Femallenials
Profesi yang Memungkinkan Diri Jadi Segalanya, Kisah Dokter Kiky Bertugas saat Pandemi
Meraih sukses dan mendapat gelar dokter di usia muda, serta bertugas di masa pandemi menjadi cerita tersendiri bagi dr. Elidra Rizky (25).
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Meraih sukses dan mendapat gelar dokter di usia muda, serta bertugas di masa pandemi menjadi cerita tersendiri bagi dr. Elidra Rizky (25).
Gadis kelahiran Bukittinggi, tahun 1995 tersebut termasuk pemudi yang sukses menyelesaikan pendidikannya tepat waktu. Mengawali dunia pendidikan di bangku TK, SD, SMP, dan SMA di Kota Jambi.
Hingga meniti pendidikan di Fakultas Kedokteran di Universitas Baiturrahmah Padang selama 3,5 tahun, kemudian melanjutkan KOAS di RSUD Pirngadi Kota Medan selama 1,5 tahun hingga lulus dokter dan mendapat sumpah dokter pada tahun 2018.
Gadis manis berkerudung yang akrab disapa Kiki menuturkan, saat ini ia bertugas di RSUD Nurdin Hamzah sebagai dokter umum sudah lebih setahun lamanya.
Selama bertugas di RSUD Nurdin Hamzah Tanjabtim, Kiky tidak hanya fokus sebagai dokter umum saja. Ia sempat menjadi Gadis Wakil 1 event Gadis Bujang Tanjabtim. Ia juga tercatat sebagai anggota Markas Palang Merah Indonesia Tanjabtim.
"Awal mula bisa sampai bertugas di Tanjabtim, berawal pada tahun 2018 lalu, dimana bagi setiap dokter umum yang baru lulus itu wajib mengikuti program Internshipp Dokter Indonesia. Dari sekian banyak pilihan lokasi akhirnya Tanjabtim yang dipilih karena menimbang jarak terdekat dengan kota akhirnya sampai sekarang mengabdi di Tanjabtim," beber gadis yang juga merupakan alumni SMPN 1 dan SMAN 3 Kota Jambi
Bagi seorang dokter umum tersebut setidaknya harus bisa melakukan penanganan 144 penyakit yang harus dikuasai oleh dokter umum.
Cukup ngeri memang, tetapi itulah faktanya, dan memang tugas atau kewajiban dokter umum cukup berat. Meski demikian ketika menangani pasien, dokter umum juga memiliki batasan. Maka pasien tadi dari hasil pemeriksaannya harus mendapatkan penanganan lebih lanjut oleh dokter spesialis.
Lanjutnya, menjadi seorang dokter merupakan cita cita sedari kecil. Meski cita- cita tersebut awalnya hanya ikut-ikutan ketika ditanya cita-cita oleh guru di sekolah.
"Ayah saya pernah berkata. Menjadi dokter insyaallah kamu bisa jadi segalanya, tapi jika kamu memilih pekerjaan lain belum tentu kamu bisa menjadi dokter," ujarnya.
Pengalaman menarik selama menjadi dokter, terutama saat bertugas di masa pandemi sempat mendapat tugas di ruang isolasi pasien Covid-19 di RSUD Nurdin Hamzah.
Dimana saat bertugas tersebut merupakan pengalaman pertama dan harus memakai APD lengkap (baju hazmat) yang terasa cukup panas, dan harus dipakai selama menjalani tugas di ruang isolasi.
"Tugas di masa pandemi menjadi pengalaman tersendiri selama meniti karir sebagai dokter, dan itu tidak akan pernah terlupakan," bebernya.
Selain itu pengalaman menarik lainnya, kerap juga menangani pasien yang keterbatasan dalam bahasa, sehingga untuk memahaminya harus benar-benar dari hati dan dengan kesabaran tingkat tinggi.
Selain itu, dokter muda ini juga sedikit berbagi tips dan pesan hidup sehat di masa pandemi, di antaranya budayakan hidup sehat dan bersih dan tetap utamakan untuk melakukan 3M. Dan kurangi aktivitas di luar rumah, jangan stres dan menjaga pola makan yang sehat.