Investasi
Harga Emas Fisik Merosot, Analis Sarankan Wait and See
Saat ini harga emas turun Rp 2.000 per gram ke level Rp 968.000 per gram dan harga buyback turun Rp 4.000 per gram di level Rp 850.000 per gram
TRIBUNJAMBI.COM - Pekan ini investor emas dibuat ketar ketir karena harga emas yang merosot.
Harga emas fisik logam mulia terus melorot dalam beberapa hari terakhir.
Sebelum membeli emas fisik, analis menyarankan agar investor wait and see terlebih dulu.
Karena beberapa hari terakhir harga emas fisik logam mulia milik Antam terus mengalami penurunan.
Hari ini, harganya turun Rp 2.000 per gram ke level Rp 968.000 per gram.
Baca juga: Promo JSM Hypermart Periode 13-16 November 2020, Paket Bersih Unilever, Daging, Buah, Popok
Baca juga: Gisella Anastasia Akan Diperiksa Polisi Selasa Depan, Buntut Nama Artis GA Diucapkan Oleh Tersangka
Baca juga: Lenovo Rilis Laptop Ultra Slim Yoga, Lenovo Yoga Slim 7i Carbon Paling Tipis, Segini Harganya
Sedangkan untuk harga buyback turun Rp 4.000 per gram dan berada di level Rp 850.000 per gram.
Kondisi tersebut seiring dengan berkurangnya tingkat ketidakpastian ekonomi dan politik global, alhasil safe haven atau aset lindung nilai mulai ditinggalkan.
"Penurunan masih akan berlanjut, tapi itu juga sangat bergantung pada program distribusi vaksin Covid-19 di Tanah Air dan dari kebijakan Joe Biden ke depan," ungkap Alwi kepada Kontan.co.id, Kamis (12/11).
Sehingga, Alwi memprediksi pergerakan harga emas fisik hingga akhir tahun bisa menuju level support Rp 886.000 per gram, dengan potensi resistance masih di level psikologis Rp 1.000.000 per gram.
Sedangkan untuk tahun depan, level support berpotensi menuju Rp 760.000 per gram dengan kisaran resistance Rp 1.056.000 per gram.
Adapun sentimen yang bakal menjadi penentu arah harga emas fisik tahun ini dan tahun depan masih terkait Covid-19.
Berita positif terkait perkembangan vaksin yang lulus uji klinis dan diyakini efektif hingga 90% jadi alasan turunnya logam mulia beberapa hari terakhir.
Bahkan, berita terkait vaksin berhasil memberikan euforia kebangkitan aset-aset berisiko, dimana pergerakan bursa saham global cenderung meningkat.
Meningkatnya investasi di aset berisiko tersebut membuat pamor emas global melorot dan menyeret harga emas logam mulia ikut turun.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini 13 November 2020 di Pegadaian Ukuran 2 gram Rp 1.968.000
Baca juga: Harga Emas Anjlok, Simak Cara Investasi Emas yang Praktis dan Menguntungkan
Baca juga: Harga Emas Antam dan UBS Kamis 12 November 2020 di Pegadaian, Stagnan atau Bakal Turun Lagi?
Apalagi, dari dalam negeri Alwi mencatat aliran dana asing yang masuk ke pasar saham dalam beberapa hari terakhir mencapai Rp 2 triliun.
Itu sekaligus mencerminkan minat investor yang kembali tinggi pada aset-aset berisiko.
"Harapannya, kehadiran vaksin tersebut mampu mengembalikan kondisi ekonomi global sebelum pandemi Covid-19," ungkapnya.
Sentimen lainnya, terkait unggulnya Joe Biden dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) diharapkan mampu menekan kekhawatiran pasar akan kondisi geopolitik yang diciptakan Donald Trump.
Sekadar mengingatkan, sebelum pandemi Covid-19, pasar global juga sempat tertekan akibat ketegangan perang dagang yang diciptakan Trump dengan negara seperti China dan Eropa.
"Lewat Biden, harapannya tensi perang dagang bisa melunak dan dilakukan renegosiasi dengan China dan Eropa," jelasnya.
Jika melihat kondisi yang ada, Alwi menerangkan bahwa sinyal pemulihan ekonomi sudah mulai tercermin dari catatan ekonomi kuartal III-2020 yang lebih baik.
Saham-saham bluechip yang semula terdiskon dalam, sekarang mulai menunjukkan pemulihan.
Untuk itu, Alwi menyarankan investor untuk wait and see sembari melihat perkembangan distribusi vaksin dan arah kebijakan Biden ke depan.
Jika keduanya bergerak sesuai harapan pasar, ada potensi emas fisik menuju level supportnya.
Baca juga: Penyebar Pertama Kali Video Gisel Ditangkap Polisi, Siapa Orangnya? Berikut Penjelasannya
"Tunggu sampai akhir tahun, untuk melihat apakah vaksinasi akan berhasil, kemudian bisa pilih buy on weakness saat menyentuh level support," tandasnya.
Sementara itu, Business Manager Indosukses Futures Suluh Adil Wicaksono sebelumnya mengungkapkan, tren penurunan harga emas bisa jadi kesempatan investor untuk memburu di harga rendah.
"Untuk emas fisik, faktor nilai tukar rupiah yang terpantau menguat (beberapa hari lalu) membuat faktor pengali dengan emas spot per gram menjadi kecil," kata Suluh.
Berkaca dari kondisi tersebut, Suluh merekomendasikan untuk beli emas fisik selama harganya masih di bawah Rp 1.000.000 per gram.
Menurutnya, pecahan emas fisik di atas 5 gram akan memberikan return yang lebih baik ke depannya.
Baca juga: Mitos dan Asal Usul Friday the 13th Jumat Keramat, Begini Penjelasan Ilmuwan
Baca juga: Cara Investasi Emas di Shoppe, Investasi mulai dari Rp 500, Beli Emas Mulai dari Rp 5.000
Baca juga: Kesalahan Investor Pemula Dalam Investasi Emas, Jangan Sampai Rugi
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Harga Emas fisik semakin melorot, kapan waktunya untuk beli?"