Virus Corona

Anggota DPR Nilai Peringatan Keras Jokowi Soal Kasus Covid-19 Sia-sia, 'Sagtas Harus Dievaluasi'  

Saleh Daulay menilai, peringatan keras yang akan diberikan Presiden Joko Widodo jika kasus Covid-19 kembali meningkat, tidak membawakan hasil.

Editor: Rahimin
(KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Daulay Partaonan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Anggota DPR Nilai Peringatan Keras Jokowi Soal Kasus Covid-19 Sia-sia, 'Sagtas Harus Dievaluasi'   

Anggota DPR Nilai Peringatan Keras Jokowi Soal Kasus Covid-19 Sia-sia, 'Sagtas Harus Dievaluasi'  

TRIBUNJAMBI.COM - Presiden Joko Widodo memberi pernyataan keras terkait kasus Covid-19

Anggota Komisi IX dari Fraksi PAN Saleh Daulay menilai, peringatan keras yang akan diberikan Presiden Joko Widodo jika kasus Covid-19 kembali meningkat, tidak membawakan hasil.

Saleh mengatakan, sebaiknya Presiden Jokowi melakukan evaluasi terhadap kinerja Satgas Covid-19.

"Jadi satgas yang ada itu harus dievaluasi, jangan-jangan ada di antara jaring birokrasi itu yang tidak berjalan dengan baik," kata Saleh saat dihubungi, Rabu (2/11/2020).

Baca juga: Kisah Pilu, Dokter Sardjono Meninggal Karena Covid-19, Istrinya Menyusul, Bak Cinta Hidup Semati

Baca juga: Berita Duka, Ibunda Ririn Ekawati Meninggal Karena Covid-19, Sempat Pesan Terakhir Untuk Ibnu Jamil

Baca juga: Djoko Tjandra Janjikan Rp 14,2 Miliar Untuk Anita dan Andi Jika Bisa Urus Fatwa di MA

Saleh mengatakan, tidak hanya sekedar melakukan evaluasi, Presiden Jokowi bisa mengganti mereka yang tidak cakap dalam melaksanakan tugas.

"Dan hari ini kita sudah 9 bulan Covid-19 belum ada hal yang bisa seperti diharapkan. Apalagi pemerintah sudah lebih satu tahun, tetapi belum ada upaya pergantian struktur kabinet yang dianggap tidak mampu bekerja," ujarnya.

Di samping itu, Saleh menilai, pelaksanaan 3 T yaitu tracing (penelusuran), testing (pengujian), dan treatment (perawatan) dalam pengendalian penyebaran Covid-19 masih belum maksimal.

Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Saleh mengatakan, 3T perlu ditingkatkan untuk mengetahui peta masyarakat yang terpapar Covid-19.

"Ini kan juga penting dilakukan, karena para ahli epidemiologi mengatakan salah satu upaya memutus mata rantai Covid-19 adalah melakukan 3 T, dengan begitu kita tahu gambarannya petanya dimana saja paling ditemukan orang-orang terpapar Covid-19, dari situ bisa yang terjangkit dilakukan treatment," ucapnya.

Lebih lanjut, Saleh mengatakan, kesadaran masyarakat dalam pengendalian penyebaran Covid-19 harus ditingkatkan agar seluruh masyarakat berpartisipasi disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Menantu Mantan Sekretaris MA Nurhadi, Pinjam Rekening Bawahan Buat Tampung Uang Suap Rp 15 Miliar 

Baca juga: Putri Gus Dur Ikut Geram Rumah Ibu Mahfud MD Digeruduk: Kejumawaan Ini Sudah Saatnya Dihentikan

Baca juga: Kronologi Presiden ILC TV One Karni Ilyas Terseret Kasus Korupsi Aset Rp3 Triliun

"Jadi harus ada motivasi masyarakat untuk berpartisipasi supaya semua ikut menanggulangi Covid-19, tak bisa pemerintah sendiri harus melibatkan masyarakat, kelompok pemuda, tokoh masyarakat, dan lainnya," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menegaskan, dirinya bakal memberikan peringatan keras jika sedikit saja terjadi peningkatan kasus Covid-19.

Peringatan tersebut sebelumnya telah Jokowi sampaikan dalam Rapat Terbatas di Istana Merdeka, Senin (30/11/2020).

"Kemarin saya sampaikan, saya memang kalau ada peningkatan sedikit saja berikan warning secara keras karena kita tidak mau keterusan," kata Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa (1/12/2020).

Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona (tribunjambi/Hendro Herlambang)
Halaman
12
Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved