Sang Polwan Taklukkan Playboy di Surabaya yang 'Habisi' Belasan Gadis, Penyamaran Tak Terdeteksi
Sepak terjang seorang playboy penipu berakhir di tangan seorang polwan yang berparas ayu. Perjalanan playboy itu terhenti berkat sang polwan yang pia
TRIBUNJAMBI.COM - Menjadi polisi wanita alias polwan bukan hal mudah. Butuh mental dan konsistensi tinggi dalam bertugas.
Risiko ada di depan, terutama saat melakukan penyamaran-penyamaran.
Ini seperti kisah penyamaran polwan cantik yang akhirnya menaklukkan aksi playboy di Surabaya.
Sepak terjang seorang playboy penipu berakhir di tangan seorang polwan yang berparas ayu.
Perjalanan playboy itu terhenti berkat sang polwan yang piawai menyamar.

Kisahnya menegangkan, karena pelaku bukan playboy kelas kaleng-kaleng.
Berikut kisah penyamaran polwan cantik menaklukkan playboy di Surabaya.
Baca juga: Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Kendari, BMKG Sebut Tak Berpotensi Tsunami
Dion Prayoga (50), nama playboy itu merupakan pria yang telah menelan korban belasan gadis.
Ia dibekuk oleh polisi setelah melancarkan serangkaian aksi penipuan terhadap 15 orang wanita yang menjadi korbannya.
Adapun kasus ini berhasil terungkap lewat aksi penyamaran seorang polwan dari Polsek Guyangan, Surabaya.
Berdasarkan informasi kepolisian, pria asal Krembangan, Kota Surabaya, Jawa Timur itu setidaknya sudah menggondol isi dompet dan handphone milik para korbannya.
Modus yang digunakan adalah mencari mangsa wanita lebih dahulu dari media sosial.
Setelah ada yang tertarik dan mau diajak ketemuan, di saat itulah pelaku beraksi.
Sepak terjangnya kemudian berakhir setelah seorang polwan melakukan aksi penyamaran berpura-pura hendak berkencan dengannya.
Penangkapan terhadap Dion setelah Polsek Gayungan mendapat laporan dari korban bernama Elga.
Ceritanya, pada 23 Juni 2020 malam, Dion bersama korban Elga berada dalam satu mobil.
Baca juga: GAWAT! Al dan Andin Bertengkar Hebat, Simak Sinopsis Ikatan Cinta Kamis 3 Desember 2020 di Sini!
Ketika melewati Jalan Ahmad Yani, pelaku menyuruh korban untuk membeli air mineral di minimarket.
Ketika korban menuruti, pelaku membawa lari tas Elga yang diketahui berisi handphone dan dompet.
"Jadi tanggal 23 Juni 2020 sekira jam 18.30 WIB, korban bersama dengan kedua anaknya masuk ke dalam indomaret untuk berbelanja.
Setelah berbelanja dan keluar Indomaret, wanita tersebut tiba-tiba menangis, kemudian ditanya oleh pegawai minimarket," kata Ipda Hedjen Oktianto, Kanit Reskrim Polsek Gayungsari, Kamis (16/7/2020).
Sadar Elga menjadi korban pencurian, esok hari dirinya mendatangi kantor Polsek Gayungan.
Penyamaran Polwan
Setelah mendapat laporan Elga, polisi pun melakukan pencarian tersangka dan ditangkap setelah 3 minggu menjadi buron.
"Tanggal 15 Juli 2020 pelaku berhasil di amankan di halaman pintu Selatan BG junction Surabaya.
Dengan cara diajak ketemuan dengan Polwan cantik dari Polsek Gayungan yang melakukan penyamaran dengan bikin janji dengan tersangka," ucapnya.
Dari hasil keterangan tersangka, kepada polisi dirinya mengaku sudah melakukan aksi kejahatan itu sebanyak 15 kali.
Baca juga: Bak Beri Kode ke Kalina Ocktaranny, Shezy Idris Ungkap Alasan Ogah Dilamar Vicky Prasetyo: Gimmick
Motifnya, mengajak kenalan perempuan di media sosial lalu mengajak ketemuan.
"Korban sebelumnya belum ada yang melapor dan uang hasil kejahatan digunakan buat foya-foya dan modal merayu korban selanjutnya," ujarnya.
Atas perbuatannya, tersangka disangkakan melanggar pasal 362 serta pasal KUHP 378.
Polwan pulang pagi lapor pak RT
Beda dengan penakluk playboy. Kisah penyamaran polwan cantik yang ini sangat menarik.
Sang polwan menyamar, tak ada seorang warga yang mengetahui, kecuali Pak RT.
Penyamaran polisi wanita ini memang berani karena harus pulang dini hari.
Anda tak akan menyangka, sosok perempuan penjual keliling, tukang bakso, jual pintu keliling, dsb, ternyata polisi.
Itu merupakan bentuk-bentuk penyamaran alias undercover.
Satu di antaranya seperti yang dituturkan Tiwi Puspita Sari.
Memang, cara-cara penyamaran dengan polisi tak terduga oleh publik
Apalagi anggota intel alias intelijen yang sedang tugas.
Tugas penyamaran harus dilakukan sealamiah mungkin, menyatu dengan lingkungan.
Hal ini tentu yang sulit
Karena untuk melakukan, perlu keahlian tingkat tinggi.
Baca juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Kamis 3 Desember 2020, Gemini Gelisah, Cancer Tetap Tenang Ya!
Polisi atau polwan harus totalitas supaya tidak dicurigai.
Perlu latihan bagi polisi untuk menjadi ahli penyamaran, hingga kanan-kiri tidak menyadari.
Kisah penyamaran polisi ini menuai kekaguman.
Sebenarnya seperti apa penyamaran polisi?
Seperti dilaporkan Reporter Tribun Medan, Anto seorang warga merasa kaget saat mengetahui bahwa dua pemuda yang minum kopi di kantin Pool Bus ALS merupakan anggota polisi.
Dia berpendapat penyamaran anggota polisi sangat bagus.
"Kalau aku sebut penyamarannya bagus. Kayak kalian ini (wartawan) pakai pakaian kemeja dan kaus. Kemudian, duduk-duduk di kantin, kami anggap mahasiswa ataupun penumpang biasa," ujarnya di kantin pool Bus ALS, Minggu (1/1/2017) siang.
Menurut Anto menyampaikan dua polisi yang berpakaian preman itu sudah menunggu kedatangan bus, sehari sebelum penangkapan.
"Saya baru tahu mereka polisi saat bus tiba tadi pagi. Kemudian melakukan penangkapan di parkir belakang saat penumpang turun. Tiba-tiba ramai rupanya polisi semua tadi," katanya.
Petugas kepolisian sudah mengikuti Bus ALS dari Bogor, Jawa Barat.
Sehingga, mereka langsung memasuki bus yang bernomor pintu 333 tersebut.
"Mungkin sudah tahu polisi itu, karena begitu bus masuk langsung mereka berhentikan. Apalagi mereka sudah lama menunggu di sini. Jadi saya pikir cocoklah ditangkap perampok itu," ujarnya.
Pulang pagi dan pakaian seksi
Melalui kolom komentar pada berita Tribunnews, muncul cerita-cerita netizen tentang penyamaran menakjubkan lainnya oleh polisi.
Akun dengan nama Tiwi Puspita Sari satu di antaranya.
Baca juga: Kisah Intel Polisi Nongkrong di Empang Tak Terdeteksi Warga, Ngajak Patungan Beli Lele
Ia cerita tentang polisi wanita ( polwan)yang tak lain tetangganya.
Menurut Tiwi tetangganya tersebut total kalau sedang menyamar untuk menangkap penjahat.
Polwan tersebut, menurut Tiwi, sampai harus lapor ketua RT tempat tinggalnya.
Itu supaya tidak terjadi tak salah paham akibat penyamaran tersebut.
Si ketua RT kemungkinan telah berkomitmen untuk tidak membocorkan penyamaran polwan cantik tersebut.
"Ada tetangga yg jadi polwan. Memang totalitas banget kalau lagi menyamar."
"Sampe kadang beliau harus konfirmasi ke pak RT karna akan menyamar menjadi PSK untuk beberapa hari."
"Pulang subuh pake pakean seksi juga."
"Salut lah semoga untuk kasus yg lain cekap tanggap seperti ini."
"Dan lagi jika yg menjadi korban dari kalangan kebawah."
"Semoga perlakuannya akan sama."
Demikian komentar Tiwi.
Cerita lain dari akun Facebook dengan nama Vita Kurnia Fahrianti.
Seperti diketahui polisi dikenal dengan potongan rambut cepak dan rapi namun ia pernah menjumpai hal yang tak disangka.
"Aku sendiri jg salut sama penyamaran bapak polisi, hebat sekali , aku kira yang gondrong pake kalung rante itu preman ternyata intel nya polisi," imbuh Vita.
Akun lain dengan nama Elang Jajo menulis tebakan penyamaran polisi saat meringkus Ius Pane.
"Nyamar jdi pemulung y pak...." tulisnya.
Komentar-komentar netizen menunjukkan tentang polisi yang melakukan berbagai cara untuk mengungkap kejahatan satu di antaranya melakukan penyamaran.
Baca juga: Raja Intel Indonesia Bikin Anak Buah Kelabakan, Perwira Intelijen Kaget Dapat Jawaban
Aksi penyamaran dan selalu terlibat langsung dengan pelaku kejahatan membuat nyawa polisi terancam.
Apalagi kalau sampai ketahuan, makanya aksi penyamaran polisi selalu dengan perhitungan matang dan dilakukan dengan cara profesional.
Polisi yang menyamar biasanya melepas atribut yang menunjukkan kalau dirinya seorang polisi.
Di mana sekolah polwan di Indonesia
Menjadi polwan pun tak semudah yang dibayangkan. Ada pendidikan keras yang harus dilalui.
Di Indonesia, ada sekolah khusus untuk polwan, Sekolah Polisi Wanita disingkat Sepolwan.
Seperti apa sejarah polwan di Indonesia?
Melansir wikipedia, cikal bakal Sepolwan dimulai ketika Komdak VII Jaya (Polda Metro Jaya) membuka sekolah anggota Kepolisian Republik Indonesia (Sakri) Cabang Ciputat pada April 1963.
Sekolah ini yang menggantikan Sakri Cabang Kramat Jati.
Kemudian pada 1968, Sakri Cabang Ciputat berubah menjadi Sekolah Angkatan Kepolisian dan Latihan (Deplat) 007 Ciputat.
Pada 1975, Deplat 007 Ciputat berubah menjadi Depo Pendidikan dan Latihan (Dodiklat) 007 Ciputat.
Untuk pertama kalinya, pada 1975/1976, Dodiklat 007 Ciputat mendidik Bintara Polwan.
Kemudian, pada 1982, Dodiklat 007 berubah menjadi Sekolah Bintara 007 Ciputat, serta menjadi tahun pertama bagi lembaga pendidikan yang khusus mendidik polisi wanita.
Tonggak pusat pendidikan polwan dimulai pada 24 Januari 1984, ketika tongkat kepemimpinan diserahkan kepada Kolonel Polisi dra P Erda Latuasan Tarigan.
Perubahan bukan hanya pimpinan dari polisi pria ke polisi wanita, tetapi juga perubahan kepangkatan dari letnan kolonel menjadi kolonel polisi.
Selanjutnya, tanggal tersebut diperingati sebagai hari ulang tahun Sepolwan.
Pada 30 Oktober 1984, Pusdik Polwan diubah menjadi Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan) dan berada di bawah Direktorat Pendidikan Polri yang sebelumnya di bawah Kobangdiklat.
Kemudian pada 1992, Sepolwan berada di bawah Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri, yang sekarang telah berubah menjadi Lembaga Pendidikan Polri.
Itulah kisah keberanian polwan cantik yang tak jarang diketahui publik.(Surya.co.id/Tribunjambi.com)