Reaksi Mahathir Mohamad Setelah Tahu Cuitannya Soal Prancis Dihapus Twitter: Saya Bena-benar Muak
Salah satu cuitan eks perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad tentang Prancis dihapus Twitter.
Reaksi Mahathir Mohamad Setelah Tahu Cuitannya Dihapus Twitter: Saya Bena-benar Muak
TRIBUNJAMBI.COM--Salah satu cuitan eks perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad tentang Prancis dihapus Twitter.
Meski berusaha untuk menjelaskan isi yang ingin disampaikan, tetapi tetap saja cuitannya dihapus.
Sebelum dihapus terlebih dahulu menandai twitnya dengan label glorifikasi kekerasan (melebih-lebihkan)
Di twitnya pada Kamis (29/10/2020) itu politisi berjuluk Dr M tersebut menulis bahwa "Muslim berhak marah dan membunuh jutaan orang Perancis atas pembantaian di masa lalu."
Ini cuitan Mahathir yang dihapus twitter namun sempat dicapture netizen.

Mahathir pun menyebut bahwa cuitan yang dihapus twitter juga facebook adalah KONTEKS YANG DISALAHKAN.
"1 Saya benar-benar muak dengan upaya untuk salah menggambarkan dan mengambil keluar dari konteks apa yang saya tulis di blog saya kemarin." Tulis Mahathir lewan akun bernama @chedetofficial.
"FB dan Twitter kemudian meminta kepada administrator akun Facebook dan Twitter saya untuk menghapus postingan tersebut. Meskipun ada upaya untuk menjelaskan konteks postingan, postingan tersebut telah dihapus."
"Tidak ada yang dapat saya lakukan dengan keputusan FB dan Twitter untuk menghapus posting saya. Menurut saya, karena mereka adalah penyedia kebebasan berbicara, setidaknya mereka harus mengizinkan saya untuk menjelaskan dan mempertahankan posisi saya."
Baca juga: Isi Cuitan Mahathir Mohamad Dianggap Berbahaya sampai Dihapus Twitter, Singgung Prancis dan Islam
Twit Mahathir Mohammad Dihapus Mahathir sebenarnya memberi penjelasan tentang twitnya yang kontroversial itu bahwa tindakan tersebut tidak sejalan dengan ajaran agama, tetapi menulisnya secara terpisah dalam utasnya di Twitter.
Alhasil twit bernada provokasi itu langsung viral di Twitter dengan ribuan retweet, likes, dan replies.
Dari pantauan Kompas.com, Twitter terlebih dulu melabeli twit Mahathir itu pada Kamis malam dengan keterangan
"Twit ini melanggar Aturan Twitter tentang glorifikasi kekerasan. Namun, Twitter telah menentukan bahwa ini mungkin kepentingan publik sehingga twit tetap dapat diakses."
Kemudian pada Jumat pagi twit Mahathir itu sudah dihapus Twitter dengan keterangan "Twit ini tak lagi tersedia karena melanggar Aturan Twitter".
Baca juga: Presiden Prancis Buat Gaduh Dunia, Menlu Retno Marsudi Sebut 2 Miliar Umat Muslim Tersinggung
Cuitan Mahathir sebelumnya
Sebelumnya Mahathir Mohamad mencuit 13 kali untuk mengomentari kasus di Perancis dan tindakan Presiden Macron.
Cuitan Mahathir ditulis dalam bahasa Inggris.

Berikut kutipan cuitan tersebut yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang diberi judul "Hormati Orang Lain".
HORMATI ORANG LAIN
1. Seorang guru di Prancis digorok lehernya oleh seorang anak laki-laki Chechnya berusia 18 tahun. Pembunuh itu dibuat marah oleh gurunya yang memperlihatkan karikatur Nabi Muhammad. Guru bermaksud untuk menunjukkan kebebasan berekspresi.
2. Pembunuhan bukanlah tindakan yang saya setujui sebagai seorang Muslim. Tapi meski saya percaya pada kebebasan berekspresi, menurut saya itu tidak termasuk menghina orang lain. Anda tidak dapat menghampiri seorang pria dan mengutuknya hanya karena Anda percaya pada kebebasan berbicara.
Baca juga: Umat Muslim Belanda Marah Besar, Presiden Prancis Emmanuel Macron Disebut Teroris Terbesar di Bumi
3. Di Malaysia, di mana terdapat orang-orang dari banyak ras dan agama yang berbeda, kami telah menghindari konflik yang serius antar ras karena kami sadar akan kebutuhan untuk peka terhadap kepekaan orang lain. Jika tidak, maka negara ini tidak akan pernah damai dan stabil.
@jogja_lowker
·
10j
4. Kita sering meniru cara Barat. Kami berpakaian seperti mereka, kami mengadopsi sistem politik mereka, bahkan beberapa praktik aneh mereka. Tetapi kami memiliki nilai-nilai kami sendiri, berbeda antara ras dan agama, yang perlu kami pertahankan.
@jogja_lowker
·
10j
5. Masalah dengan ide-ide baru adalah bahwa pendatang yang terlambat cenderung menambahkan interpretasi baru. Ini bukan yang dimaksudkan oleh para pencetusnya. Jadi, kebebasan bagi perempuan, berarti hak memilih dalam pemilu. Hari ini, kami ingin menghilangkan segala sesuatu yang berbeda antara pria dan wanita.
6. Secara fisik kita berbeda. Ini membatasi kapasitas kita untuk menjadi setara. Kami harus menerima perbedaan ini dan batasan yang ditempatkan pada kami. Sistem nilai kita juga merupakan bagian dari hak asasi manusia.
7. Ya, terkadang beberapa nilai tampak tidak manusiawi. Mereka menyebabkan beberapa orang menderita. Kita perlu mengurangi penderitaan.
Tapi tidak dengan paksaan, jika daya tahannya besar.
Baca juga: Mendadak MUI Minta Umat Islam Boikot Semua Produk Prancis, Ternyata Ada Masalah Besar Dibaliknya
8. Aturan berpakaian wanita Eropa pada suatu waktu sangat ketat. Selain wajah, tidak ada bagian tubuh yang terlihat. Namun selama bertahun-tahun, semakin banyak bagian tubuh yang terekspos.
9. Barat menerima ini seperti biasa. Tetapi Barat seharusnya tidak mencoba memaksakan ini pada orang lain. Melakukannya berarti merampas kebebasan orang-orang ini.
10. Umumnya, barat tidak lagi menganut agama mereka sendiri. Mereka adalah orang Kristen hanya dalam nama. Itu hak mereka. Tetapi mereka tidak boleh menunjukkan rasa tidak hormat pada nilai-nilai orang lain, untuk agama orang lain. Ini adalah ukuran tingkat peradaban mereka untuk menunjukkan rasa hormat ini.
11. Macron tidak menunjukkan bahwa dia beradab. Dia sangat primitif dalam menyalahkan agama Islam dan Muslim atas pembunuhan guru sekolah yang menghina itu. Itu tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Tapi terlepas dari agama yang dianutnya, orang yang marah membunuh. Prancis dalam perjalanan sejarahnya telah membunuh jutaan orang. Banyak dari mereka Muslim.
Tapi pada umumnya kaum Muslim belum menerapkan hukum “mata ganti mata”. Muslim tidak. Orang Prancis tidak seharusnya. Sebaliknya, orang Prancis harus mengajari rakyatnya untuk menghargai perasaan orang lain.
13. Karena Anda telah menyalahkan semua Muslim dan agama Muslim atas apa yang dilakukan oleh satu orang yang marah, maka Muslim berhak menghukum Prancis. Boikot tidak dapat mengkompensasi kesalahan yang dilakukan oleh Prancis selama ini.
Ikuti jejak Trump
Kebijakan menandai twit tersebut pertama kali dilakukan Twitter saat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berkicau tentang keabsahan metode mail-in ballots di pilpres tahun ini.
Trump berkicau bahwa usul penggunaan balot lewat surat adalah salah satu bentuk penipuan substansial.
Twitter kemudian memberikan label peringatan cek fakta di bawah twit itu, sebagai bagian dari upaya mereka mengikis informasi sesat.

Twit Trump lainnya yang mendapat label dari Twitter adalah saat demonstrasi kematian George Floyd.
Trump di Twitter-nya pada 29 Mei menulis, militer sedang dikirim ke lokasi kerusuhan guna membantu kepolisian berjuang mengendalikan massa.
"Ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai, Terima kasih!" tulis Trump yang mengacu pada bagaimana penegakan hukum akan menangani insiden tersebut.
Twitter juga menghapus retweet Trump pada video kampanye yang memakai lagu Linkin Park berjudul In The End tanpa seizin penciptanya.
Lalu yang terbaru Twitter menyembunyikan twit Trump soal virus corona pada 6 Oktober, karena dianggap "menyesatkan dan informasinya berpotensi merusak".
Oleh Twitter, kicauan itu disembunyikan meski netizen masih bisa melihatnya di akun resmi Trump.
"Kita harus belajar hidup dengan Covid-19, sama seperti kita memelajarinya dari (flu biasa). Di populasi besar penyakit ini kurang mematikan!" tulis suami Melania tersebut.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Salah Satu Cuitannya tentang Prancis Dihapus Twitter, Begini Reaksi Mahathir Mohamad.