Tonton VIDEO Anjing Ini Deteksi Corona Secara Cepat, Mengapa Tidak Digunakan Kendalikan Pandemi?

Jika saja tes corona yang menumpuk itu diserahkan kepada Kossi dan teman-temannya, maka kerumunan orang yang berpotensi

Editor: Nani Rachmaini

Namun, ia mengakui bahwa pilihan pendanaan untuk proyek percontohan empat bulan yang bertujuan untuk membuktikan hasil tes anjing setidaknya seakurat tes PCR dibatasi hingga total sekitar US$ 390.000 (Rp 5,5 miliar).

Semua yang dites positif di lokasi pengujian oleh anjing diminta untuk mendatangi unit medis untuk konfirmasi.

“Saat ini pengujian kami di bandara menelan biaya lebih dari 1 juta [euro] sebulan,” kata Aronkyto. Ia memperkirakan bahwa biaya tersebut akan naik menjadi € 3 juta (Rp 48 miliar) per bulan di musim dingin.

“Anjing-anjing ini akan jauh lebih murah,” ujarnya.

Dia optimis bahwa dukungan akan berdatangan seiring dengan akumulasi data dari proyek percontohan yang saat ini berlangsung, seraya menjelaskan bahwa sudah ada pembahasan yang sedang dilakukan untuk mengubah undang-undang Finlandia agar anjing pelacak memiliki “otoritas” yang sama dengan anjing bea cukai.

Aronkyoto berharap satu hewan dapat melakukan kedua fungsi tersebut sekaligus dalam waktu dekat. Ia berencana untuk melanjutkan tingkat pendanaan dari anggaran kotanya hingga tahun depan, tetapi tidak untuk melatih anjing baru atau memperluas kapasitas melebihi empat shift yang saat ini sudah berlangsung di bandara, bahkan ketika tingkat infeksi meningkat.

Helsinki ragu-ragu

Meski begitu, pemerintah Finlandia belum memberi sinyal apakah akan mengambil program pengujian oleh anjing itu sendiri.

Padahal ada lonjakan besar dalam publisitas dan, seperti ditekankan oleh Hielm-Bjorkman dan Paavilainen, ada ketertarikan dari negara lain. Para wisatawan sangat ingin berpartisipasi, kadang-kadang harus rela mengantre lebih dari satu jam.

Duta Besar Finlandia di Ramallah, Palestina, Paivi Peltokoski, berbagi dan memuji pengalamannya diuji corona oleh anjing di bandara setelah melakukan perjalanan baru-baru ini, tetapi antusiasmenya tidak terlalu mendapat tanggapan.

Hielm-Bjorkman mengatakan bahwa jika pemerintah sudah melihat ini sebagai sesuatu yang mereka yakini, maka dapat dibayangkan bahwa ia akan melatih ratusan anjing, menempatkan anjing pengendus di ruang konser atau pertandingan olahraga atau panti jompo. Menurutnya, ada kebutuhan “perubahan paradigma”, baik untuk tenaga medis profesional maupun masyarakat.

“Biasanya dokter yang memberi tahu pasien jika mereka sakit”, jelas Hielm-Bjorkman, tapi “di sini ada anjing”, tambahnya.

Di Jerman, sedikit kemauan politik dan pendanaan

Situasi ini tidak hanya terjadi di Finlandia. Di Jerman, para peneliti juga mengumumkan hasil yang menjanjikan tentang anjing pendeteksi COVID-19. Namun, sejauh ini tidak ada anjing yang pernah digunakan di mana pun.

Profesor Holger Volk dari University of Veterinary Medicine Hanover mengatakan bahwa belum ada kemauan politik dan pendanaan yang cukup untuk memajukan proyek tersebut, sesuatu yang disebutnya “sangat mengganggu” terutama dengan tingkat infeksi corona yang kembali meningkat.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved