Penanganan Covid

Doni Monardo: Mereka Yang Buat Kerumunan Akan Diminta Pertanggungjawaban Oleh Allah

Ketua Satuan Tugas Covid-19, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo kembali meminta masyarakat untuk patuh menjalani protol kesehatan, khususnya menjaga jar

Editor: Duanto AS
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Doni Monardo - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Satuan Tugas Covid-19, Letnan Jenderal TNI Doni Monardo kembali meminta masyarakat untuk patuh menjalani protol kesehatan, khususnya menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Karena, Doni menegaskan, sejumlah aktivitas yang menciptakan kerumunan hampir pasti bisa menimbulkan penularan, menulari dan tertular satu sama lainnya.

Dalam konferensi pers ini, hadir dua orang dokter yang telah bertugas berbulan-bulan di rumah sakit Wisma Atlet dengan kostum lengkap menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) Baju Hazmat, masker N95.

Baca juga: Hasil Evaluasi Pemkab Kerinci, Masyarakat Boleh Gelar Pesta Pernikahan, Kecuali Tiga Kecamatan Ini

Doni menjelaskan sulitnya tugas para dokter dan tenaga medis lainnya dalam penanganan Covid-19 di rumah-rumah sakit rujukan di Indonesia.

Selama delapan hingga sembilan jam para dokter dan tenaga medis harus memakai pakaian hazmat, lengkap masker dan kacamata dalam menjalankan tugasnya.

Warga menjalani swab test di Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium (GSI Lab), Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (3/11/2020). Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menetapkan batas harga tertinggi swab test mandiri dengan metode real-time polymerase chain reaction (RT PCR) yaitu sebesar Rp 900 ribu. Tribunnews/Irwan Rismawan
Warga menjalani swab test di Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium (GSI Lab), Cilandak, Jakarta Selatan, Selasa (3/11/2020). Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menetapkan batas harga tertinggi swab test mandiri dengan metode real-time polymerase chain reaction (RT PCR) yaitu sebesar Rp 900 ribu. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Belum lagi selama berbulan-bulan para dokter dan tenaga medis tidak bisa bertemu dengan keluarganya demi melaksanakan tugasnya, merawat mereka yang positif Covid-19.

“Betapa sulitnya tugas yang dilakukan oleh para dokter selama minimal 9 jam atau 8 jam tanpa henti harus menggunakan hazmat. Sedangkan kita, masyarakat hanya diminta untuk patuh kepada protokol kesehatan,” ucapnya.

Baca juga: Iki Akui Nathalie Holscher Adalah Kesempurnaan Cinta Buat Ayahnya, Tapi Rizky Bawakan Lagu Anak

“Tadi permintaan dari Ketua Umum IDI dan perwakilan dokter agar masyarakat bisa memahami betapa sulitnya tugas para dokter, betapa dokter memiliki risiko yang sangat tinggi. Tadi sudah disampaikan 160 dokter yang gugur. Belum lagi tenaga kesehatan lainnya, seperti perawat, bidan dan tenaga laboratorium serta petugas medis lainnya,” jelasnya.

Oleh karenanya, kembali dia mengajak seluruh komponen masyarakat untuk betul-betul patuh kepada protokol kesehatan, khususnya yang berhubungan dengan tidak terjadinya kerumunan.

“Satu hal yang perlu kita lakukan adalah meningkatkan disiplin kolektif, meningkatkan kesadaran untuk tidak melakukan berbagai macam acara yang dapat menimbulkan kerumunan. Sekali lagi semua aktivitas yang berhubungan dengan timbulnya kerumunan untuk dihindari,” tegasnya.(*)

Baca juga: Doa dan Dzikir Setelah Sholat Fardu, Sholat Subuh, Dzuhur dan Ashar, Magrib dan Isya

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ketua Satgas Covid-19: Mereka Yang Buat Kerumunan Akan Diminta Pertanggungjawaban Oleh Allah

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved