Alumni 212 Nyatakan Dukung Bobby Nasution, Irfan Hamidi: Dari Sisi Ideologi, Tidak Lagi Penting

Kata dia, komitmen alumni 212 saat ini untuk Kota Medan, lebih cendrung membangun mental dibandingkan fisik infrastruktur.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
KOMPAS.COM/MEI LEANDHA ROSYANTI
Muhammad Bobby Afif Nasution mendatangi kantor DPD PDI Perjuangan Sumut, Kamis (23/7/2020) 

TRIBUNJAMBI.COM - Saat ini, Ulama alumni 212 mendukung pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan nomor urut 2, Bobby Nasution-Aulia Rachman dalam Pilkada Serentak yang bakal dilaksanakan 9 Desember 2020 mendatang.

Dilansir dari Tribun Medan, Alumni 212 Irfan Hamidi mengatakan, mereka memberikan dukungan lantaran yang mengikuti kontestasi saat ini adalah muslim.

"Makanya dari sisi ideologi, tidak lagi penting," ucapnya, Rabu (2/12/2020).

Kata dia, komitmen alumni 212 saat ini untuk Kota Medan, lebih cendrung membangun mental dibandingkan fisik infrastruktur.

Baca juga: Gadis Cantik Meninggal Sehari Jelang Nikah, Calon Suami Tak Muncul

Baca juga: Disaat Masyarakat Berjuang Penuhi Kebutuhan, DPRD DKI Jakarta Malah Naik Gaji Rp 700 Juta per Bulan

Pembangunan fisik akan dapat terlaksana saat mentalnya telah terbangun.

"Mental umat beragama dulu dibangun. Kalau mental sudah terbangun, artinya membangun fisik lebih mudah.

Kalau pada Pilkada yanga lalu-lalu, tidak ada yang berbicara tentang membangun mental manusia.

Selalu membicarakan janji-janji fisik, saya akan bangun A, saya akan bangun B. Tapi pada akhirnya tidak terealisasi," kata dia.

Secara pribadi Irfan mengatakan, sebagai mantan kawan-kawan 212, ia mengaku mendukung Bobby Nasution dalam Pilkada Kota Medan 2020, lantaran melihat program-program yang ditawarkan dalam visi misi sangat cocok.

"Apalagi melihat tempat tinggal saya di Medan Utara, merupakan tempat janji-janji para pemilihan umum, sehingga bisa dikatakan termasuk wilayah keramat.

Siapa saja dalam pemilihan menjanjikan Medan Utara membangun, namun pada akhirnya masuk sel (penjara)," kata dia.

Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah mempercepat pembangunan Kota Medan.

Dan langkah awalnya harus dengan pembangunan mental manusia. Karena itu, Irfan mengaku mendukung pasangan nomor urut 2.

"Apalagi Bobby Nasution adalah menantunya Pak Jokowi. Artinya cenderung dia lebih banyak menyimpan nomor-nomor kontak para menteri yang bisa dihubungi secara by pass (langsung)," ujarnya.

Baca juga: Sifat Zodiak Ini Melakukan Berbagai Cara Agar Bisa Untung Sendiri, Ada Juga yang Pendendam

Silaturahmi dengan Kader PPP

sebelumnya, Bobby Nasution menghadiri silaturahmi dengan masyarakat dan kader PPP di kediaman Anggota DPRD Medan asal PPP Abdul Rani di Komplek Rajawali Medan Sunggal Selasa (1/12/2020) sore.

Yulizar Parlagutan Ketua DPW PPP Sumut juga tampak hadir dan nyatakan Bobby Nasution adalah wali kota Medan periode 2021-2024.

Maksudnya bahwa dengan segenap kekuatan PPP jelang pencoblosan untuk memenangkan paslon nomor urut 2 Bobby-Aulia.

"Di masa yang singkat ini kita harus bisa menjadi tim sukses memenangkan Bobby Nasution. Yang hadir hari ini adalah orang pilihan yang akan memenangkan Bobby Nasution," kata Yulizar Parlagutan.

Yulizar dengan tegas juga katakan sudah muak dengan kampanye negatif yang menyudutkan pasangan Bobby Nasution. 

"Sok bicara akal sehat, coba kita balik mind set agar jangan berpikir negatif. Jangan perasaan terzholimi siapa yang menzholimi siapa?" lanjutnya.

Yulizar juga memuji kelebihan Bobby Nasution. Dari banyak manusia di Indonesia, katanya kenapa Bobby Nasution yang dipilih Putri Istana.

"Banggalah kita sebagai orang Medan. Itulah yang harusnya disosialisasikan, dikampanyekan. Ini sudah takdir Allah SWT. Kenapa ada kampanye negatif padahal kekuatan kita adalah dengan memilih Bobby Nasution," tambah Yulizar.

Kelebihan itu adalah, sosok muda Bobby Nasution. Negara ini dulu merdeka didirikan oleh anak-anak muda yang bahkan usianya belum genap 30 tahun. Soekarno, Hatta, Bung Tomo semua sosok muda. 

"Mentang-mentang sudah berumur jangan merasa yang paling hebat. Bukan umur bukan kekayaan yang berlaku, tapi takdir Allah lah yang menentukan menjadi apa dan seperti apa kita," kata Yulizar lagi berapi-api.

Dengan kemajuan zaman, kemajuan teknologi yang semakin canggih, kepemimpinan harus diserahkan kepada anak muda.

Kata Yulizar, di Sumut sendiri ada pemimpin kota yang usianya belum 30 tahun namun berhasil membangun kotanya. Belum lagi di daerah lain di Indonesia, banyak pemimpin muda yang sukses ketika diberi kesempatan.

Yulizar pun menyindir kiprah salah satu partai yang kerap merasa paling suci. Padahal dari data yang dimiliki Yulizar partai dimaksud sangat kental kepentingan politiknya.

"Sejelek-jelek PPP tak pernah dukung calon non muslim, setidaknya di Sumut. Partai yang merasa paling suci itu demi kepentingan politiknya mendukung non muslim. Di tempat lain ketika mereka dukung non muslim mereka pun diam seribu bahasa. Jangan jual agama di Pilkada Medan, karena pilihan kita ini seakidah," koar Yulizar.

Bobby Nasution pada kesempatan itu, menyampaikan terimakasih atas dukungan penuh banyak ulama, ustaz dan tentu saja masyarakat seluruhnya di Kota Medan.

Bobby Nasution pun kembali mengingat bahwa ketika kecil dulu mendapatkan pendidikan agama. Berangkat dari itu, Bobby Nasution jelaskan program pentingnya anak-anak peserta didik untuk mempelajari Alquran sejak dini. 

"Ini semua untuk menjembatani pembentukan karakter anak-anak Medan agar lebih mulia di kemudian hari," kata Bobby.

Kemudian Bobby Nasution juga memikirkan pentingnya menggerakkan ekonomi umat yang dimulai dari masjid. 

"Koperasi masjid kita buat, masjid mandiri dengan unit usaha yang kita bangun di masjid. Hasilnya untuk jamaah dan masyarakat sekitar. Sudah saatnya masjid memakmurkan jamaahnya," lanjut Menantu Presiden Jokowi itu.

Soal politik identitas yang dipakai pihak tertentu untuk memburukkan pihak tertentu tak boleh digunakan untuk kampanye. 

"Agama, suku, ras jangan untuk alat kampanye, itu bisa merusak kerukunan umat, kerukunan beragama dan masyarakat. Tapi ketika sudah jadi kita wajib gunakan politik identitas untuk menciptakan masyarakat yang madani, majemuk dalam ketaatan," beber Bobby.

Di akhir sambutan, Bobby Nasution meminta agar semua masyarakat Medan menggunakan hak pilihnya pada 9 Desember 2020.

"Kita bisa pilah mana yang baik dan benar, mana yang fitnah dan tuduhan tak berdasar. Gunakan hak suara pilih nomor 2," pungkas Bobby.

Pada kesempatan itu Hasbi Assidiq ketua GPK Medan menerima Alquran dari Abdul Rani untuk dibaca dan dikhatamkan bersama-sama jelang pemilihan wali kota Medan.

(yui/tribun-medan.com)

SUMBER: Tribun Medan

Baca juga: Bocoran Spesifikasi Oppo Reno5 Terbaru, Sudah Kantongi Sertifikat Resmi di Indonesia? Pakai SD 765G

Baca juga: Keluarga Besar Batak Bungo Bersatu Siap Hantarkan SZ-Erick Jadi Bupati dan Wakil Bupati Bungo

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved