Geger Emas 4 Kg di Bawah Mushola di Merangin, Bangunan Rumah Ibadah Dibongkar Pemilik Tanah

"Yang kecilnya juga banyak, sebesar kelingking orang dewasa. Kalau anak emasnya ada yang besarannya lebih dari 1 Kg-an," ungkap tokoh pemuda ini.

Penulis: Muzakkir | Editor: Duanto AS
ist
Detik-detik penghancuran musala di Dusun Nangko, Merangin. Diduga untuk lahan PETI. 

Laporan Wartawan Tribunjambi.com Muzakkir

"Yang kecilnya juga banyak, sebesar kelingking orang dewasa. Kalau anak emasnya ada yang besarannya lebih dari 1 Kg-an," ungkap tokoh pemuda ini.

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Sebuah musala dibongkar. Peristiwa ini terjadi di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.

Sebuah musala di Dusun Nangko, Desa Tiga Alur, Kecamatan Pangkalan Jambu, dibongkar untuk dijadikan tambang emas ilegal.

Kini lahan musala tersebut menjadi lokasi tambang emas ilegal.

Maraknya penambangan emas tanpa izin alias PETI di Merangin, bukan rahasia lagi.

Pelaku PETI di Kabupaten Merangin semakin menggila.

Baca juga: Peruntungan Zodiak Jumat 20 November 2020 - Gemini Bayang Masa Lalu, Leo Jaga Kesehatan Mental

Bukan hanya menggarap sungai dan lahan perkebunan saja, rumah ibadah pun 'dihajar'.

Di Dusun Nangko, Desa Tiga Alur, Kecamatan Pangkalan Jambu, musala dibongkar untuk dijadikan lokasi tambang emas ilegal.

Sebuah musala di Dusun Nangko dibongkar untuk dijadikan lokasi tambang emas ilegal.

Mengapa musala dibongkar?

Aktivitas PETI
Aktivitas PETI (Dokumentasi DLH Sarolangun)

Pembongkaran musala ini sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu.

Informasi yang dihimpun Tribunjambi.com, pembongkaran dilakukan dengan dalih untuk pembangunan ulang rumah ibadah.

Namun warga sekitar ternyata memberikan keterangan berbeda.

Warga menuturkan, tambang emas ilegal di tempat itu telah beroperasi sekira dua bulan terakhir.

Temukan 4 Kg Emas

Mengapa pelaku berani melakukan pembongkaran?

Ternyata, pelaku penambangan sudah mendapatkan emas dengan jumlah fantastis.

"Kemarin saya dapat info kalau mereka sudah dapat 4 Kg emas," kata warga sekitar yang meminta namanya tidak ditulis, Selasa (17/11/2020).

Emas Bongkahan, Bukan Butiran Biasa

Baca juga: Inikah Sosok Penyebar Video Syur Gisella Anastasia? Disebut Dua Orang Ini yang Jadi Tersangka

Informasi yang diperoleh, emas yang didapat tersebut bukan emas butiran biasa, namun anak emas yang satu bongkahan emas lebih dari 1 Kg.

"Yang kecilnya juga banyak, sebesar kelingking orang dewasa. Kalau anak emasnya ada yang besarannya lebih dari 1 Kg-an," ungkap tokoh pemuda ini.

Sudah Diwakafkan

Siapa yang membongkar musala untuk dijadikan tambang emas ilegal?

Pembongkaran mushola dilakukan keluarga dari pemilik tanah tempat musala dibangun.

Namun, tanah itu sebenenarnya jauh-jauh hari sudah diwakafkan.

Alat berat beroperasi
Alat berat beroperasi (tribunjambi/darwin sijabat)

Artinya, mereka tidak berhak lagi atas tanah tersebut.

Sebelum melakukan pembongkaran, ahli waris terlebih dahulu mendatangi perangkat desa, tokoh masyarakat, tokoh agama desa setempat.

Ahli waris berjanji akan melakukan pembangunan ulang masjid tersebut.

Baca juga: Ketika Gofar Hilman Sebut Norak Orang yang Suka Umbar Urusan Ranjang, Nikita Mirzani Langsung Panik

Namun pada kenyataannya, hingga saat ini belum dilakukan pembangunan.

Terkait alasan pembongkaran musala, Tribunjambi.com mendapatkan informasi.

Penjelasan kepada masyarakat, pembongkaran musala karena kondisi yang sudah rusak.

Kondisi sebagian dinding sudah mulai retak.

Namun menurut warga yang kontra terhadap hal tersebut, itu merupakan alasan klasik.

"Mushola itu baru direhab, dakdo retak dak. Itu alasan bae," imbuhnya.

PETI Rusak Fasilitas Umum

Selain merusak rumah ibadah, aktivitas PETI yang dilakukan di sekitar mushola tersebut juga merusak fasilitas umum seperti bronjong dan jalan setapak yang dianggarkan oleh uang rakyat.

"Bronjong la habis, jalan setapak jugo sudah habis. Itu duit negara yang bangun," ungkapnya kesal.

Jawaban Kapala Desa

Kepala Desa Tiga Alur, Jon Faizer, saat dikonfirmasi Tribunjambi.com, membantah adanya pembongkaran mushola.

Via ponsel, Jon Faizer mengatakan tidak mengetahui persoalan itu.

"Aku dak tau. Aku di Kerinci. Tengoklah di situ, cek langsung ke lapangan," kata Jon yang kemudian mematikan telepon.

Keterangan tersebut berbeda dengan yang Jon Faizer sampaikan ke beberapa media pada beberapa hari lalu.

Ia membenarkan adanya info mushola dibongkar itu.

Baca juga: Kumpulan Ucapan Hari Anak Sedunia 2020 Paling Mengharukan, Bahasa Indonesia dan Inggris di WA FB IG

Tambang PETI di Merangin kembali makan korban, enam penambang terkubur longsor. (ist)

“Kalau musala itu benar dibongkar, hanya saja pihak ahli waris sudah ada persiapan ke pihak desa, yang bakal di bangun ulang,” ucapnya kepada media lokal Merangin.

Namun terkait aktivitas PETI di lokasi tersebut, kades tidak mampu membendungnya dan membiarkan karena itu sudah terjadi lama di wilayah desanya dan sejumlah wilayah di Merangin.

“Kalau PETI, kita tidak mampu kita mencegahnya, karena itu sudah persoalan lama," ungkapnya.

"Namun, fasilitas umum yang rusak, kami dari pihak desa, bersama tokoh masyarkat akan menunggu perbaikan dari ahli waris, yang katanya sudah ada kelengkapan yang di siap,” imbuhnya.

Kabar yang berembus, ahli waris dari lahan tersebut merupakan orang terpandang di Kabupaten Merangin, satu di antaranya Wakil Ketua DPRD Merangin Ahmad Kausari.

Ketika dikonfirmasi, Kausari membenarkan adanya pembongkaran mushola di Dusun Nangko, Desa Tiga Alur, Kecamatan Pangkalan Jambu, Kabupaten Merangin.

"Tanah itu Tanah Pusako Tinggi, ndo. Jadi banyak yang punyo. Jadi informasi yang abang dapat setelah cek ke lapangan, bahwa pembongkaran mushola tersebut adalah permintaan masyarakat Dusun Nangko dengan salah satu pertimbangan posisi mushola yang sering kena banjir. Dan informasi dari kadus, pembongkaran jugo dilaksanakan secara gotong-royong," kata Kausari.

"Sudah dimusyawarahkan dengan diketahui oleh kades, kadus, imam, dan masyarakat," sambungnya.

Meski demikian, ia tidak mengetahui bahwa lokasi tersebut dijadikan lokasi PETI.

"Kalau masalah itu, abang dak ngerti, ndo. Karena abang memang dak pernah ikut main PETI. Dan di Pangkalan Jambu, rata-rata sebagian besar lokasi memang sdh banyak sisa-sisa PETI," imbuhnya.

Baca juga: Sebelumnya Bungkam, Begini Reaksi Gading Marten Soal Video Syur Gisella Anastasia: Udah Itu Aja

Terpisah, Kapolsek Sungai Manau IPTU Karto ketika dikonfirmasi membenarkan adanya pembongkaran rumah ibadah tersebut.

Namun ia enggan berkomentar banyak terkait hal itu.

Pihaknya sudah turun ke lapangan untuk mengklarifikasi hal tersebut.

Hasilnya sudah dilaporkan ke Kasat Intelijen Polres Merangin dan Kapolres Merangin.

"Kami sudah turun ke lapangan. Untuk hasilnya sudah kami laporkan ke kapolres," ujarnya. (Muzakkir)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved