Renungan Kristem

Renungan Harian Kristen - Berbuat Baik Menjadi Identitas Dasar Iman Kristen

Bacaan ayat: Matius 5:16 (TB) - Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan

Editor: Suci Rahayu PK
pixabay.com
Ilustrasi 

Berbuat Baik Menjadi Identitas Dasar Iman Kristen

Bacaan ayat: Matius 5:16 (TB) - Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.

Oleh Pdt Feri Nugroho

Pdt Feri Nugroho
Pdt Feri Nugroho (Instagram @ferinugroho77)

Secara umum, agama dipahami sebagai lembaga yang berupaya mengajarkan tentang bagaimana seseorang dapat hidup berkenan kepada Tuhan.

Agama menjadi bentuk upaya manusia untuk mencapai Tuhan.

Sudah bisa dipastikan, bahwa agama akan mengajarkan tentang bagaimana harus berbuat kebaikan sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.

Jika ada agama yang mengajarkan kejahatan, maka agama tersebut sudah beralih fungsi dari tujuannya semua yaitu mengajarkan tentang kebaikan.

Inilah dasar umum yang membuat banyak orang berkesimpulan bahwa semua agama itu sama, yaitu mengajarkan kebaikan agar berkenan kepada Tuhan; semua agama sama yaitu menuju kepada Tuhan hanya cara dan jalannya saja yang berbeda-beda.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Jadilah Berbahagia dalam Segala Keadaan

Secara manusiawi berdasarkan hati nurani, sebenarnya seseorang bisa saja melakukan kebaikan tanpa harus beragama.

Banyak orang baik ditemukan, justru menyatakan diri tidak beragama.

Bagi mereka, kebaikan atau berbuat baik adalah inti kehidupan.

Berbuat baik sudah menjadi keharusan bagi manusia yang berakal.

Berbuat baik menjadi perbedaan mendasar yang melekat pada manusia dibandingkan dengan seekor binatang.

Seekor Harimau saja mampu berbuat kebaikan dengan tidak memakan anaknya, maka jika kedapatan manusia melakukan kejahatan (atas nama agama), maka dia sudah menjatuhkan martabatnya sebagai mahkluk ciptaan mulia menjadi lebih rendah dari seekor binatang.

Yesus memberikan pengajaran kepada para pengikut-Nya untuk melakukan kebaikan.

Namun ada yang berbeda dalam pengajaran tersebut.

Jika secara umum berbuat baik diposisikan sebagai cara untuk dekat dan berkenan kepada Tuhan, Yesus justru menekankan bahwa melakukan kebaikan sebagai identitas diri sebagai orang-orang yang sudah mendapatkan jaminan keselamatan.

Orang Kristen (pengikut Yesus Kristus) disebut sebagai garam dunia dan terang dunia. Sebagai garam, maka bisa dipastikan pada dirinya ada rasa asin yang melekat dan tidak boleh hilang.

Baca juga: Renungan Harian Kristen - Hidup untuk Berbakti Kepada Tuhan

Sebab jika rasa asin itu telah luntur maka garam tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.

Pengikut Yesus adalah garam dunia: mempunyai rasa yang memberi pengaruh pada dunia.

Dimana dia berada, sudah seharusnya hidupnya memberikan rasa yang enak bagi sesamanya.

Dan jika tidak memberi rasa maka akan dipertanyakan dan diragukan identitas dirinya sebagai pengikut Kristus.

Sebagai terang dunia pada dirinya ada cahaya yang menerangi.

Orang tidak akan menyalakan pelita lalu ditempatkan di bawah gantang, namun akan menempatkannya diatas kaki dian (kaki dian: sejenis tiang untuk meletakkan pelita/lampu). Jika pelita ditempatkan dibawah gantang, maka pelita justru akan padam.

Fungsi utama pelita adalah menerangi ruangan dan mengusir kegelapan.

Para pengikut Yesus mempunyai identitas untuk menjadi cahaya yang menerangi kehidupan.

Dimanapun ia berada, selalu menebar pengharapan dan kebaikan. Perilaku hidupnya membawa damai dan sukacita.

Tutur katanya membawa berkat dan menginspirasi bagi sesamanya.

Muaranya tenyata bukan agar dekat kepada Tuhan atau supaya berkenan kepada Tuhan, namun supaya siapapun yang melihat kebaikan hidupnya dapat datang kepada Tuhan dan memuliakan Dia.

Iman Kristen berfokus pada berbuat baik karena Tuhan sudah berbuat baik bagi kehidupannya.

Iman Kristen mendasari perbuatan kebaikan bukan bermotif imbalan dan balasan dari Tuhan namun berbuat kebaikan pada posisi sebagai identitas diri.

Iman Kristen mendorong penganutnya berbuat baik untuk memperlihatkan bagaimana kebaikan Tuhan itu sudah memperbaharui kehidupannya.

Motif iman Kristen dalam berbuat baik bukan untuk mendapatkan sorga, namun karena sudah memperoleh sorga.

Jadikan kebaikan sebagai identitas diri yang melekat kuat dalam tubuh, sehingga setiap gerak tubuh selalu memperlihatkan kebaikan.

Jika kita yakin bahwa dalam Yesus ada jaminan keselamatan, maka perlihatkan tanda jaminan keselamatan tersebut melalui hidup yang berbuat kebaikan. Amin

Renungan oleh Pdt Feri Nugroho, S.Th, GKSBS Siloam Palembang

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved