Cerita Raden Mattaher Punya Dua Lokasi Makam, Kelingking Sakti Hingga Gugur Ditangan Belanda
Yang mana perjuangannya melawan kolonial Belanda pada zaman penjajahan dulu, sangat amat tangguh.
Penulis: Monang Widyoko | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Raden Mattaher sangat dikenal oleh masyarakat Jambi.
Yang mana perjuangannya melawan kolonial Belanda pada zaman penjajahan dulu, sangat amat tangguh.
Ketangguhannya itu membuat dirinya ditakuti oleh tentara Belanda.
Karena perjuangannya itu pula, Raden Mattaher dianugerahkan gelar Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Indonesia.
Baca juga: Guan San Gunawan Pejuang Jambi, Pindahkan Mesin Uang Hingga Ambil Senjata ke Singapura
Baca juga: Hadiri Ziarah Nasional Hari Pahlawan 2020, Sekda Provinsi Jambi Tekankan Berjuang untuk Bangsa
Baca juga: WIKI JAMBI Catatan Perjuangan Dua Pahlawan Asal Jambi, Sultan Thaha Syaifuddin dan Raden Mattaher
Penganugerahan gelar ini bertepatan dengan hari Pahlawan Nasional 2020.
Siapa sangka, makam Raden Mattaher ini memiliki dua lokasi makam.
Lokasi pertama makam jasad dan kedua makam kelingkingnya.
Abdul Haviz, pemerhati sejarah Muaro Jambi mengatakan, Raden Mattaher itu gugur di tangan Belanda.
Ia pun berujar Raden Mattaher itu sakti dan kesaktiannya itu ada pada kelingkingnya.
"Raden Mattaher itu sakti. Namanya pejuang zaman dulu pasti ada ilmu yang dianugerahi dari yang di Atas. Jadi ia kebal akan senjata," ungkap Haviz saat Tribunjambi.com temui di areal Candi Muaro Jambi, Selasa (10/11/2020).
Ia mengatakan saat masa perang dulu, Belanda tidak mampu mengalahkan pasukan Raden Mattaher.
Sehingga cara satu-satunya mengalahkan pasukan Raden Mattaher ialah dengan mengadu domba mereka.
"Belanda itu tidak bisa sebenarnya melawan pasukan Raden Mattaher. Hanya saja Belanda itu mengadu domba para pejuang kita. Akhirnya mereka saling membongkar kelemahan mereka satu sama lain," jelas Haviz.
Akhirnya Belanda pun mengetahui kelemahan Raden Mattaher.
Inti kekuatannya menurut cerita Haviz berada pada kelingkingnya.