Hari Pahlawan
Misteri Orang Kayo Hitam dan Keris Siginjai, Hingga Terbunuhnya Pembuat Keris di Jambi
Orang Kayo Hitam selalu mencegat upeti yang akan diberikan Kerajaan Melayu kepada Kerajaan Mataram... Dan peristiwa itu akhirnya terjadi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Antara Orang Kayo Hitam dan Keris Siginjai atau Keris Siginjei ada cerita menarik di masa lalu.
Di saat Jambi masih di bawah naungan Kerajaan Mataram, Orang Kayo Hitam anak bungsu dari suami istri Datuk Paduko Berhalo dengan Puteri Selaras Pinang Masak selalu memberontak terhadap kerajaan Mataram dan tidak menyetujui pemberian upeti kepada Mataram.
Orang Kayo Hitam merupakan satu di antara tokoh yang paling banyak dibicarakan di Jambi.
Ia memiliki kisah dengan Kerajaan Mataram di Jawa.
"Orang Kayo Hitam selalu mencegat upeti yang akan diberikan Kerajaan Melayu kepada Kerajaan Mataram," jelas satu di antara staff Museum Siginjai Jambi dalam percakapannya dengan Tribunjambi.com beberapa waktu yang lalu.
Mengetahui perilaku Orang Kayo Hitam maka Kerajaan Mataram merasa diusik dan mengambil tindakan tegas dengan meyuruh Empu di Pulau Jawa membuat keris khusus guna membunuh Orang Kayo Hitam.
Baca juga: Cara Melihat Pengumuman Lolos atau Tidak Kartu Prakerja Gelimbang 11
"Untuk membunuh Orang Kayo Hitam dikatakan ramalam ahli nujum dari Pemalang saat itu butuh Keris khusus yang terbuat dari sembilan jenis besi, ditempa 40 Jumat dan disepuh dengan air 12 muara," lanjutnya.
Kekebalan dan kesaktian yang dimiliki Orang Kayo Hitam menjadi alasan dibutuhkan alat khusus untuk membunuhnya.
Belum sempat menyelesaikan pembuatan Keris tersebut, Orang Kayo Hitam sudah mengetahui tindakan Raja Mataram dan segera mencari siapa pembuat Keris.
Tak butuh waktu lama Orang Kayo Hitam menemukan Empu pembuat Keris dan meminta Keris tersebut secara baik-baik.
"Empu tidak menyerahkan Keris tersebut dan membuat Orang Kayo Hitam emosi kemudian memintanya secara paksa," tuturnya.
Setelah perlawanan panjang, akhirnya Raja Mataram menghampri Orang Kayo Hitam dan berupaya melakukan penawaran untuk meredamkan amarah Orang Kayo Hitam.
Raja Mataram kemudian menawarkan untuk menyandingkan Kerjaan Mataram dengan Kerajaan Melayu. Orang Kayo Hitam diperkenalkan dengan putri Raja Mataram yang bernama Puteri Mayang Mangurai.
Baca juga: Gelar Pahlawan Nasional Raden Mattaher, Bertepatan Hari Pahlawan 10 November 2020
Tak berpikir panjang Orang Kayo Hitam menerima tawaran Raja untuk bersanding dengan putri Raja.
Saat pernikahan itulah Keris Siginjei diberikan kepada Orang Kayo Hitam dan digunakan sebagai Gonjai atau alat untuk menggulung rambut panjang Orang Kayo Hitam.
"Dari kata Gonjai itulah muncul sebutan Ginjei dan kini dikenal Siginjei," jelasnya.
Melalui kesaktiaan Orang Kayo Hitam dan segala upayanya kini Kerajaan Jambi dapat berdiri dan masyarakat Jambi kini bisa hidup dengan tenang. Melalui sejarah kita mengetahui bahwa Orang Kayo Hitam memiliki kesaktian yang luar biasa.
Hingga kini makam Orang Kayo Hitam yang terletak di pinggir sungai Batanghari masih sering dikunjungi. Orang berziarah dan melepaskan nazar dengan mempersembahkan sesajian. (Tribunjambi.com)
Baca juga: Ramalan Shio Selasa, 10 November 2020 - Shio Kerbau Jujur pada Diri Sendiri Macan Perhatikan Sikapmu