Banjir di Kota Jambi

Terjadi Hari Ini, Tiap Kali Hujan Deras Jalan TP Sriwijaya Lorong Pipa Langganan Banjir

Hujan deras mengguyur Kota Jambi pada Senin (23/11/2020) sore membuat badan jalan TP Sriwijaya tepatnya di lorong pipa, Kelurahan Rawa Sari

Penulis: Hasbi Sabirin | Editor: Nani Rachmaini
(tribun jambi.com/ Hasbi Sabirin)
Hujan deras mengguyur Kota Jambi pada Senin (23/11/2020) sore membuat badan jalan TP Sriwijaya tepatnya di lorong pipa, Kelurahan Rawa Sari, Kecamatan Alam Barajo digenangi banjir.  

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Hujan deras mengguyur Kota Jambi pada Senin (23/11/2020) sore membuat badan jalan TP Sriwijaya tepatnya di lorong pipa, Kelurahan Rawa Sari, Kecamatan Alam Barajo digenangi banjir. 

Pantauan tribunjambi.com di lapangan terlihat kendaraan memadati ruas jalan tersebut melewati genangan bajir dengan sangat hati-hati. 

Priyanto satu di antara pemilik warung di jalan tersebut mengatakan.

"Di sini tiap kali hujan deras jadi langganan bajir, pasalnya semua limpahan air hujan dari arah kiri kanan Lorong Pipa mengalir ke badan jalan ini," kata Piyanto. 

Menurutnya selain curah hujan yang sangat deras, di badan jalan tersebut juga belum memiliki gorong-gorong, sehingga menyebabkan limpahan air hujan membanjiri badan jalan hingga warung milik warga sekitar. 

Baca juga: 10 Persen Peminat Ikan Cupang Menurun, Inilah Beberapa Jenis Ikan Cupang yang Paling Diminati

Baca juga: Beneran Istri Sultan! Belanjaan Syahrini Diperlakukan Begini Sebelum Sampai ke Tangannya Langsung

Baca juga: Millen Cyrus Dimasukkan ke Sel Pria, Mengaku Sudah Sering Memakai Sabu

"Limpahan air hujan tidak hanya menggenangi, namun juga mengalir deras seperti sungai di badan jalan ini, hingga airnya masuk ke warung dan rumah warga sini," ujarnya.

Mereka sangat berharap kepada pemerintah Kota Jambi, agar gorong-gorong jalannya diperbaiki, sehingga terhindar terjadinya kebanjiran lagi. (tribunjambi.com/ Hasbi Sabirin) 

--

Genangan Air di Jalan Kapten Pattimura Kota Jambi, Sebabkan Macet Panjang

Guyuran hujan yang terjadi di Kota Jambi Senin (23/11/2020) sore, menyebabkan sejumlah ruas jalan tergenang air. Bahkan kedalamannya hampir mencapai lutut orang dewasa.

Seperti yang terjadi di Jalan Kapten Pattimura, atau tepatnya di depan SPBU Pattimura petang ini genangan air menyebabkan macet yang cukup panjang.

Kemacetan terjadi dari arah Simpang Rimbo menuju simpang Telanaipura. Penyebab kemacetan karena beberapa kendaraan roda dua berhenti, karena ragu untuk melewati genangan air

Terlebih genangan air yang cukup tinggi, dan arus yang deras. Pengendara khawatir kendaraannya macet karena terkena air.

"Takut mati mesinnya bang, dalam soalnya," imbuh salah seorang pengendara roda dua.

Genangan air yang tak kalah tinggi juga terjadi di depan Fresco, atau di depan Goden Harvest Hotel. Namun tak menyebabkan kemacetan. (Tribun Jambi/Hendro Sandi)

--

Warga Kembar Lestari 2 dan Namura Indah Waswas Tiap Hujan Deras, Khawatir Rumah Terandam Banjir

Warga Kelurahan Kenali Besar, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, tepatnya warga yang tinggal di Perumahan Kembar Lestari 2 dan Namura Indah, selalu dihantui rasa was-was saat hujan besar melanda.

Terlebih pada akhir November ini curah hujan di Kota Jambi meningkat dan disertai dengan angin kencang.

Aminah (44), satu warga yang tinggal di Perumahan Kembar Lestari 2 menuturkan tiap hujan besar datang, air di drainase akan meluap. Sehingga menyebabkan banjir.

"Banjir hanya terjadi di beberapa tempat saja dan kebetulan tempat saya ini rendah dan selalu menjadi langganan banjir. Intinya rumah yang dekat dengan drainase pasti kena banjir," ungkapnya kepada Tribunjambi.com, Senin (23/11/2020).

"Drainase itu baru dibikin beberapa waktu lalu. Kalau untuk banjir sih tetap ya, hanya saja waktu banjirnya jadi lebih cepat surut ketimbang dulu sebelum diperbaiki drainasenya," tambahnya.

Aminah mengungkapkan pada 2020 ini banjir besar terjadi satu kali saat menjelang bulan puasa. Namun banjir besar itu tidak separah dulu yang pernah mencapai pinggang orang dewasa.

"Saya lupa persisnya kapan, tapi seingat saya banjir parah tahun ini waktu mau puasa. Rumah kami inikan belum ditinggikan, jadi banjir parah kemarin itu sampai masuk rumah dan selutut orang dewasa tingginya," bebernya.

Ia mengatakan beberapa perabotan rumahnya rusak parah sampai laptop anaknya pun tidak luput menjadi korban banjir.

"Wah kalau ditanya apa saja yang rusak ya banyak. Beberapa kali kami beli kasur. Karena habis banjir itu kasur kami rusak parah. Kemudian lemari, lalu juga laptop anak saya juga rusak," ungkap Aminah.

Ia mengaku pasrah dengan keadaan yang terjadi di daerah rumahnya ini. Dalam mengantisipasi banjir besar selanjutnya, saat ini keluarganya sedang mengguyur merenovasi rumah agar lebih tinggi lagi.

"Rumah kami terbilang telatlah untuk ditinggikan. Tetangga rata-rata sudah lama mereka meninggikan rumahnya. Ya namanya untuk merenovasi rumah itu tidak murah, jadi sekarang kami baru bisa mulai untuk meninggikan rumah," katanya.

Sementara itu warga Perumahan Namura Indah yang berjarak kurang lebih 5 km dari perumahan Kembar Lestari 2, juga merasakan was-was saat terjadi hujan besar.

Aritonang (53), warga RT 55 yang berada di perumahan tersebut mengatakan daerahnya ini jika terjadi hujan satu jam saja maka langsung akan terjadi banjir. Ia mengatakan daerah yang sering terkena banjir yakni RT 08, 09, 10, 11, dan 55.

Baca juga: Kopassus Jadi Guru Menembaknya, Tentara Brunei Dibuat Pingsan, Namun Berubah Jadi Penembak Handal

Baca juga: Netizen Lakukan Cocoklogi Video Syur Gisel, Posisi TV Tak Luput dari Sorotan, Abumanyu: Janggal Sih

Baca juga: Dukun Cabul Culik dan Setubuhi Anak di Bawah Umur, Korban RA 20 Kali, Korban TM 12 Kali

"Wah kalau soal banjir sebetis orang dewasa itu sudah jadi pemandangan kami ketika selesai hujan. Pokoknya habis hujan selama satu jam saja pasti langsung tergenang jalan ini," ungkapnya.

Dirinya mengatakan penyebab banjir diakibatkan drainase yang ada di perumahan ini terlalu kecil. Sehingga tidak mampu menampung air hujan dan air kiriman dari lokasi lain.

"Banjir parah terakhir itu ya sekitar sebulan yang lalu. Banjirnya ada itu semeter lebih. Kemudian banjir kemarin juga surutnya lama sekali. Ada itu 10 jaman," bebernya.

"Saya rasa itu banjir parah kemarin karena adanya kiriman air dari daerah lain. Saya ingat itu menjelang maghrib langsung tiba-tiba cepat surutnya. Berartikan di daerah lain hujannya baru berhenti," tambahnya.

Aritonang mengungkapkan warga perumahan sudah tidak mau lagi buang sampah ke drainase. Ia berujar warga perumahan sepakat akan adanya denda jika ada yang masih membuang sampah ke drainase.

"Yang jelas sampah sudah tidak ada lagi di drainase. Tapi entahlah, mungkin karena pembangunan perumahan baru di atas itu, juga yang membuat sini jadi kembali sering kedatangan banjir besar. Sebelum-sebelumnya ya paling parah sebetis dan cepat surut. Ini jadi lama surutnya,"

Dirinya mengatakan saat musim hujan seperti sekarang ini keluarganya sudah siap menghadapi banjir. Beberapa barang dan surat penting sudah diamankan di atas plafon.

"Rumah kami sudah tinggi. Kalau banjirnya masuk rumah pun paling semata kakilah. Tapi bagaimanapun harus tetap waspada. Jadi beberapa barang dan surat penting saya taruh di atas plafon," pungkasnya.

(tribunjambi/monang widyoko)

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved