Lowongan Kerja Bappenas Dikhususkan untuk Lulusan PTN, PTS Tak Bisa Daftar, Ini Syaratnya

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Kabar Gembira bagi anda para pencari kerja.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) membuka lowongan kerja untuk tenaga pendukung ekonomi.

Namun, salah satu syarat dalam lowongan kerja Bappenas itu adalah lulusan perguruan tinggi negeri (PTN) dengan akreditasi A dan IPK minimal 3,25 (skala 4).

Berikut sejumlah syarat bagi pelamar:

• Pria/wanita (diutamakan pria) dengan minimal pendidikan S1 jurusan ekonomi
• Menguasai Ms Word. Ms PowerPoint, dan Ms Excel
• Berasal dari perguruan tinggi negeri dengan akreditasi A dan IPK minimal 3,25 (skala 4)
• Memiliki pengalaman organisasi yang baik (diutamakan)

Baca juga: Lowongan Kerja PT Kertas Padalarang Minimal Lulusan SMA, Simak Persyaratannya

Marzuki Alie menyebut bahwa syarat harus merupakan lulusan PTN itu adalah sebuah tindakan diskriminatif.

Marzuki menganggap, seharusnya mahasiswa dari perguruan tinggi swasta juga diberikan kesempatan dan hak yang sama.

Ia juga menyebut bahwa kualitas dari lulusan perguruan tinggi swasta tidak kalah dengan lulusan dari perguruan tinggi negeri.

Hal itu Marzuki Alie ungkapkan melalui unggahan di akun Twitter-nya @marzukialie_MA pada Kamis (26/11/2020).

Baca juga: Lowongan Kerja PT Kertas Padalarang Minimal Lulusan SMA, Simak Persyaratannya

"Yth Bapak Presiden @jokowi @ditjendikti @Kemdikbud_RI ini sangat diskriminatif, memangnya Bappenas hanya milik PTN, memang alumni PTN saja yang bayar pajak. Jangan lupa alumni swasta jauh lebih besar, kualitas juga tidak kalah. Kita semua anak bangsa bayar pajak," tulis Marzuki Alie dalam akun Twitternya.

Dalam akunnya tersebut, Marzuki Alie juga mengunggah informasi lowongan kerja dari Bappenas.

Ia menuliskan protesnya hingga dua kali cuitan.

Baca juga: Lowongan Kerja PT Angkasa Pura Support (APS) Menerima Minimal Lulusan SMA

"Hallo pimpinan @BappenasRI apa benar lembaga anda hanya menerima alumni PTS. Anda tidak pantas memimpin bangsa yang besar ini. Tidak ada anak-anak kita mau kuliah di swasta kalau daya tampung PTN mampu menampung seluruh anak-anak yang mau kuliah. Hentikan tindakan diskriminatif, tidak adil," protesnya.

Marzuki Alie berharap agar tidak ada lagi dikotomi PTN-PTS yang ia anggap hal tersebut sudah tidak relevan dalam kondisi saat ini.

Seperti diketahui, permasalahan dikotomi antara PTN dan PTS memang sudah menjadi bahan perbincangan sejak lama.

Lulusan PTS, telah memberikan kritik atas 'tindakan diskriminasi' yang dilakukan oleh instansi maupun perusahaan.

Baca juga: Lowongan Kerja BUMN PT Bina Karya (Persero), Pendaftaran Terakhir Hari Ini 27 November

Ia pun mendorong agar tidak ada lagi dikotomi antara perguruan tinggi negeri ( PTN) dan perguruan tinggi swasta ( PTS).

Diharapkan keduanya di masa mendatang akan memiliki kualitas sama.

"Dikotomi PTS- PTN sdh tidak relevan lagi. Semua punya peran dlm mendidik anak bangsa. Hasil riset Stanley, dr 100 faktor sukses, ternyata lulus dr PT favorit di urutan 23. No. 1-5 jujur, disiplin, interpersonal skill, dukungan pasangan hidup, kerja keras. Tergantung individu," ungkapnya. (Mohamad Yusuf)