Berita Kota Jambi

Tutupan Hutan Jambi Tinggal 800 Ribu Hektare, Satu Hutan Lindung Gambut Menghilang

Degradasi tutupan hutan di Jambi masih terus berlanjut sepanjang tahun 2020

Penulis: Dedy Nurdin | Editor: Nani Rachmaini
Dedi nurdin
Catatan Warsi. Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi mencatat, hingga penghujung tahun tutupan hutan di Jambi yang tersisa hanya 882.272 Hektar.  

Dampak dari aktivitas PETI juga mengakibatkan tewasnya lima orang pekerja di KabupatenvMerangin dan Tebo. Dari segi penegakan hukum sepanjang tahun 2020, aparat keamanan telah menangkap 107 orang pelaku PETI. 

Terdiri  dari 3 pemodal, 2 kurir, 1 penampung, dan 101 pekerja. Tigapuluh sembilan diantaranya naik statusnya menjadi tersangka.  

“Di Hutan Desa Lubuk Bedorong Sarolangun, tambang ini masuk di Sungai Sipa dan Sungai Tetek, pengelola hutan desa dan masyarakat sudah berkali-kali mengusir penambang. Bahkan sudah dua kali alat berat pelaku penambang ini dibakar masyarakat. Tapi masih tetap terjadi," katanya. 

Keberadaan penambangan emas illegal ini, kemungkinan  juga mendapat support dari maraknya tambang minyak illegal atau illegal drilling. 

Catatan Warsi sepanjang 2020 terdapat  971 sumur illegal drilling. Dari sumur ini, diperkirakan mampu menghasilnya 467 liter minyak persumur per hari.

Jika diasumsikan lima ribu rupiah perliternya, maka kerugian negara akibat penambangan ini mencapai Rp 828 Milyar. 

"Meski tidak secara luas, namun juga menyumbang kerusakan hutan karena prakteknya masih banyak terjadi dalam kawasan hutan," kata Rudi. 

Indikator lainnya penyumbang hilangnya tutupan hutan di Jambi juga karena aktifitas Illegal Loging yang masih masif terjadi.

Warsi mencatat kayu-kayu illegal yang beredar di Jambi sepanjang tahun 2020 mencapai 102.521 kubik. dengan nilai kerugian yang ditimbulkan sekitar 307 miliar rupiah dengan asumsi tiga juta perkubik. 

"Tahun ini kami melihat yang tinggi aktifitas Illegal Loging di lanskap sekitar Bukit Tiga Puluh," kata Rudi Syaf. (Dedy Nurdin)

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved