Daftar Nama Gunung di Indonesia Dalam Bahasa Sansekerta, dari Indrakila s/d Kampud

Pada zaman raja-raja Nusantara, semua gunung memiliki arti yang sakral. Masing-masing gunung memiliki nama tersendiri, beda dengan nama yang ada saat

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Edmundus Duanto AS
Instagram/ranukumbolosemeru
Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa. 

TRIBUNJAMBI.COM - Tahukah Anda nama-nama gunung di Indonesia dalam Bahasa Sansekerta.

Pada zaman raja-raja Nusantara, semua gunung memiliki arti yang sakral.

Masing-masing gunung memiliki nama tersendiri, beda dengan nama yang ada saat ini.

Melansir phinemo.com, penamaan gunung-gunung memiliki arti yang tidak sembarangan.

Pada masa penjajahan Belanda, selama ratusan tahun telah memutus sejarah kerajaan.

Masa itu juga memutus sejarah nama-nama gunung, hingga mengganti nama-namanya.

Baca juga: 9 Misteri di Gunung Semeru dari Mbah Dipo hingga Ikan Mas Ranu Kumbolo

Legenda Gunung Semeru

Menurut kepercayaan masyarakat Jawa yang ditulis pada kitab kuno Tantu Pagelaran yang berasal dari abad ke-15, pada dahulu kala Pulau Jawa mengambang di lautan luas, terombang-ambing dan senantiasa berguncang.

Para Dewa memutuskan untuk memakukan Pulau Jawa dengan cara memindahkan Gunung Meru di India ke atas Pulau Jawa.

Dewa Wisnu menjelma menjadi seekor kura-kura raksasa menggendong gunung itu dipunggungnya, sementara Dewa Brahma menjelma menjadi ular panjang yang membelitkan tubuhnya pada gunung dan badan kura-kura sehingga gunung itu dapat diangkut dengan aman.

Dewa-dewa tersebut meletakkan gunung itu di atas bagian pertama pulau yang mereka temui, yaitu di bagian barat Pulau Jawa.

Tetapi berat gunung itu mengakibatkan ujung pulau bagian timur terangkat ke atas.

Baca juga: Detik-Detik Menegangkan Gunung Semeru Luncurkan Lava, Aktivitas Meningkat Warga Diminta Waspada

Kemudian mereka memindahkannya ke bagian timur pulau Jawa. Ketika gunung Meru dibawa ke timur, serpihan gunung Meru yang tercecer menciptakan jajaran pegunungan di pulau Jawa yang memanjang dari barat ke timur.

Akan tetapi ketika puncak Meru dipindahkan ke timur, pulau Jawa masih tetap miring, sehingga para dewa memutuskan untuk memotong sebagian dari gunung itu dan menempatkannya di bagian barat laut.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved