Intelijen Indonesia Kepung Agen Rahasia Rusia, Tapi Ternyata Letkol Sergei Egorov yang Datang
Finenko mulai dimonitor secara ketat oleh intelijen Indonesia, salah satu tekniknya adalah dengan penyadapan telepon. Di Indonesia, Finenko ...
Kondisi Susdaryanto ini ternyata diketahui betul oleh Finenko sehingga untuk merekrutnya tak butuh waktu yang lama.
Para personel Bakin mulai bergerak ketika penyadapan telepon yang dilakukan di rumah Susdaryanto di Tanjung Priok memberikan informasi bahwa Susdaryanto akan memberikan data penting bagi Finenko.
Data berupa dua rol film itu akan diberikan kepada Finenko yang menunggu di sebuah rumah makan di kawasan Jakarta Timur.
Diketahui pula oleh intel Bakin, Finenko akan segera pulang ke Rusia untuk liburan sehingga operasi penangkapan terhadap Finenko menjadi prioritas utama.
Sebagai manajer Aeroflot, Finenko tak memiliki kekebalan diplomatik sehingga bisa dikenakan penahanan di Indonesia.
Untuk menangkap Finenko, Bakin akan menggunakan Susdaryanto sebagai umpan sehingga Finenko bisa diringkus lebih mudah.
Sebagai langkah pertama, Bakin terlebih dahulu menangkap Susdaryanto yang sedang dalam perjalanan menuju Jakarta Timur.
Letkol Susdaryanto yang sama sekali tak menduga akan ditangkap, langsung mengakui kegiatan mata-matanya.
Dia siap membantu upaya penangkapan Finenko.
Baca juga: Kisah Anggota Kopassus, Meski Berjarak 900 Meter dengan Musuh, Tembakan Masih Tepat Sasaran
Para personel Bakin pun mempersiapkan anggotanya untuk menyergap Finenko yang akan menunggu Susdaryanto di sebuah restoran Jakarta Timur.
Restoran yang akan dituju ternyata bernama Restoran Jawa Tengah.
Bakin kemudian menempatkan anggotanya di sejumlah titik strategis.
Yakni di belakang ruang makan restoran, agen yang berpura-pura sebagai tamu restoran dan sekeliling restoran.
Pimpinan operasi, Mayor Sutardi bahkan membawa istri dan ketiga anaknya serta memesan satu meja makan.
Istri dan anak-anak Sutardi sama sekali tak mengetahui operasi penyamaran itu sehingga tetap bersikap sewajarnya.