Anies Baswedan 9 Jam Dikurung Polisi Akibat Ulah Rizieq, Rocky Gerung Tuding Mahfud MD yang Salah
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diperiksa 9 jam oleh polisi akibat acara Habib Rizieq di Petamburan.
Anies Baswedan 9 Jam 'Dikurung' Polisi Karena Ulah Rizieq Shihab, Rocky Gerung Tuding Mahfud MD yang Salah
TRIBUNJAMBI.COM-Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diperiksa 9 jam oleh polisi akibat acara Habib Rizieq di Petamburan.
Rocky Gerung memberikan tanggapan soal pemeriksaan Anies Baswedan terkait kerumunan massa di acara Habib Rizieq.
Rocky Gerung mengatakan ada peran istana dalam pemeriksaan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Seperti yang diketahui, Anies Baswedan diperiksa terkait kerumunan acara Habib Rizieq.
Hal ini lantaran kerumunan Habib Rizieq dianggap melanggar atusan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Baca juga: Mahfud MD Diserang, Kapolda Dicopot, Rocky Gerung Sebut Akibat Pemerintahan Jokowi Salah Baca Ini
Di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia, massa justru berkumpul menghadiri acara Maulid Nabi sekaligus pernikahan putri Habib Rizieq.
Diperkirakan ada sekitar 10 ribu massa yang menghadiri.

Sontak saja fenomena ini langsung disorot publik.
Tak sedikit yang memberikan kritikan dan komentar sarkasme terkait apa yang terjadi.
Kapolda Metro Jaya, Kapolda Jawa Barat, Kapolres Jakarta Pusat hingga Kapolres Bogor bahkan dicopot dari jabatannya.
Diduga pencopotan tersebut merupakan imbas dari acara Habib Rizieq.
Tak terkecuali Anies Baswedan yang juga dipanggil untuk menjalani pemeriksaan.
Baca juga: Mata Najwa Tadi Malam Seru Sampai Borok Mahfud MD Terbongkar, Ketua FPI Slamet Maarif Puji Polisi
Terkait pemeriksaan Gubernur DKI Jakarta,
Rocky Gerung menuding Istana berharap Anies Baswedan bisa terkena delik atas pelanggaran protokol kesehatan dalam kerumunan acara Habib Rizieq Shihab.
Gubernur DKI Jakarta itu menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya selama kurang lebih 9,5 jam pada Selasa (17/11/2020).
Anies Baswedan diperiksa mulai pukul 09.43 WIB sampai 19.30 WIB.
Anies Baswedan mengatakan dicecar 33 pertanyaan terkait kerumunan dalam acara Habib Rizieq Shihab di Petamburan.
Diketahui bersama Habib Rizieq Shihab menggelar acara pernikahan anaknya dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Sabtu lalu.
Baca juga: Mata Najwa Buka-bukaan, Wagub DKI Ketakutan Jika Acara Habib Rizieq Dibubarkan, Ini yang Kan Terjadi
Acara pernikahan dan Maulid Nabi tersebut diselenggarakan saat pandemi Covid-19.
Selain itu DKI Jakarta juga tengah menerapkan aturan PSBB.
Kerumunan dalam acara Habib Rizieq Shihab ini membuat Anies Baswedan dipanggil ke Polda Metro Jaya untuk dimintai klarifikasi.
"Itu dipanggil buat apa dan berjam-jam, hal yang sepele, tinggal baca aturannya," kata Rocky Gerung dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtubenya.

Menurut Rocky Gerung terlihat upaya Polisi untuk memperpanjang pemeriksaan Anies Baswedan.
"Jadi terlihat Polisi berupaya memperpanjang pemeriksaan karena untuk melayani kepentingan istana itu, seolah udah diperiksa dan akan ditemukan deliknya, karena istana berharap Anies itu kena delik," kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung mengatakan tak mungkin ada ditemukan tindak pidana dalam aturan PSBB.
Baca juga: Slamet Maarif Terus Bela Habib Rizieq Meski Sudah Terdesak, Najwa Cerdik Putar Video Imam FPI Ini
"Padahal polisi mengerti bahwa gak mungkin diberikan delik pada sifat Undang-Undang yang tidak punya kekuatan hukum ke dalam Undang-Undang karantina, tentu Polisi mengerti itu," kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung berujar kejadian yang kini menimpah Anies Baswedan disebabkan Istana tidak memiliki kemampuan untuk mengolah informasi.

"Seluruh kejadian terjadap Anies itu karena istana tidak punya tingten yang mengolah informasi, masa Mahfud sendiri gak punya pengetahuan Undang-Undang karantina tidak diberlakuakn karena presiden ingin PSBB, jadi mestinya ada tim yang membaca itu, polisi juga kesulitan untuk menegakn hukum untuk yang sifatnya yang tidak konstan," kata Rocky Gerung.
Untuk itulah kata Rocky Gerung, sejumlah petinggi membuat konferensi pers terkait kerumunan acara Habib Rizieq Shihab.
"Itu yang menerangkan mengapa orang yang paham itu terpaksa memberi konfersensi pers karena takut dibully sama ahli hukum.
Pak Doni langsung bicara bahwa Anies gak ada salahnya, Pangdam Jaya menerangkan hal yang sama, jadi terlihat yang punya tingteng adalah Pangdam jaya, Pak Doni, sementara istana tidak punya karena mengandalkan opini publik melalui konferensi pers Mahfud lalu diundang panglima ABRI menerangkan situasi tapi tetap tidak ada pakemnya," kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung mengatakan itu semua menunjukan kemampuan istana untuk mengolah informasi.
"Jadi terlihat bocor terus kemampuan istana untuk mengolah informasi, karena pendukung istana sekarang cuma ada dua satu buzzer atau influencer, kedua adalah komisaris relawan yang semuanya nggak punya kemampuan membuat analisis keadaan, jadi presiden tertipu sama pembantunya sendiri sehingga muncul blunder lagi, " kata Rocky Gerung.
Akibatnya, menurut Rocky Gerung, kini banyak orang yang kembali berpihak pada Anies Baswedan.
"Akibatnya orang berpihak lagi pada Anies karena Anies memang benar, mereka punya otak dan mengerti kedudukan hukum dari PSBB," kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung menganggap akar permasalahan ini ada pada Mahfud MD.
Menurut Rocky Gerung seharusnya Mahfud MD bisa mengolah informasi dengan lebih baik lagi.
"Mahfud sebenarnya punya gara-gara semua karena tidak punya kordinasi, Mahfud kan Menkopolhukam yang membawahi semua informasi publik, BIN, intelejen TNI, Polisi dia tidak bisa olah, karena dia menunggangi dukungan palsu, dia pikir buzzer itu memberi informasi benar, padahal dia punya kapasitas untuk mengumpulkan informasi sebelum teledor mengucapkan pada publik, yang keluar dari pikiran Mahfud kan adalah menghukum, menghukum Anies, menghukum Habib Rizieq ," kata Rocky Gerung. (TribunNewsmaker.com/*)