UMKM Jambi

UMKM di Jambi Berjualan Bakso dengan Konsep Unik, Anti Mainstream Tapi Pangsa Pasarnya Menggiurkan

Bakso merupakan makanan khas Indonesia, hampir di seluruh pelosok negeri ini ditemukan kuliner satu ini.

Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Nani Rachmaini
tribunjambi/yon rinaldi
Eka Tania pemilik UMKM Bakso Adeca 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Bakso merupakan makanan khas Indonesia, hampir di seluruh pelosok negeri ini ditemukan kuliner satu ini.

Makanan yang terbuat dari daging ini disajikan selagi hangat.

Selain itu dalam satu mangkuk bakso juga terdapat mie kuning dan putih.

Menu ini biasanya dijajakan keliling menggunakan gerobak, dentingan bunyi sendok yang beradu dengan piring menjadi pertanda adanya pedagang bakso.

Selain itu ada juga yang menjajakan nya dengan membuka warung.

Baca juga: All New Honda Scoopy Akan Jadi Incaran, Harga Mulai Rp 20,5 Juta Ini Keunggulan dan Fitur Terbarunya

Baca juga: SPOILER Sinopsis Jodha Akbar Episode 66, Minggu 22 November, Jalal Heran Lihat Maham Bersama Jodha

Baca juga: Download Lagu DJ Remix Full Bass Terbaru 2020, Ada DJ Tiktok, DJ Remix Koplo Playlist Terbaru

Di Jambi, warung bakso sendiri bagaikan jamur di kala hujan. Menjamur hampir di setiap pelosok Kota Jambi.

Seiring perkembangan zaman, ada juga yang menjajakannya dengan cara delivery menggunakan jasa ojek online.

Untuk delivery biasanya antar bakso dan kuahnya dipisahkan, tujuannya agar bakso dan mienya tidak cepat mengembang dan menjaga kekhasan rasanya.

Eka Tania pemilik UMKM Bakso Adeca
Eka Tania pemilik UMKM Bakso Adeca (tribunjambi/yon rinaldi)

Namun, UMKM Bakso Adeca memiliki cara sendiri dalam memasarkan baksonya, bisa dibilang anti mainstream, tapi uniknya dia malah memiliki pangsa pasarnya sendiri.

Jika, penjual bakso pada umumnya menjual bakso dengan paket komplit.

Mulai dari baksonya, kuahnya, sampai mie dan berbagai toping lainnya.

Di bakso Adeca yang di jual hanya baksonya saja, tanpa mie dan tanpa kuah.

Eka Tania pemilik UMKM Bakso Adeca mengatakan, dia hanya menjual baksonya saja.

“Tanpa mie, kuah maupun toping yang lainnya,” katanya kepada Tribunjambi.com beberapa hari yang lalu.

Cara menjual Eka sepintas mirip dengan mie instan."

"Di sini Eka tidak  hanya menjual baksonya saja tapi dilengkapi dengan bumbu baksonya.

Konsumen tinggal memasak air dan memasukkan bumbu bakso tadi, persis seperti cara penyajian mie instan.

Cara pemasarannya juga unik, Eka tidak memiliki warung, tapi dia juga tidak begitu aktif di sosial media.

Eka yang tinggal di belakang BLK Telanai Kota Jambi  ini penjualannya hanya mengandalkan pesanan saja.

Tapi walaupun begitu, dalam satu hari dia mampu menjual 30 bungkus, atau 60 kilogram bakso.

Satu bungkus berisi setengah kilogram bakso dia jual hanya Rp 25 ribu.

Baca juga: Ramalan Zodiak 2021, Paling Lengkap Spenjang Tahun Januari hingga Desember, Cek Peruntunganmu!

Baca juga: Ini Syarat yang Harus Dipenuhi Sekolah Agar Bisa Gelar Belajar Tatap Muka pada Januari 2021

Baca juga: Waspada, Cuaca Ekstrem Hari ini Hingga Besok Diprediksi Terjadi di Tiga Wilayah Jambi Ini

Selain bakso wanita berhijab ini juga menjual tahu isi daging, tahu isi daging ini dijualnya hanya Rp 20 ribu per 14 potong.

Setiap bungkus tahu isinya dilengkapi dengan kuah kacang, sehingga sepintas seperti makan siomay.

Eka Tania yang biasa dipanggil Buk de ini juga menjual beraneka ragam lauk masak, mulai dari ikan panggang, ayam panggang dan beraneka lauk makan lainnya.

Cara penjualanya juga sama dengan bakso tadi, tidak memiliki warung juga tidak begitu aktif di sosmed tapi orderannya tetap banyak, bahkan lebih banyak dari orderan bakso. (Tribunjambi.com/Rinaldi)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved