Emosi Gibran Terpancing Saat Didebat Bagyo Soal Budaya Solo, Nada Bicara Anak Jokowi Meninggi
Debat panas kembali terjadi antara dua paslon saat putaran kedua debat publik Pilkada Solo 2020. Momen panas ini terjadi tak hanya satu kali, tapi...
Emosi Gibran Terpancing Saat Didebat Bagyo Soal Budaya Solo, Nada Bicara Anak Jokowi Meninggi
TRIBUNJAMBI.COM - Debat panas kembali terjadi antara dua paslon saat putaran kedua debat publik Pilkada Solo 2020. Momen panas ini terjadi tak hanya satu kali, tapi setidaknya ada di 3 segmen.
Dua pasangan calon di Pilkada Solo 2020, yakni Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa dan Bagyo Wahyono - FX Supardjo (Bajo).
Kedua calon saling menanggapi dan mempertanyakan kembali, jawaban dari salah satu calon.
Seperti, ketika Bagyo Wahyono mempertanyakan Gibran Rakabuming Raka yang dianggap tak mumpuni soal melestarikan kebudayaan.
Di saat bersamaan, ia pun mengkritisi kebijakan Pemkot yang menurutnya melupakan budaya.
Baca juga: Gibran Debat Sengit, Bagyo Sindir Anak Muda Belum Paham Budaya Solo: Nyuwun Sewu Miris
Baca juga: VIRAL Mahfud MD Diancam, Keponakan Blak-blakan, Awas, Kamu Anaknya Siapa Kok Bicara Rizieq-rizieq?
Baca juga: Fadli Zon Mencak-mencak Tak Terima Disebut Ikut Kerumunan Massa Habib Rizieq: Di mana? Itu Fitnah!
Baca juga: Keluarga Prabowo Ketakutan Ikut Terseret Kasus Benih Lobster, Sampai Minta Bantuan Hotman Paris
"Njenengan (Anda) kan masih muda, budaya Kota Solo ini mau dibawa ke mana? Njenengan kan tentang kultur budaya Solo belum tahu-tahu banget," kata Bagyo memulai pertanyaan.
"Ini banyak sekali yang dipimpin Pak Teguh, anggota DPR, banyak yang sudah lupa budayanya. Seperti keraton dan hiburan-hiburan untuk orang tua, keroncong, wayang, ketoprak entah kemana," ungkapnya.
"Nyuwun sewu (maaf), miris ini," kritiknya.
Menanggapi hal itu, Gibran menjawab dengan suara agak meninggi.
Ia menilai kebijakan Pemkot Solo soal budaya tak bisa dipukul rata untuk dinilai buruk.

Gibran kemudian mengingatkan acara seperti sekaten dan grebeg sudiro, yang masih dipertahankan dan menjadi magnet tersendiri hingga kini bagi wisatawan.
Setelah menjawab, Gibran kemudian 'menyerang balik'.
Ia balik menyindir Bajo yang dianggap terlalu bertele-tele dengan jawaban soal 'rembug'.