Prabowo Mendadak Bertanya, Apa Kita Bisa Makan Semen, Makan Beton? Bicara Soal Perang Masa Depan
Menurut Prabowo Subianto, jumlah pertumbuhan penduduk semakin meningkat sementara lahan pertanian malah menyusut karena masifnya alih fungsi lahan.
"Hal ini seakan memutar kembali jarum sejarah, bukankah kolonialisme bangsa Eropa dahulu masuk ke Indonesia pada awalnya untuk mencari komoditas pangan yakni rempah-rempah," lanjutnya.
Untuk itu, Prabowo mengatakan pentingnya mewujudkan ketahanan pangan.
"Kedaulatan pangan nasional harus didukung semua pihak, didukung oleh semua program terkait didukung oleh sumber daya lahan yang cukup, sumber daya manusia yang tangguh, serta dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi," ucapnya.
Peran sektor kehutanan
Salah satu sumber daya alam yang penting terkait dengan kedaulatan pangan berasal dari sumber daya hutan.
Lahan hutan dapat menghasilkan aneka ragam pangan seperti padi, jagung, kacang-kacangan, ubi kayu, dan lainnya.
"Dengan tata kelola yang berkelanjutan semua material pangan dan kayu dapat dihasilkan dari kawasan hutan secara bersamaan," katanya.
Baca juga: Jokowi Takut Karhutla Duet Maut dengan Covid-19, Siti Nurbaya Akui Sering Diejek Singapura
Hutan-hutan tropis di Indonesia yang masih tersisa perlu dipertahankan dan dilestarikan.
Untuk lahan hutan yang sudah rusak, kritis, dan belum dioptimalkan perlu dimanfaatkan menjadi lahan-lahan produktif khususnya untuk mendukung kedaulatan pangan.
"Ini kesempatan bagi bangsa Indonesia karena kita memiliki banyak keunggulan sumber daya alam terutama lahan hutan dibandingkan dengan negara-negara lain," kata Prabowo.
"Di sinilah terletak peran strategis dunia kehutanan dari kondisi tidak baik kita harus mengubah menjadi peluang yang dapat ikut mengatasi permasalahan bangsa," katanya.

Rimbawan menurut dia harus menjadi kekuatan sumber daya manusia Indonesia dalam menopang ekonomidan jadi garda terdepan dalam mewujudkan kelestarian hutan.
Fakultas-fakultas kehutanan di Indonesia menurutnya harus mampu menjawab perkembangan peradaban di dunia, termasuk mempersiapkan diri dalam menyiapkan persaingan ekonomi global yang tidak ringan.
"Perubahan iklim, ledakan jumlah penduduk, kelangkaan sumber air bersih, serta terdegradasinya habitat flora dan fauna harus menjadi kesadaran kolektif para rimbawan bahwa tantangan Indonesi ke depan tidak lah ringan," katanya.
Menurutnya, kehidupan kehutanan indonesia harus mampu menciptakan peluang dan terobosan bisnis serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang luas baik untuk rimbawan maupun masyarakat yang hidup di sekitar hutan.