Ulin Yusron Diangkat Jadi Komisaris BUMN Sebagai Balas Jasa dari Jokowi
Presiden Joko Widodo menunjuk Ulin Yusron sebagai komisaris independen di PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corp
TRIBUNJAMBI.COM - Presiden Joko Widodo menunjuk Ulin Yusron sebagai komisaris independen di PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menyebutkan, penunjukan itu merupakan bentuk imbal jasa Presiden Joko Widodo. Pasalnya, Ulin yang merupakan pegiat media sosial menjadi relawan Jokowi pada Pilpres 2019.
Jabatan komisaris BUMN yang diberikan ke Ulin, menurut Ujang, adalah bentuk terima kasih Presiden.
"Bentuk imbal jasa atau kompensasi atas kesuksesan Ulin mengawal pemberitaan Jokowi di Pilpres," kata Ujang kepada Kompas.com, Senin (26/10/2020).
Baca juga: Viral di Facebook Kakek Penjual Gado-gado Ditipu, Pria Gempal Beli 5 Bungkus dengan Uang Mainan
Baca juga: ini Alasan Jokowi Kenapa Pemerintah Beli Vaksin Covid-19 yang Belum Lolos Uji Klinis
Baca juga: Setahun Jaksa Agung ST Burhanuddin Menjabat, 120 Buronan Sudah Ditangkap
"Ada harga yang harus dibayar oleh Jokowi ke Ulin, harganya itu ya komisaris. Sebagai bentuk terima kasih telah menjadi bagian dari sekrup pemenangan di Pilpres," tuturnya.
Ujang mengatakan, ketika seorang relawan memperjuangkan kemenangan calon pemimpin, ada timbal balik. Salah satunya diwujudkan dengan pemberian jabatan komisaris BUMN.
Menurut Ujang, bukan rahasia lagi jika BUMN menjadi tempat para relawan Pilpres mendapatkan imbalan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya relawan Pilpres yang kini menjabat sebagai petinggi BUMN.
"Menjadi relawan salah satu yang dikejar memang komisaris di BUMN," kata Ujang.
Praktik pemberian imbalan ini pun diprediksi masih akan terus terjadi pada kepemimpinan selanjutnya.
Hal ini sulit untuk dihindari. Menjadi persoalan apabila relawan yang ditunjuk menjadi komisaris tidak berkompeten. Jika kondisinya seperti itu, menurut Ujang, justru dapat membebani BUMN itu sendiri.
Oleh karena itu, untuk meminimalisasi potensi kerugian yang mungkin ditimbulkan BUMN tersebut, hal yang bisa diupayakan adalah menempatkan relawan yang kompeten dengan bidangnya.
"Persoalannya banyak relawan yang tak kompeten di bidangnya," tutur Ujang.
Baca juga: Pemeriksaan Petinggi KAMI Ahmad Yani Sebagai Saksi Ditunda Penyidik Bareskrim, Ini Alasannya
Baca juga: Anggota KKB Rubinus Tigau Yang Tewas Ditembak di Distrik Sugapa Dipastikan Bukan Tokoh Agama
Baca juga: KUMPULAN Lengkap Puisi Tentang Sumpah Pemuda 28 Oktober 2020, Gambar, Logo dan Teks Sumpah Pemuda
"Jika relawannya tak kompeten, justru ini hanya akan membebani dan menghancurkan BUMN," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Ulin Ni’am Yusron sebagai komisaris independen di PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).
Ulin selama ini dikenal sebagai salah pegiat media sosial yang juga sekaligus relawan Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019. Penunjukan Ulin sebagai komisaris independen pada perusahaan pelat merah itu tertuang di dalam Surat Keputusan Nomor: SK-319/MBU/10/2020 tertanggal 8 Oktober 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan Pengembangan Pariwisata Nasional.
