Berita Nasional
SOSOK Ini Bongkar Upaya Politik Rizieq di Pilpres 2024, Bos FPI Itu Jadi Calon atau Aktor Lapangan?
Sekembalinya dari Arab Saudi, Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab langsung menyita perhatian.
Terlebih tidak bisa dipungkiri bahwa massa dari Habib Rizieq Shibab sendiri cukup banyak, termasuk dari FPI.
"Jadi kalau melihat peristiwa-peristiwa yang terjadi, Rizieq Shihab kalaupun bukan calon, notabene dia adalah pelaku di lapangan," ungkapnya.
Baca juga: Nathalie Holscher Ternyata Tukang Ngorok Di Ranjang, Tapi Sule Sebut Istri Luar Biasa
Baca juga: Nonton Drama Korea Start-Up Episode 11 Sub Indo, Seo Dal Mi Bingung Terhadap Perasaannya
Baca juga: Banjir Kembali Melanda Kerinci, Puluhan Rumah di Lubuk Suli Terendam, Warga Harap Ada Solusi
Meski begitu, menurut M Qodari dengan dinamika politik, tidak menutup kemungkinan juga bahwa Habib Rizieq pada Pilpres 2024 akan menjadi calon, baik sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden.
"Jadi mungkin ada aktornya, calon preisdennya lalu kemudian di lapangan ada yang bergerak dengan isu dan massa dan saling berinteraksi," kata M Qodari.
"Atau kemudian kalau waktu dan opini bekerja akhirnya nanti bisa jadi Rizieq Shihab juga di calon itu sendiri," pungkasnya.
Rizieq Shihab Siap Rekonsiliasi
Diberitakan sebelumnya, Rizieq Shihab menyatakan siap berkonsiliasi dengan pemerintah.
Kepastian tersebut diungkapkan langsung oleh Rizieq Shihab dalam kanal YouTube Front TV, Rabu (12/11/2020).
Namun sebelum melakukan rekonsiliasi, Rizieq Shihab memberikan beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pemerintah.
Seperti yang diketahui, Rizieq Shihab saat ini sudah berada di Indonesia setelah kepulangannya dari Arab Saudi pada Selasa (10/11/2020).
Kedatangan dari Rizieq Shihab langsung mendapatkan sambutan, khususnya dari pengikutnya.
Beberapa agenda langsung dijadwalkan oleh Rizieq Shihab setelah tiba di Tanah Air.
Termasuk menyatakan siap untuk berdamai dengan pemerintah.
Secara pribadi, Rizieq Shihab juga mengaku tidak menghendaki adanya kegaduhan di Republik ini.
"Kita siap kapan saja, tapi stop dulu kriminalisasi ulamanya, stop dulu kriminalisasi aktivisnya."
