Berita Tanjab Barat
Dulu Dibeli Rp 14 Miliar, Begini Kondisi Kapal Samudera Milik Pemkab Tanjabbar yang akan Dilelang
Kapal tersebut dulunya digunakan sebagai transportasi untuk sejumlah calon jamaah haji.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, KUALATUNGKAL - Pemerintah Kabupaten Tanjabbar ternyata memiliki aset di luar wilayah.
Satu di antaranya yakni Kapal Samudera. Kapal tersebut dibeli oleh Pemerintah Kabupaten Tanjabbar tahun 2004 silam dengan nilai fantasis yakni Rp 14 miliar.
Kapal tersebut dulunya digunakan sebagai transportasi untuk sejumlah calon jamaah haji.
Dimana calon jamaah haji berangkat dari Kuala Tungkal menuju Batam dengan menggunakan kapal tersebut.
Baca juga: VIDEO NASIB 7 Pejabat Dicopot Akibat Kerumunan Massa Rizieq Shihab, Terbaru Wali Kota Jakarta Pusat
Baca juga: Jadwal Liga Inggris Malam ini 29 November 2020, Southampton vs Man United, Chelsea vs Tottenham
Baca juga: Nyilat, Warga SAD Ditemukan di Pinggir Sungai oleh Warga, Langsung Dievakuasi Tim SAR
Namun sayang kapal yang dibeli menggunakan dana sebesar itu kini dalam kondisi tidak layak.
Sementara, saat ini kapal tersebut berada di Gresik, Jawa Timur.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala BPKAD Tanjabbar, Rajiun Sitohang.
"Kalao kondisi memang sudah tidak layak, itu kalau diinjak saja sudah tenggelam kita. Jadi memang sudah buruk,"ungkapnya, Minggu (29/11/2020).
Pihaknya akan menjual aset kapal yang kini jika di taksir tidak sampai Rp1 miliar tersebut.
Ia menyebutkan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) ke Gresik untuk melakukan penghitungan nilai kapal.
"Nanti kita akan ajak KPKNL untuk menilai berapa nilai harganya,"katanya.
Disisi lain, di ungkapkan oleh Rajiun bahwa kondisi saat ini badan kapal yang terbuat dari viber tersebut sudah dalam kondisi sangat rusak. Sementara itu, yang tersisa hanya rangka besi kapal dan mesin kapal.
"Karena memang tinggal besi. Mesinnya masih ada. Kalo yang lain, badannya itu kan dari viber sudah hancur. Jadi nanti semoga besi-besi itu kejual, ya setidaknya Rp100 juta lah. Tapi kita lihat nanti KPKNL menilainya,"pungkasnya.