Kasus Corona di Jambi

Kajian Subuh UAS Dibatalkan, Walikota Jambi: Alasannya Murni Karena Peningkatan Kasus Covid-19

Kajian subuh Ustadz Abdul Somad (UAS) di Masjid Al-Munawwaroh Jambi dibatalkan. Syarif Fasha, Walikota Jambi menyampaikan alasannya

Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Nani Rachmaini
ist
Ustadz Abdul Somad kenakan batik motif khas Tanjabbar. Kajian UAS di Kota Jambi terpaksa dibatalkan 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kajian subuh Ustadz Abdul Somad (UAS) di Masjid Al-Munawwaroh Jambi dibatalkan.

Syarif Fasha, Walikota Jambi menyampaikan alasannya murni karena tren peningkatan Covid-19.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Jambi mengeluarkan surat pernyataan dibatalkannya Izin kegiatan kajian subuh UAS.

Sebelumnya pada surat pembatalan nomor 957/PTPPRESK/XI/Covid-19 itu menyatakan mengizinkan acara tersebut (30/11/2020).

Acara tersebut direncanakan berlangsung pada Kamis (03/12/2020).

Baca juga: TERUNGKAP Fakta dari Foto Mesra Gading Marten dengan Ariel Tatum, Tompi Sampai Beri Ucapan Selamat

Baca juga: Gayatri Chandra, Kontestan Indonesian Idol Asal Jambi, Bermusik Sejak Kecil, Ingin Bermanfaat

Baca juga: PECAH Rekor, Bertambah 81 Orang Positif Corona di Jambi Hari Ini, Angka Kesembuhan 58 Orang

Namun pada surat 991/PTPPRESK/XI/Covid-19 acara tersebut dibatalkan (01/12/2020). 

Pada satu di antara keterangan surat tersebut berbunyi larangan acara dikarenakan tren peningkatan kasus Covid-19 yang tinggi.

Selain itu Kota Jambi termasuk kategori zona oren.

Senada dengan surat tersebut, Fasha mengatakan, pembatalan kegiatan tersebut murni karena peningkatan kasus Covid-19.

"Mungkin kalau dibaca ada beberapa belas hingga puluhan peningkatan kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Jadi kita tidak bermasalah dengan Ustadz Abdul Somad nya ya," kata Fasha, memberi klarifikasi, Rabu, (02/11/2020).

Menurutnya justru yang bermasalah itu adalah komitmen Pemerintah Kota Jambi dalam membatasi masa. 

"Siapa yang sanggup membatasi masa sekelas UAS ini, iya kan?," lanjutnya.

"Jujur kami tidak bisa membatasi masa, karena kehendak masyarakat. Kalau beliau datang, bukan hanya warga Kota Jambi, semua mau datang," ia sebutkan.

Bahkan, kata Fasha, awalnya pihaknya sudah mempersiapkan pada satu masjid dibatasi jumlah masa 20 orang. Tetapi, ia berkata tak ada yang mampu membatasi kegiatan ini.

"Makanya jangan sampai tercipta klaster baru nanti. Negara sudah terlalu banyak mengeluarkan dana untuk Covid-19 ini, gitu. Jadi tolong saja masyarakat pengertiannya, jangan disia-siakan kerja kami ini menambah klaster baru lagi nantinya," ungkapnya.

Ia melanjutkan, Pemerintah Kota Jambi sudah memfasilitasi jika acara kajian diadakan dengan virtual. 

Misalnya, UAS di Jakarta memberi kajian subuh, jama'ah di Kota Jambi diberi layar untuk menonton kajian.

Baca juga: Bersama Kapolda, Danrem 045/Gapu Bahas Keamanan Pilkada dan Pengamanan Covid-19

Baca juga: Alumni 212 Nyatakan Dukung Bobby Nasution, Irfan Hamidi: Dari Sisi Ideologi, Tidak Lagi Penting

Baca juga: Sifat Zodiak Ini Akan Berusaha Mendapatkan Uang Sebanyak Mungkin, Ada yang Paling Materialistis

"Pak UAS di Jakarta, jama'ah boleh nongkrong di masjid. Kita siapkan nanti layar di masjid secara virtual. Jadi boleh tanya jawab dan diskusi. Jadi tidak kehilangan momen bersama UAS," lanjutnya.

Ia menyampaikan, pihaknya telah mengomunikasikan terhadap panitia pelaksana perihal kasus Covid-19. Jika panitia tidak bisa bertanggung jawab terhadap kasus Covid-19 apabila meningkat, maka tidak jadi dilakukan.

"Tanggung jawab tidak? Masa tidak bisa dibatasi. Nah panitia juga tidak sanggup. Maka, jika tidak sanggup, jangan," pungkasnya.

(TribunJambi/Rara Khushshoh Azzahro)
 

--

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved