Berikut Dampak Negatif dan Positif Kepulangan Habib Rizieq Shihab Bagi Pemerintahan Jokowi-Maruf

Kepulangan Rizieq Shihab yang Penuh Kontroversi Dinilai Wajar. Rizieq Shihab akan pulang ke Indonesia Selasa (10/11).

Editor: Rohmayana
(Youtube Front TV)
Habib Rizieq Shihab beri sambutan Reuni 212, Senin (2/12/2019) melalui rekaman video. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA -- Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab akan pulang ke Indonesia Selasa (10/11).

Kepulangan Rizieq Shihab yang Penuh Kontroversi Dinilai Wajar.

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo, mengatakan wajar kepulangan Habib Rizieq Shihab (HRS) ke Indonesia menimbulkan kontroversi.

Pasalnya, menurut Karyono, Rizieq Shihab memang kontroversial.

Baca juga: Luna Maya Kabarnya Akan Menikah Tahun Depan, Siapa Pria yang Ajak Luna Maya ke Pelaminan?

Baca juga: Motor Matik Bekas Rp 7 Jutaan - Yamaha Mio Soul, Honda BeAt, Honda Vario

Baca juga: Kisah Ibu Asal Bungo, Mendaki Gunung Dempo, Kenang Kepergian Anaknya 4 November 2019 Lalu

"Ia kerap membuat heboh di republik ini. Ketika ia tinggal di Arab saja, pernyataannya masih sering membuat heboh," kata Karyono kepada Tribunnews, Jumat (6/11/2020).

tribunnews
Pimpinan Front Pembela Islam, Habib Rizieq Shihab saat di Kantor Direktorat Reserse Kriminal Umun, Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (1/2/2017). Besok, Rizieq kembali ke Tanah Air setelah tiga tahun di Arab Saudi (KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

Karyono juga menyebut, sosok HRS ini dikenal sebagai sosok hater Jokowi yang paling vokal.

Selain itu, suara lantang yang klaim mewakili umat Islam tak jarang menimbulkan polemik.

Oleh karenanya, kepulangan HRS tentu membuat was-was bagi sebagian masyarakat.

"Apalagi jika HRS bergabung dengan kelompok oposisi bisa berpotensi memperkuat kelompok mereka. Kubu oposisi mendapatkan tambahan energi," jelas Karyono.

Baca juga: Gadis Cianjur Penjaga Warung Kopi Mirip Anya Geraldine, Ditongkrongi Pemuda Hingga Malam

Namun, di sisi lain, lanjut Karyono, kelompok oposisi bisa menjadi kekuatan penyeimbang terhadap pemerintahan.

 Hal ini tidak berdampak negatif jika paradigma oposisi diletakkan dalam kerangka memperkuat demokrasi dan memperbaiki bangsa ini ke depan.

Namun, yang dikhawatirkan adalah jika arah oposisi bergeser ke arah gerakan untuk menggulingkan pemerintahan yang sah.

"Inilah yang menjadi tantangan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf," imbuhnya.

Baca juga: Biden Penuhi Janjinya saat Kampanye Pilpres AS, Corona Jadi Prioritas, Berlawanan dengan Trump

Meskipun begitu, boleh jadi sikap politik HRS sepulang dari Arab tidak ditujukan untuk tujuan tersebut jika menyimak pernyataan HRS bahwa dirinya tidak ingin mempersulit pemerintah Indonesia.

Ia menginginkan kepulangannya tersebut tidak dimanfaatkan oleh berbagai pihak.

Penegasan Rizieq ini mengindikasikan tentang sikapnya setelah berada di Indonesia sepulang dari Arab Saudi.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved