Pambantaian Satu Keluarga di Sigi Trending Lagi, Netizen Minta Tanggapan Jokowi Soal Menkopolhukam

Pembunuhan satu keluarga di Sigi kembali trending, netizen pun meminta agar pemerintah menindak tegas pelaku pembunuhan.

Editor: Rohmayana
ist
Seorang warga memperagakan bagaimana korban dibunuh pelaku di Sigi, yakni dipegang kepalanya lalu ditebas lehernya. Presiden Jokowi diminta mengutuk para pelaku 

Antisipasi provokasi

Selain itu, Mahfud juga meminta pimpinan umat beragama di Sulawesi Tengah tidak mudah terprovokasi dengan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) usai peristiwa teror ini.

Ia mengingatkan, para pimpinan umat agama di Sulawesi supaya tetap menjalin silaturahmi.

"Diharapkan oleh pemerintah kepada seluruh pimpinan umat beragama, di Sulawesi Tengah terutama, terus melakukan silaturahim, untuk tidak terprovokasi oleh isu-isu SARA," kata Mahfud.

Baca juga: Sadis, 4 Orang Warga Sigi Dibunuh, Diduga Pelakunya Kelompok Teroris Ali Kalora

Di samping itu, Mahfud mengungkapkan, kasus pembunuhan tersebut bukan terjadi di tempat ibadah.

Melainkan, berlangsung di tempat yang selama ini kerap dijadikan lokasi pelayanan umat bagi masyarakat setempat.

"Tetapi memang di sebuah tempat yang selama ini secara tidak rutin menjadi tempat pelayanan umat," kata Mahfud.

Buru sampai tuntas

Sementara itu, anggota Komisi III dari Fraksi PPP Arsul Sani meminta TNI-Polri supaya menuntaskan pengejaran hingga menemukan pelakunya.

Komisi III meminta agar Densus 88 Polri dengan back-up sepenuhnya dari satuan-satuan khusus TNI terus memburu dan menuntaskan para teroris di kawasan-kawasan operasi mereka di Sulawesi Tengah, baik hidup atau mati," tegas Arsul kepada Kompas.com, Minggu (29/11/2020).

Arsul menyebut, kelompok teroris di Sulawesi Tengah selama ini melakukan persembunyian dengan memanfaatkan hutan lebat dan area pegunungan.

Medan yang rumit dinilai membuat aparat keamanan mengalami kesulitan menumpas kelompok teroris di wilayah Sulawesi Tengah.

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Meletus, Lima Anak Desa Waienga Lari ke Hutan dan Hingga Sekarang Hilang

Arsul meyakini, kerja sama antara TNI dan Polri bisa mengakhiri eksistensi kelompok teroris di wilayah tersebut.

"Kami di DPR memahami bahwa kawasan-kawasan yang dipergunakan oleh mereka untuk bersembunyi merupakan kawasan hutan yang masih lebat, daerah pegunungan yang naik turunnya menyulitkan," kata Arsul.

"Namun dengan kolaborasi Polri-TNI yang ditingkatkan terus, maka akan bisa dituntaskan," imbuh Arsul.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved