Berita Sarolangun
FAKTA Terungkap, Suku Anak Dalam di SD 191 Air Hitam Meningkat, Ada yang Jadi Guru
Helmi mengatakan, guru-guru yang mengajar Suku Anak Dalam berasal dari warga setempat, yang paham dan tahu karakter, umumnya warga yang berdomisili
Penulis: Rifani Halim | Editor: Duanto AS
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Peminat kegiatan belajar mengajar di kawasan Suku Anak Dalam semakin meningkat.
Bahkan, di SD 191 Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, muridnya didominasi Anak Rimba.
"Hampir 70 persen Suku Anak Dalam bersekolah di 191 Air Hitam. Anak Rimba ini SD dan SMP-nya sama dengan anak-anak lain. Namun PAUD dan TK masih kelompok SAD saja," kata Helmi, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sarolangun, Minggu (25/10/2020).
Helmi mengatakan, guru-guru yang mengajar Suku Anak Dalam berasal dari warga setempat, yang paham dan tahu karakter, umumnya warga yang berdomisili di dekat wilayah SAD.
Namun ada juga yang dari SAD.
Baca juga: Tempat Nongkrong di Jambi Sambil Ngemil Sehat, Tahooe Sediakan Menu Berbahan Baku Kedelai
Baca juga: Kiwil Nikah Lagi, Meggy Wulandari Beri Reaksi tak Terduga, : Bisa Jadi Setingan Kan?
Baca juga: Adik Lina Jubaedah Beri Peringatan Pada Nathalie Holscher yang Sebentar Lagi Jadi Nyonya Sule
"Ada juga guru yang dari Suku Anak Dalam, tepatnya di Kecamatan Limun, binaan kita juga. Sekarang ia menempuh S-1 di Universitas Terbuka," tuturnya.
"Guru dari SAD mungkin ada sekitar 2-3 orang di Kecamatan Limun," sambung Helmi.
Upacara Bendera
Apakah mereka sudah merdeka, terutama terlepas dari kemiskinan? Mereka setia pada NKRI dan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan RI 1945 meski 'terjepit' di dalam hutan.
TRIBUNJAMBI.COM - Pidato Temenggung Ngadap, seorang pimpinan Suku Anak Dalam di Kabupaten Tebo, menggetarkan hati yang mendengarkan.
Video pidato Temenggung Ngadap saat upacara bendera HUT ke-75 RI di Hutan Adat Sungai Lubuk, Kecamatan Muara Tabir, Kecamatan Tebo, Provinsi Jambi, menjadi viral hingga dunia internasional.
Di hadapan warga SAD, Temenggung Ngadap mengeluarkan kalimat yang menggetarkan hati.
Walaupun nanti dirinya sudah mati, hutan harus tetap dijaga demi anak cucu, apapun yang terjadi.
Video pidato ketua adat Suku Anak Dalam (SAD) Jambi, viral di dunia internasional.
Warga SAD menggelar upacara bendera di Hutan Adat Sungkai Lubuk Dalam, Desa Tanah Garo, Kecamatan Muara Tabir, Kabupaten Tebo.
Dalam video yang beredar dengan logo RIK Production, Temenggung Ngadap menjadi pembina upacara.
Meski di tengah hutan, upacara dilakukan seperti pada umumnya.
Ada pengibaran Bendera Merah Putih, pembacaan Pancasila.
Kemudian, ada pembacaan dan Undang-undang Dasar 1945 oleh Jenang Suku Anak Dalam, Yarani, dan pembacaan Teks Proklamasi oleh Menti, warga Suku Anak Dalam.
Saat upacara, Temenggung Adat melakukan pidato.
Video tersebut isinya menjadi viral di dunia internasional.
Dalam bahasa lokal setempat, Temenggung Ngadap, mengatakan secara tegas seluruh rakyat di hutan harus mempertahankan hutan untuk kehidupan anak cucu.
Berikut ini penggalan pidato tersebut.
"Seluruh rakyat yang di rimbo (hutan), mari kita bersatu mempertahankan hutan adat untuk kehidupan kita.
"Marilah ini kita saudara, kita mempertahankan hutan adat untuk kehidupan kita. Kareno itu anak cucu kito, kalau hutan ini habis, di mana lagi tempatnyo hidup," ujarnya.
"Bebalik itu kepada nenek moyang kito, tumpah darah kito dalam rimbo, bukan dalam kota, bukan," tegas Temenggung Ngadap.
"Jadi kito harus kito pertahankan hutan tanah kito, Hutan Adat Sungkai Lubuk Dalam ini. Hutan ini bukan punyo kito sendiri, samo-samo kita menjago Hutan Sungkai jangan sampai diserobot orang," ujarnya.
Temenggung Ngadap juga berpesan walaupun nanti dirinya sudah meninggal dunia, hutan harus tetap dijaga demi anak cucu.
Upacara di Merangin
Belasan anggota Suku Anak Dalam (SAD) yang tinggal di Desa Pelakar Jaya, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin juga ikut mengibarkan Bendera Merah Putih.

Pengibaran Sang saka ini dipimpin langsung oleh Babinsa setempat, Letnan I Gino Raharjo, anggota Kodim 0420/Sarko.
Upacara dilakukan di tengah kebun sawit, dengan tiang bendera seadanya.
Penghormatan bendera dilakukan tepat pukul 09.45 WIB, berlangsung khidmat.
Anak anak SAD yang mengikuti upacara menggunakan seragam sekolahnya masing-masing.
Anak-anak SAD juga menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
"Berbagai cara bisa kita lakukan untuk merayakan HUT RI ke 75, Salah satunya upacara dengan warga SAD binaan di wilayah saya di kebun milik warga," kata Gino Raharjo, (17/8/2020).
Menurut dia, ada rasa bangga saat memimpin upacara di tengah warga SAD, apalagi di tengah pendemi covid-19 dan barang tentu dengan jumlah terbatas warga ikut merayakan juga.
"Ada rasa bangga dan haru,mereka sangat antusias meskipun di tengah keterbatasan yang di alami mereka,masih berkobar jiwa nasionalisme di dadanya," imbuhnya.
Sementara itu, Yudi, Temenggung SAD, mengatakan selama bulan Agustus warga SAD juga ikut mengibarkan bendera di depan perumahan mereka.
"Ini cara kami untuk ikut merayakan HUT RI ke 75, Meskipun dengan keterbatasan kami bangga bisa ikut upacara di sini" ungkap Yudi. (Tribunjambi.com/Rifani Halim)
Baca juga: Arti Mimpi Dalam Bencana Alam Tsunami hingga Gempa Bumi, Berhubungan dengan Emosional & Kejiwaan
Baca juga: Arti Mimpi Bertemu dengan Sosok yang Ditaksir, Benarkah Pertanda Baik? Simak Artinya di Sini
Baca juga: Chord Kunci Gitar dan Lirik Lagu Kopi Dangdut - Fahmi Shahab, Lengkap dengan Video Klipnya
Baca juga: Chord Kunci Gitar dan Lirik Lagu Lelah - Sisir Tanah, Mudah Dimainkan dan Dilengkapi Liriknya