Berita Sarolangun

Dampak Covid-19, Guru Bahasa Inggris Dari Sarolangun Ini Banting Stir Jadi Pengusaha Keripik Pisang

Bambang satu contoh pengajar di Pare, Kampung Inggris, yang terdampak saat Covid-19.

Penulis: Rifani Halim | Editor: Rahimin
tribunjambi/Rifani halim
Beng Banana Chips, usaha keripik pisang Bambang. Dampak Covid-19, Guru Bahasa Inggris Dari Sarolangun Ini Banting Stir Jadi Pengusaha Keripik Pisang 

Dampak Covid-19, Guru Bahasa Inggris Dari Sarolangun Ini Banting Stir Jadi Pengusaha Keripik Pisang

Laporan wartawan Tribun Jambi, Rifani Halim

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Bambang satu contoh pengajar di Pare, Kampung Inggris, yang terdampak saat Covid-19.

Ia adalah pemuda Sarolangun yang sudah tiga tahun mengajar anak-anak di Pare, kampung Inggris yang tersohor di Indonesia.

Setelah ia pulang ke kampung halamannya di kabupaten Sarolangun, ia harus memutar otak untuk berkembang dan melawan virus yang sangat berdampak hingga sampai saat ini.

Pada April, ia mencoba membangun usahanya yakni keripik pisang yang jarang ia lihat di kampungnya.

Baca juga: UPDATE Merangin Ditetapkan Jadi Zona Merah Penyebaran Covid-19, Pasien Positif di Jambi 2.847 Orang

Baca juga: Sikap Nathalie Holscher Saat Putri Delina Angkat Kaki dari Rumah Sule: Sering Nengok-nengok Rumah!

Baca juga: Ditanya Kriteria Wanita Impian, Dimas Mendadak Singgung Nagita Slavina: Kayak Mbak Gigi!

Setelah berdiskusi dengan sanak keluarga soal racikan pisang dan mencoba secara otodidak terciptalah Produk pisang Beng Banana Chips.

"Awalnya saya selesai kuliah pergi ke kampung inggris, Pare di Kediri untuk belajar bahasa inggris sampe pada akhirnya mengajar Bahasa Inggris di sana," ungkap Bambang kepada Tribun Jambi, Kamis (17/12/2020).

"Jadi awal bulan 4 sayo balek ke Sarolangun sayo bingung,  kareno dak do pemasukan samo sekali. Semasa isolasi mandiri di rumah, sayo cubo nonton2 youtube utk buka usaha," ujarnya.

"Kebetulan sayo suka makan keripik pisang, dan sayo lihat prospek keripik pisang ini lumayan menjanjikan, jadi sayo cari tau gimano caro buatnyo semasa isolasi mandiri,"

Alumni Universitas Jambi ini sudah delapan bulan menjalani usaha ini, di bantu satu orang karyawan dan keluarganya yakni sang ibu dan adiknya.

Beng Banana Chips, usaha keripik pisang Bambang
Beng Banana Chips, usaha keripik pisang Bambang (tribunjambi/Rifani halim)

Brand yang kini sudah sampai ke Palembang, Karawang, Pekanbaru, Bungo, Bangko dan kota Jambi ini memiliki nama yang di berangkat dari gelar pemiliknya "Beng", ia dapati gelar tersebut saat ia mengajar di Pare.

Bambang atau Beng, dengan tenaga kerja yang terbatas ia dapat memproduksi hingga 150 jika dilakukannya sendiri.

"Kalau bedua bisa 300 pcs dalam seharinya kita produksi," kata Beng.

Sewaktu ketika beberapa waktu lalu, Bambang mengungkapkan ia pernah di tawarkan untuk masuk ke store beda, yakni beberapa mall besar yang ada di kota Jambi.

Baca juga: Teddy Tak Bisa Mengelak Lagi, Mbak You Ungkap Gelagatnya yang Kini Ngotot Minta Warisan Lina

Baca juga: Meggy Wulandari Beri Sindiran Keras ke Kiwil Usai Digugat Cerai Rohimah: Bahagia di Atas Penderitaan

Baca juga: FAKTA-FAKTA Dedik Purnomo yang Nekat Renang Pulau Kalimantan ke Jawa Pakai 2 Galon

"Sewaktu itu pernah Ado pertemuan acara, jadi ada orang-orang dari mall besar yang ada di kota Jambi. Orang itu tertarik, kata orang itu produk saya udah layak untuk masuk store mereka. Namun, kita masih menunggu label Halal saja setelah itu baru kita masukan nantinya," kata Bambang.

Beng Banana Chips di bandrol dengan harga yang terjangkau Rp 13.000 dengan enam varian rasa yang nikmat dan tersedia di beberapa mini market di Sarolangun dan store oleh-oleh di kota Jambi.

Rasa coklat biasa, coklat lumer, susu, susu lumer, green tea dan green tea lumer.

Kata Bambang, dalam kurun waktu sebulan ia bisa menjual BBC sebanyak 1000 pcs, tentu dengan nilai-nilai penjualan seperti itu tak lepas dari ke inginanya bangkit saat Covid-19.

Kedepannya, ia akan lebih konsen dalam menjual produknya, yakni dalam konsep iklan melalui sosial media dan kanal lainnya.

Selain menjadi memiliki UMKM, Bambang kembali mencari ruang-ruang kosong di Kabupaten Sarolangun, tentu saja yang bersangkutan dengan ilmu-ilmu yang ia dapat di pare, sewaktu belajar dan mengajar disana.

Dua Minggu lalu, ia baru saja membuka tempat kursus bahasa Inggris sesambil menjalankan UMKM yang ia miliki.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved