Kasus Corona di Jambi
Empat Orang Positif Covid-19 di Muarojambi Sembuh, Ada Perempuan 17 Tahun
Berdasarkan hasil uji swab yang diumumkan oleh Satgas Covid-19 kabupaten hari ini menyatakan empat pasien terkonfirmasi positif Covid-19
Penulis: Hasbi Sabirin | Editor: Nani Rachmaini
"Untuk sarana prasarana pendukung nya, kita juga perlu siapkan, seperti saran air bersih untuk cuci tangan dan fasilitas pendukung lainnya," ujarnya.
Diterapkan belajar tatap muka ia sangat mengaharapkan dukungan dari wali murid, masyarakat dan pemerintah daerah, sehingga dalam pelaksanaan nantinya tidak ada kendala.
--
Imbas Covid-19, Azirman Penjual Seragam Sekolah di Muaro Jambi Akui Omzet Turun 60 Persen
Pandemi Covid-19 menyebabkan aktivitas perekonomian di Kabupaten Muaro Jambi merosot.
Hal ini juga dirasakan oleh sekelompok penjual seragam sekolah yang nyaris mandek, karena anak sekolah masih menerapkan belajar daring.
Para pedagang seragam sekolah di Kabupaten Muaro Jambi mengeluhkan sepinya pembeli di tengah pandemi Covid-19, karena imbas anak sekolah diterapkan belajar daring.
Satu diantara pedangang sergam sekolah di Pasar Sengeti, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi, Azirman.
Ia mengatakan, dirinya menunggu pembeli yang datang di tokonya untuk membeli seragam sekolah.
"Sudah puluhan tahun saya membuka toko yang menjual perlengkapan sekolah tersebut, dan tahun ini dia merasa toko tersebut sangat sepi pembeli, " kata Aziman Rabu (25/11/2020).
Baca juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Exist - Mencari Alasan, Tulusnya Cinta Tidak Pernah Engkau Hargai
Baca juga: VIDEO: Kim Jong Un Dikabarkan Eksekusi Dua Orang, Joe Biden Punya Peranan Penting
Baca juga: VIDEO: Bikin Militer AS Bergidik, Lihat Pesawat Tempur Pengangkut Bom Atom Hingga 45 Ton
Ia mengakui penjualan perlengkapan Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) mengalami penurunan omsetnya hingga 60 persen.
Azirman pun menceritakan jika pembeli yang datang ke tokonya untuk membeli perlengkapan sekolah bisa dihitung jari
Untuk harga satu setel seragam sekolah di toko nya mematok di harga antara Rp 110 ribu hingga Rp 170 ribu dan tergantung ukuran dan kualitas bahan.
Sedangkan harga aksesorisnya seperti dasi, topi, kaus kaki dan sejenisnya dijual kisaran Rp 5.000 hingga Rp 20 ribu," jelasnya.
Meski demikian, ia tetap milih bertahan berjualan seragam sekolah dibandingkan jualan lainnya.