Presiden Macron Luncurkan 'Operasi Sentinel' 3 Pemimpin Dunia Beri Dukungan, Perancis Pantang Mundur

Konflik berdarah di Perancis semakin meruncing setelah penyerangan di sebuah gereja di Nice, Perancis. Para pemimpin dunia pun ramai-ramai

Editor: Nani Rachmaini
ERIC GAILLARD / POOL / AFP
Tentara menjaga Gereja Notre-Dame de l'Assomption Basilica di Nice, Prancis, setelah serangan teror mengakibatkan tiga orang tewas dibunuh menggunakan pisat, Kamis, 29 Oktober 2020. 

Meski demikian, Macron tak sendiri. Dia mendapat dukungan pemimpin dunia untuk memerangai aksi terorisme.

PM Australia Scott Morrison mengatakan ia dan Australia mendukung Prancis dalam membasmi kejahatan.

“Jadi doa kami untuk para korban dan keluarganya. Pikiran kami bersama semua orang Prancis, di mana pun mereka berada, teman sejati dan baik kami," ungkap Scott dikutip dari video APTN, Jumat (30/10/2020).

 "Dan kami mendukung Presiden Macron dan pemerintah Prancis, seperti yang mereka lakukan semaksimal mungkin untuk membasmi kejahatan mengerikan yang telah melanda negara mereka,”

Orang-orang membakar gambar Presiden Prancis Emmanuel Macron saat mereka berkumpul untuk memprotes komentarnya (IST via tribunnews)

Boris Johnson, Perdana Menteri Inggris
Boris Johnson, Perdana Menteri Inggris (The Sun)

Selain itu ada PM Inggris Boris Johnson yang mengatakan bahwa Inggris ikut melawan teror bersama Prancis.

“Saya terkejut mendengar berita dari Nice pagi ini tentang serangan biadab di Basilika Notre-Dame. Pikiran kami bersama para korban dan keluarga mereka, dan Inggris berdiri teguh bersama Prancis melawan teror dan intoleransi.”tulis Boris di akun Twitter resminya.

Dukungan untuk Presiden Macron juga datang dari PM Italia Giuseppe Conte.

Ia mengatakan serangan pengecut yang terjadi di Nice tidak mempengaruhi front bersama dalam mempertahankan nilai-nilai kebebasan dan perdamaian.

“Kepastian kami lebih kuat dari fanatisme, kebencian dan teror. Kami merangkul keluarga para korban dan saudara Prancis kami.”tulis Giuseppe di akun Twitternya.

Langsung Berangkat

Mengutip artikel Kompas.tv, Presiden Prancis Emmanuel Macron langsung bertolak ke kota Nice setelah mendengar laporan terjadinya penyerangan terhadap gereja di Nice, Prancis.

"Sangat jelas, Prancis sedang diserang," kata Presiden Prancis Emmanuel Macron sambil berdiri di depan gereja di Nice, Kamis (29/10/2020).

Dia menambahkan bahwa seluruh Prancis menawarkan dukungannya kepada umat Katolik agar agama tersebut dapat dijalankan dengan bebas di Prancis.

Sehingga setiap agama dapat dipraktikkan dengan damai.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved