Berita Tanjab Barat
Guru di Tanjabbar Tebar Inovasi Saat Pandemi, Berbagai Aplikasi Pembelajaran Dikenalkan ke Siswa
Nantinya siswa di minta untuk menunjukan dan menentukan serta menyebutkan di mana letak suatu daerah tersebut. Kata Kiswanto dengan menggunakan teknik
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, KUALATUNGKAL - Seorang guru yang berkualitas dan memiliki keterampilan di mungkinkan akan memberikan pembelajaran yang maksimal kepada anak didiknya.
Peningakatan SDM ini sangat di perlukan mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sementara tanpa di sadari, masih banyak guru yang pada saat sekolah atau bahkan perkuliahan minim akan saran dan prasarana teknologi seperti saat ini.
Sehingga guru dituntut untuk mengikuti perkembangan dan ikut belajar menggunakan dan memanfaatkan sarana yang ada.
Baca juga: Spoiler Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta RCTI Malam Ini Minggu 15 November, Al Takjub dengan Andien
Baca juga: Begini Kondisi Banjir Air Pasang di Tanjabbar, Aktivitas Terganggu Hingga Sejumlah Kendaraan Mogok
Baca juga: Beberapa Wilayah di Tanjabtim Diterjang Banjir Air Pasang, Warga Sebut Lebih Tinggi Dari Sebelumnya
Kondisi Pandemi Covid-19 seperti saat ini menyulitkan untuk proses belajar mengajar. Meski pandemi Covid-19 membawa pada era new normal banyak hikmah dibalik pandemi ini.
Ada keterampilan baru yang muncul dari kegiatan belajar daring. Guru dan siswa dikenalkan dengan berbagai fitur aplikasi pembelajaran.
Banyaknya aplikasi pembelajaran yang terinstal di gawai para siswa akan mempersempit ruang aplikasi game online di dasboard mereka. Sehingga gawai tidak lagi sebagai fokus siswa memainkan game namun belajar
Pelatihan jarak jauh yang didapatkan guru di Provinsi Jambi dari Program PINTAR Tanoto Foundation berupa cara menggunakan zoom, google classroom, quizziz, google meet, dan aplikasi yang lain, juga menjadikan pembelajaran dan pemanfaatan teknologi bagi guru.
Seperti yang diutarakan Kiswanto, guru SDN 169/V Cinta Damai, Kabupaten Tanjabbar. Ia menyebutkan bahwa belajar dari rumah mendekatkan orang tua dengan siswa. Jika sebelumnya orangtua menyerahkan sepenuhnya belajar anak kepada guru di sekolah.
"Belajar dari rumah membuat orangtua sabar dalam mendampingi dan memahami secara langsung bagaimana perkembangan dan belajar putra putrinya," ujar Kiswanto yang juga fasilitator Tanoto Foundation, Minggu (15/11/2020).
Menurut Kiswanto, apa yang telah dipelajari berupa aplikasi pembelajaran akan sia-sia tanpa aktivitas belajar yang menarik dan membangkitkan semangat belajar siswa.
Ia menambahkan bahwa seorang guru harus mengerti keinginan dan gaya belajar siswa. Dunia bermain adalah masa mereka, sehingga kita harus menyajikan pembelajaran yang sesuai dengan dunia mereka.
"Semua itu membutuhkan kreativitas dan inovasi seorang guru dalam merancang pembelajaran. Salah satu contohnya, dengan permainan. Kita ajak mereka bermain online dimana kita (guru) memberikan nama sebuah daerah pada peta menggunakan aplikasi learning apps," katanya.
Nantinya siswa di minta untuk menunjukan dan menentukan serta menyebutkan di mana letak suatu daerah tersebut. Kata Kiswanto dengan menggunakan teknik belajar seperti itu, maka siswa tentu akan antusias.
"Karena kita tidak menyampaikan, tapi mengajak mereka untuk bermain tapi mendapatkan ilmu dari sisi belajar dengan teknik bermain," sebutnya.
Ia berharap guru terus meningkatkan kompetensi mengajarnya, baik tatap muka atau daring, harus sama-sama mengadakan pembelajaran aktif. Karena menurutnya peran seorang guru yang inovatif seperti saat ini di butuhkan oleh siswa.
"Teruslah berinovasi, agar siswa berprestasi. Karena kita juga memiliki tanggung jawab untuk mencerdaskan siswa kita karena mereka generasi penerus kita," pungkasnya.