Berita Nasional
Menohoknya Jawaban FPI Tanggapi Pernyataan Pangdam Jaya Soal Pembubaran FPI: Ke Papua Urus OPM
Bahkan FPI menyarankan TNI fokus bubarkan teroris, seperti Organisasi Papua Merdeka yang sering menyerang aparat dan membunuh warga sipil.
TRIBUNJAMBI.COM - Menanggapi pernyataan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman soal FPI dibubarkan, Front Pembela Islam pun beri tanggapan menohok.
FPI menyebutkan Tentara Nasional Indonesia ( TNI) diminta untuk fokus membubarkan Organisasi Papua Merdeka ( OPM), dibanding mengancam keberadaan Front Pembela Islam ( FPI).
FPI ungkit rakyat membayar pajak dan berhak mendapatkan perlindungan dari negara, termasuk TNI.
Bahkan FPI menyarankan TNI fokus bubarkan teroris, seperti Organisasi Papua Merdeka yang sering menyerang aparat dan membunuh warga sipil.
Wakil Sekretaris Umum FPI Aziz Yanuar mengatakan, selama ini FPI bertindak selalu berdasarkan hukum yang berlaku, dan bagaimana caranya TNI membubarkan FPI.
Baca juga: Tadi Malam Kejadian, Rumah Habib Rizieq Didatangi TNI dan Polisi, Kabar Imam Besar FPI Kena Covid-19
Baca juga: TERUNGKAP SEMUA Alasan Dudung Abdurachman Masuk TNI, Kini Jadi Pangdam Jaya Berani Lawan FPI, Rizieq
Baca juga: Massa FPI Datang, Aksi Gerakan Anti Makar Menuntut Habib Rizieq Shihab Diproses Pidana Kocar-kacir
"Itu OPM yang jelas teroris, menyerang aparat dan masyarakat aja bertahun-tahun tidak dibubarin. OPM lebih urgent dibubarkan, kemarin menyerang masyarakat sipil hingga menewaskan dua orang," papar Aziz saat dihubungi, Jakarta, Sabtu (21/11/2020).
Menurut Aziz, TNI lebih baik fokus untuk membubarkan OPM yang keberadaannya jelas merugikan masyarakat. Apalagi pasukan elitenya berbiaya mahal dan dibiayai dari pajak masyarakat.
"Harus segera dikerahkan ke sana mendesak, rakyat bayar pajak untuk melindungi mereka dari serangan teroris bersenjata, antara lain OPM. Bukan untuk urus baliho dan FPI yang jelas banyak kontribusi untuk umat, jangan kecewakan harapan rakyat," papar Aziz.
Sebelumnya, Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman menanggapi terkait video sejumlah prajurit TNI yang mencopot baliho bergambar Imam Besar FPI Rizieq Shihab atau Habib Rizieq beberapa waktu lalu.

Dudung menegaskan bahwa dirinya yang memerintahkan para prajurit TNI untuk mencopot baliho.
"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq. Itu perintah saya. Itu perintah saya. Karena berapa kali Pol PP menurunkan, dinaikkan lagi. Perintah saya itu. Begini, kalau siapapun di Republik ini, siapapun, ini negara-negara hukum. Harus taat kepada hukum. Kalau masang baliho itu sudah jelas ada aturannya. Ada bayar pajaknya. Tempatnya sudah ditentukan," kata Dudung di kawasan Monas Jakarta Pusat pada Jumat (20/11/2020).
Ia pun menegaskan agar FPI tidak bertindak seenaknya sendiri dan merasa paling benar.
"Jangan seenaknya sendiri. Seakan-akan dia yang paling benar. Tidak ada itu! Tidak ada. Jangan coba-coba pokoknya. Kalau perlu FPI bubarkan saja itu! Bubarkan saja!" kata Dudung.
Kata Pengamat Militer
Diberitakan sebelumnya, menanggapi tindakan Pangdam Jaya, Kuasa Hukum FPI, Aziz Yanuar angkat bicara.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com pada Jumat, Aziz menanggapi santai kabar tersebut.
Menurutnya, pencopotan spanduk dan baliho itu bukan urusan TNI.
Apalagi soal komentar Dudung yang mengatakan bahwa FPI perlu dibubarkan.
"Lucu juga ya kalau benar TNI mengurus baliho," kata Aziz kepada Kompas.com, Jumat (20/11/2020)
"Apalagi TNI bahas soal pembubaran ormas, tambah lucu," sambungnya.
Akibat pernyataan Pangdam Jaya tersebut, Aziz kini meminta agar Dudung diberikan sanksi.
Pasalnya ia mengurus sesuatu yang bukan ranahnya.

Hal itu seperti anggota TNI yang sempat viral membuat video penyambutan Rizieq hingga akhirnya sempat mendapat hukuman.
"Kemarin (anggota TNI) yang komen soal HRS (Rizieq) pulang saja diborgol dan dibui, ini kok yang komentar soal ormas dengan emosional begitu enggak ada sanksi ya?" ujar Aziz.
Senada dengan Aziz, Pengamat Militer dari Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis (LESPERSSI) Beni Sukadis mengatakan bahwa seharusnya TNI tidak ikut campur urusan tersebut.
Ia mengingatkan agar TNI tidak terlibat dalam urusan penegakan hukum serta keamanan dan ketertiban masyarakat ( kamtibmas).
"Sebaiknya TNI tidak terlibat dalam hal penegakan hukum dan kamtibmas," ujar Beni kepada Kompas.com, Jumat (20/11/2020).
Beni menilai, seharusnya TNI fokus dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai alat pertahanan negara.
Ia merasa tidak ada masalah mendesak hingga TNI harus ikut turun tangan dalam pencopotan spanduk dan baliho FPI.
"Yang paling penting apakah ada keadaan genting yang memaksa TNI harus turun tangan, kan enggak ada," ujar Beni.

Pernyataan Pangdam Jaya
Selain itu, Dudung juga memberikan peringatan keras terkait sejumlah baliho yang terpasang di sejumlah titik.
Dilansir TribunWow.com, hal itu terungkap dalam konferensi pers yang ditayangkan kanal YouTube Kompas TV, Kamis (19/11/2020).
Diketahui sejumlah baliho yang menampilkan wajah Rizieq terpampang, beserta ajakan revolusi akhlak.
Namun kemudian viral video yang menampilkan penurunan baliho dilakukan sejumlah orang berseragam loreng.
Ia menilai saat ini ormas tersebut terkesan bertingkah sesuka hatinya.
"Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur? Sesukanya sendiri," komentar Dudung Abdurachman.
Baca juga: Didoakan Cerai, Putri Anne Malah Kenang Masa Pacaran dengan Arya Saloka : Makan Mie Rebus Melulu
Baca juga: Mbak You Kembali Terawang Artis Inisial G : Akan Merasakan Dinginnya Penjara Juga Ada
Baca juga: Warga Senang Ada Perbaikan Jalan di Desa Baru dan Desa Sungai Landai
Dudung mengaku pencopotan baliho-baliho itu adalah perintahnya.
Hal tersebut ditegaskannya setelah video pencopotan baliho menjadi viral.
"Ingat ya, saya katakan. Itu perintah saya," tegas Dudung.
Mantan Gubernur Akmil ini menyebutkan ia akan mencopot semua baliho yang mencantumkan nama Rizieq Shihab dengan ajakan serupa, yakni revolusi akhlak.
Diketahui ajakan tersebut digaungkan Rizieq kepada para pendukungnya menyusul kepulangannya ke Tanah Air.
"Ini akan saya bersihkan semua. Tidak ada itu baliho-baliho yang mengajak revolusi dan segala macam," tegas Pangdam Jaya.
Ia memberi peringatan bahwa akan menindak tegas.
Dudung menilai ajakan semacam yang digaungkan FPI akan menimbulkan perpecahan pada persatuan Indonesia.
"Saya peringatkan, saya peringatkan," ucap Dudung.
"Saya tidak akan segan-segan untuk menindak dengan keras yang coba-coba mengganggu persatuan dan kesatuan," katanya.
Ia menilai FPI tidak seharusnya merasa mewakili keseluruhan umat Islam.
Menurut Dudung, banyak sikap FPI yang tidak mencerminkan sikap umat Muslim di Indonesia.
Ia beranggapan banyak umat Islam yang jauh lebih baik dalam bertingkah laku dan bertutur kata.
"Jangan merasa bahwa dia mewakili umat Islam, tidak," kecam Dudung.
"Lebih banyak umat Islam yang baik, yang berkatanya baik, yang berucapnya baik, yang bertingkah lakunya juga baik," tandasnya.
Lihat videonya mulai dari awal:
(*)
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kubu FPI Habib Rizieq Beri Jawaban Menohok Soal Ancaman Pembubaran oleh TNI: Ke Papua, Urus Teroris!, https://jabar.tribunnews.com/2020/11/21/kubu-fpi-habib-rizieq-beri-jawaban-menohok-soal-ancaman-pembubaran-oleh-tni-ke-papua-urus-teroris
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Pangdam Copot Spanduk Habib Rizieq serta Sebut Pembubaran FPI, Kuasa Hukum: Lucu TNI Ngurus Baliho, https://wow.tribunnews.com/2020/11/21/copot-spanduk-habib-rizieq-serta-sebut-pembubaran-fpi-kuasa-hukum-lucu-juga-tni-ngurus-baliho?page=all
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Tanggapi Ancaman Pangdam Jaya Dudung soal Pembubaran, FPI Beri Jawaban Menohok: Ke Papua Urus OPM, https://kaltim.tribunnews.com/2020/11/22/tanggapi-ancaman-pangdam-jaya-dudung-soal-pembubaran-fpi-beri-jawaban-menohok-ke-papua-urus-opm?page=all
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Live Trans7.co.id! Jadwal Streaming MotoGP Portugal 2020 Hari ini, Akses Link Disini, https://makassar.tribunnews.com/2020/11/22/live-trans7coid-jadwal-streaming-motogp-portugal-2020-hari-ini-akses-link-disini?page=all