VIDEO: Membalas Kartun Nabi Muhammad, Iran Tampilkan Kartun Presiden Perancis Seperti Sosok Ini
Turki dengan presidennya, Recep Tayyip Erdogan gencar mengkritik pemerintah Perancis atas kasus karikatur Nabi Muhammad. Kini Iran juga ikut protes
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Turki dengan presidennya, Recep Tayyip Erdogan gencar mengkritik pemerintah Perancis atas kasus karikatur Nabi Muhammad.
Ternyata selain Turki, Iran juga mengecam dengan salah satu media garis keras.
Dalam media tersebut, mereka juga menggambar kartun Presiden Perancis Emmanuel Macron.
Menurut laporan TV dalam negeri Iran, Selasa (27/10/2020), pemerintah Iran memanggil diplomat Perancis dan memprotes karikatur yang menunjukkan Nabi Muhammad.
Baca juga: VIDEO: AS Peringatkan Warganya di Riyadh, Arab Saudi Target Serangan Rudal Kelompok Houthi
Baca juga: Jadwal MotoGP Eropa 2020, Klasemen Sementara hingga Kabar Terbaru Marc Marquez dan Valentino Rossi
Baca juga: BREAKING NEWS: Mancing Malam Hari, Sunandar Warga Merangin Tergelincir, Ditemukan Sudah Jadi Jenazah
Seorang pejabat Iran di Kementerian Luar Negeri mengatakan kepada diplomat Perancis bahwa respons Paris setelah kasus pembunuhan Samuel Paty merupakan suatu hal yang "tidak bijaksana".
Melansir Associated Press (AP) pemerintah Iran mengatakan bahwa Perancis mengizinkan kebencian terhadap Islam di bawah kedok dukungan kebebasan berekspresi.
Samuel Paty, seorang guru di Perancis tewas dibunuh dengan brutal oleh seorang remaja muslim asal Chechnya, Rusia setelah mengajar kelas kebebasan berpendapat dan menunjukkan karikatur Nabi Muhammad.

Insiden tragis itu menuai perhatian publik dengan warga Perancis yang turun ke jalan dan menuntut kebebasan berekspresi.
Sementara masyarakat muslim dunia menyesali adanya intoleransi dari pembuat kartun dan menganggap kartun yang menjadikan nabi besar umat Islam sebagai modelnya itu suatu penghinaan atas simbol suci Islam.
Koran garis keras Iran Vatan-e Emrooz menggambarkan Macron sebagai iblis dan memanggil presiden Perancis itu dengan sebutan Setan dalam sebuah kartun yang terpampang di halaman depan koran pada Selasa.
Selain Iran, Parlemen Pakistan mengeluarkan resolusi yang mengutuk penerbitan kartun nabi.
Pada hari Selasa, puluhan orang di kota pelabuhan selatan Karachi memprotes penolakan Perancis untuk mengutuk publikasi kartun tersebut.
Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan menentang Macron dan kemudian membakar patung presiden Perancis itu.
Ulama Saudi telah mengutuk karikatur itu namun juga mengutip bahwa umat perlu meneladani perilaku Nabi Muhammad yang "penuh kasih, adil dan toleran" dengan sebagian ulama terkemuka lainnya meminta umat Islam untuk tidak bereaksi berlebihan.
Di negara teluk Arab, Qatar juga mengutuk adanya penerbitan kartun Nabi Muhammad dan menyebut hal itu sebagai "peningkatan dramatis retorika populis yang memicu pelecehan agama".