VIDEO: Vladimir Putin Dikabarkan akan Mundur, Pengamat Lihat Tangan dan Kakinya Jadi Pertanda
Namun kabar terbaru, Putin dikabarkan akan mengundurkan diri karena penyakit yang dideritanya. Presiden Rusia tersebut akan mengundurkan diri
TRIBUNJAMBI.COM - Vladimir Putin telah menjadi presiden Rusia selama 16 tahun, yang ia jalani dalam dua periode.
Namun kabar terbaru, Putin dikabarkan akan mengundurkan diri karena penyakit yang dideritanya.
Presiden Rusia tersebut akan mengundurkan diri pada tahun 2021, yaitu pada bulan Januari.
Hal tersebut dinyatakan oleh New York Times, Jumat (6/11/2020), disampaikan oleh analisis politik di Moskow, Valery Solovei.
Valery Solovei mengatakan bahwa kekasih Vladimir Putin, Alina Kabaeva, dan kedua putrinya meminta sang presiden untuk mengundurkan diri.
Baca juga: Siapa Sebenarnya Pria Sixpack di Video Syur 19 Detik Mirip Gisel? Dibela Para K-Popers di Twitter
Baca juga: Bayi Rewel saat Tumbuh Gigi, Azizah: Zayd Sempat Demam Hingga 40 Derjat Celsius
Baca juga: Sholat Tahajud & Keutamaannya, Baca Doa Setelah Tahajud, Ini Tata Cara Tahajud & Bacaan Niat Tahajud
"Ada sebuah keluarga, itu memiliki pengaruh besar padanya. Dia bermaksud mengumumkan rencana pengunduran dirinya pada Januari," kata Solovei kepada The Sun.
Solovei juga mengisyaratkan bahwa Putin diduga menderita penyakit ini.
Hal itu terlihat dalam rekaman wawancara terbaru Putin, di mana ia tampak kerap menggeser-geser kakinya.

Selain itu, jari-jari sang presiden juga terlihat bergerak-gerak ketika ia memegang cangkir untuk minum.
Benar atau tidaknya kabar tersebut belum diketahui kebenarannya sampai sekarang.
Demikian juga kabar mengenai penyakit yang dideritanya.
Sekedar informasi, penyakit yang dikaitkan dengan kondisi yang dialami Putin tersebut disebut Parkinson.
Parkinson merupakan suatu gangguan sistem saraf pusat yang mempengaruhi gerakan, sering disertai tremor.
Tapi rumor Putin mengundurkan diri ini muncul ketika anggota parlemen Rusia sedang mempertimbangkan undang-undang tentang kekebalan hukum.
Jika RUU itu disahkan, maka presiden tidak bisa dituntut dengan cara apapun apabila melakukan kekeliruan selama masa pemerintahannya dan sesudahnya.
Itu artinya Putin dan mantan presiden Rusia, Dmitry Medvedev juga akan mendapatkan hak sama jika RUU kekebalan hukum ini disahkan.
Dmitry Medvedev sendiri menjabat sebagai presiden Rusia pada 2008 hingga 2012.
Sementara Vladimir Putin menjadi presiden sejak 2000 sampai 2008.
Ia lantas kembali memimpin Rusia pada 2012 hingga hari ini.
Sementara itu, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov membantah laporan media Inggris yang mengklaim Presiden Vladimir Putin mengundurkan diri.
Peskov menegaskan terkait fakta Vladimir Putin yang dalam keadaan sehat.
"Tidak," ucap Peskov menanggapi soal isu Vladimir Putin menyerahkan kursi kepresidenannya.
"Dia dalam keadaan sehat dan sangat baik," terang kantor berita Rusia TASS, Jumat (6/11/2020).
Mengutip Al Jazeera, pernyataan Peskov muncul setelah laporan The Sun mengatakan, Vladimir Putin berencana berhenti jadi Presiden Rusia tahun depan.
Laporan itu menerangkan, alasan Vladimir Putin mundur dari jabatannya karena dia menunjukkan kemungkinan gejala penyakit Parkinson.
Laporan Tabloid Inggris
Lebih jauh, menurut tabloid Inggris, pengamat mempelajari rekaman baru-baru ini di mana kaki Vladimir Putin tampak terus-menerus bergerak.
Vladimir Putin juga disebut tampak kesakitan sambil memegangi sandaran tangan kursi.
Lalu, surat kabar itu menulis, jari-jari Vladimir Putin tampak bergerak-gerak saat dia memegang cangkir yang diyakini berisi obat penghilang rasa sakit.
Undang-Undang Soal Kekebalan bagi Mantan Presiden Rusia
Al Jazeera menulis, laporan soal rumor kesehatan Vladimir Putin muncul setelah majelis legislatif Rusia mengusulkan undang -undang yang dapat memberikan kekebalan bagi mantan presiden Rusia.
Baca juga: Tata Cara Sholat Rawatib Qobliyah dan Badiyah, Lengkap Bacaan Niat dalam Arab Latin, dan Keutamaan
Baca juga: Donald Trump Dihantui Ancaman Hukuman, Ini Deretan Kasus yang Menanti Bila Tak Jadi Presiden AS Lagi
Baca juga: Sejarah Hari Ayah Nasional, Saat Deklarasi Semboyannya: Semoga Bapak Bijak, Ayah Sehat, Papah Jaya
Rancangan Undang-Undang (RUU) baru itu, Presiden Rusia dapat bebas dari penuntutan pidana dalam hidup mereka, tidak hanya saat menjabat.
Lalu, RUU itu, yang diterbitkan di situs web pemerintah merupakan satu dari beberapa yang diperkenalkan setelah reformasi konstitusi.
Sebelumnya, RUU lain yang dipublikasikan ialah yang memungkinkan Vladimir Putin mencalonkan diri kembali ketika masa jabatannya berakhir pada 2024.
RUU baru juga akan membuat lebih sulit untuk mencabut kekebalan mantan presiden yang diperluas.
Majelis tinggi Parlemen harus memberikan suara yang sangat banyak untuk mencabutnya karena kuatnya tuduhan majelis rendah bahwa presiden telah melakukan pengkhianatan atau kejahatan serius lainnya.
RUU itu akan menjadi undang-undang jika majelis rendah memberikan suara untuk menyetujuinya dalam tiga pembacaan, majelis tinggi mendukungnya, dan Putin kemudian menandatanganinya.
Putin pertama kali terpilih sebagai presiden Rusia pada tahun 2000.
Dia telah melayani lebih lama daripada politisi Rusia atau Soviet mana pun sejak awal 1950-an.
Kemungkinan, Vladimir Putin akan menjadi salah satu pemimpin terlama di negaranya. (tribunjambi.com)
SUMBER TRIBUNJAMBI JUDUL:Penyakit-parkinson-bikin-presiden-rusia-vladimir-putin-berniat-mundur-januari-2021