Tak Terima Kalah di Pilpres AS 2020, Donald Trump Tolak Hasilnya hingga Perbedaan Sikap Keluarganya
Trump bahka telah menyiapkan rencana penggalangan aksi untuk menantang hasil pemilu AS.
TRIBUNJAMBI.COM - Calon presiden (capres) petahana Donald Trump ngotot menolak hasil Pilpres AS yang dimenangi Joe Biden.
Trump bahka telah menyiapkan rencana penggalangan aksi untuk menantang hasil pemilu AS.
Juru Bicara Tim Kampanye Trump, Tim Murtaugh, mengkonfirmasi kabar tersebut pada Minggu (8/11/2020) sebagaimana dilansir dari Reuters.
Trump juga membuat tim untuk menuntut penghitungan ulang di beberapa negara bagian.
Baca juga: Ditengah Pandemi Covid-19, Begini Aturan Saat Warga Mencoblos di TPS Saat Pilkada Serentak 2020
Baca juga: Viral di Medsos, Penjaga Warung Asal Cianjur Disebut Mirip dengan Anya Geraldine, Begini Potretnya
Mereka juga terus menuding kecurangan dalam pemungutan suara dengan dalih ada nama-nama orang yang sudah tewas namun masih memberikan suaranya dalam pemilu AS.
Kendati demikian, Murtaugh tidak mengatakan kapan penggalangan aksi yang dimaksid Trump tersebut akan dilakukan.
Sementara orang-orang di sekeliling Trump mulsai terpecah sikap. Sebagian, terutama kalangan Partai Republik di Kongres AS mendukung penuh sikap Trump. Mereka juga tidak mengakui kemenangan Biden.
Namun orang-orang terdekat Trump, sebagian meminta agar Trump mengakui kemenangan rivalnya. Menantu Trump, Jared Kushner misalnya. Menantu yang sekaligus penasehat Trump meminta Trump untuk menerima kemenangan Joe Biden-Kamala Harris.
Kini, melansir CNN, Senin (9/11/2020) Ibu Negara Melania Trump juga meminta suaminya untuk menerima hasil pemilihan presiden, yang artinya menerima kemenangan lawan.
Sayangnya, pendapat Kushner dan Melania berbeda dengan pendapat anak-anak laki-laki Trump yang sudah dewasa. Semua anak laki-laki Trump mendukung ayahnya dan sekutu-sekutu mereka untuk terus melawan dan berjuang.
Dua putra Trump, Donald Trump Jr dan Eric, telah mendesak sekutu-sekutu mereka untuk terus melawan dan mendorong anggota Partai Republik serta para pendukung untuk menolak hasil pilpres di muka publik.
Tim kampanye Trump berencana melakukan serangan kilat, meski tidak didukung oleh bukti apa pun sampai saat ini, bahwa masa jabatan kedua Trump telah 'dicuri' darinya melalui penghitungan suara yang korup di negara-negara bagian medan pertempuran.
Setidaknya, kabar itu didapatkan oleh CNN dari 3 sumber anonim pada Minggu malam (8/11/2020). Dua putra Trump memang terkenal sangat mendukung ayah mereka. Selain mendukung sang ayah, sebelumnya mereka juga terkenal telah menyebar sejumlah besar informasi sesat.
SUMBR: Surya
Baca juga: Sejarah Lengkap Hari Pahlawan 10 November 2020, Terjadi Pertempuran Besar Pascakemerdekaan
Baca juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Afgan Judul Seperti Bintang, Tak Pernah Aku Merasakan Seperti Ini