganet, Istri Reino Barack Tampil Memukau
Baca juga: Polresta Jambi Ungkap Peredaran Ponsel Black Market, Puluhan Iphone di Telanaipura Diamankan
Baca juga: Chord Kunci Gitar Lagu Gantung - Melly Goeslaw, Kunci Gitar Dasar Paling Mudah Dimainkan
Suti melanjutkan, Pulau Sumatera merupakan pemegang pangsa terbesar untuk komoditas kopi di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan luas lahan kopi di Sumatera seluas 783.696 Hektar atau 62% dari luas lahan kopi nasional.
Dari sisi produktivitas, pada tahun 2020, Sumatera mampu menghasilkan 551.786 ton kopi atau setara dengan 71% produksi kopi nasional. Hal tersebut tidak terlepas dari kontribusi produksi kopi Provinsi Jambi sebesar 16.864 ton pada tahun 2020.
“Saat ini, Jambi memiliki lahan kopi seluas 28.271 hektar. Luas lahan kopi di Jambi ini semakin meningkat dari tahun-ketahun seiring dengan meningkatnya potensi kopi sebagai komoditas nasional dan komoditas ekspor,” ungkapnya.
Dalam mengembangkan pasar kopi Provinsi Jambi, Bank Indonesia melakukan intervensi dan telah mengantarkan salah satu UMKM Provinsi Jambi, yaitu Koperasi Koerintji Barokah.
“Kita telah ekspor kopi mandiri dan perdana, pada tanggal 28 Juli 2020 dengan mengirimkan produk specialty green bean sebanyak 15,9 ton ke Belgia senilai Rp 1,4 miliar melalui Pelabuhan Talang Duku, Provinsi Jambi,” ucapnya.
Tidak hanya berhenti disitu saja, prestasi tersebut berlanjut kembali ditandai dengan pelaksanaan ekspor secara mandiri ke Jepang pada 23 Oktober 2020.
Selain itu, nama Provinsi Jambi juga semakin dikenal berkat kesuksesan kain tradisionalnya yaitu batik dan songket Jambi yang telah mencuri perhatian para pecinta fashion tanah air melalui sentuhan beberapa desainer nasional dan internasional dalam beberapa gelaran seperti Batik Azmiah oleh Jenahara Nasution di Karya Kreatif Indonesia 2017, Batik Berkah dan Batik Azmiah oleh Itang Yunasz di ISEF 2020 serta Songket Cik Mia oleh Hian Tjen.
“Hal ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan dan kita doakan bersama agar prestasi serupa dapat terulang kembali digelaran lainnya sehingga UMKM Jambi dapat semakin dikenal dan mendunia,” tambahnya.
Suti berharap dengan adanya webinar hari ini depat memberikan insight, motivasi dan sinergi dalam rangka mendorong pengembangan wastra dan Kopi Jambi, sehingga mampu meningkatkan nilai tambah ekonomi, baik bagi pelaku industri wastra petani kopi ataupun daerah sekitar dalam bentuk penerimaan devisa dan dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi Provinsi Jambi, serta berkontribusi untuk ketahanan ekonomi Indonesia.
“Semoga segala upaya kita untuk mewujudkan perekonomian Indonesia yang berdaya tahan dan mendorong UMKM berorientasi ekspor, senantiasa mendapat ridho dari Allah SWT,” pungkasnya.
(Tribunjambi/Vira Ramadhani)