Berita Nasional

Ridwan Kamil 'Salahkan' Mahfud MD Soal Kekisruhan Kerumunan Massa: Beliau Harus Bertanggung Jawab

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun menanggapi soal kerumunan massa yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kolase/Tribunjambi.com
Ridwan Kamil dan Mahfud MD 

"Sebagai kewajiban warga negara untuk dimintai keterangan saja, klarifikasi. Nanti saya sampaikan setelah diperiksa," ujar Emil di lokasi, dikutip TribunJabar.id dari tayangan Kompas TV.

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono mengatakan, Ridwan Kamil akan ditanya mengenai implementasi peraturan penanganan pandemi Covid-19 di lapangan.

Baca juga: Momen Mesra Nella Kharisma dan Dory Harsa di Meja Makan, Pesannya Untuk Netizen Hargai Usaha Istri

Baca juga: Promo KFC Hari Ini (16/12) Beli 7 Potong Ayam Gratis 2 Ayam Cuma Rp 104.545

Baca juga: Ucapan Selamat Natal 2020, Bisa Dikirmkan Lewat WA atau Status WA, FB, Twitter

Awi Setiyono mengatakan, Ridwan Kamil yang mengeluarkan Pergub terkait penanganan pandemi Covid-19 di wilayah Jawa Barat.

“Bagaimana implementasinya ke bawah, apa perintahnya ke bawah, kemudian beliau mengetahui kejadian kemarin apa reaksinya, apa upayanya, ini yang nanti akan digali,” ujarnya di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (19/11/2020).

Sebelumnya Sindir Kerumunan di Megamendung

Front Pembela Islam beberapa waktu lalu membuat kerumunan.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyindir acara ceramah pemimpin Front Pembela Islam (FPI) di Megamendung, Kabupaten Bogor, yang menimbulkan kerumunan beberapa waktu lalu.

Kala itu, massa meruah ke jalan raya untuk menyambut kedatangan Rizieq.

Ridwan Kamil menekankan pentingnya kesadaran semua orang dalam menjaga protokol kesehatan pencegahan Covid-19, apalagi jika seseorang itu merupakan sosok yang digugu para pengikutnya.

"Kuncinya, para pemimpin yang punya pengikut, tolong inspirasikan ketaatannya kepada pengikut," kata Ridwan kepada wartawan di Depok, Rabu (25/11/2020).

"Kalau pemimpinnya tidak taat, pengikutnya tidak taat. Kejadian Megamendung kan begitu, kasihan polisi," tambahnya.

Ridwan mengemukakan, belum ada informasi terbaru mengenai dampak kerumunan hajatan Rizieq di Megamendung dengan timbulnya klaster Covid-19.

Baca juga: promo Alfamart Hari Ini 16- 31 Desember 2020, Promo Susu Popok Bumbu Dapur Produk Pembersih

Baca juga: Viral Mahasiswi Taiwan Asal Indonesia Temukan Laptop Core i7 di Tempat Sampah: Aku Berusaha Biasa

Baca juga: Download Lagu Natal Terbaru Versi Slow - Sambut Dia, Damai Natal, Natal Telat Tiba

"Belum ada update, kan tes baru kemarin, minggu ini memang lebih dari 20 terpapar, pasti ada perubahan zona tapi belum bisa saya umumkan," ujarnya.

Namun, Ridwan menepis anggapan bahwa insiden kerumunan akibat hajatan Rizieq terjadi karena lembeknya pengawasan dan penegakan hukum.

Ia menyederhanakan masalah tersebut dengan menyinggung protokol 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker).

Halaman
123
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved