Foto Dua Pria Tanpa Busana di Gunung Gede Pangrango Beredar, Begini Posisinya

Dalam video berdurasi 2 menit 5 detik itu, dua pria yang memperkenalkan diri sebagai E dan BR menyampaikan ...

Editor: Duanto AS
(KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)
Alun-alun Suryakancana Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Jawa Barat 

TRIBUNJAMBI.COM, CIANJUR - Heboh foto dua pria tanpa busana di Gunung Gede Pangrango beredar.

Dua orang pria yang diduga berfoto bugil di Alun-alun Suryakancana, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Jawa Barat, menyampaikan permintaan maaf.

Penelusuran Kompas.com pada Sabtu (24/10/2020), permintaan maaf terbuka keduanya disampaikan melalui video dan diunggah ke media sosial.

Baca juga: Siap-siap yang Ingin Jadi PNS, Seleksi CPNS 2021 Akan Segera Diumumkan, Catat Ini Infomasinya

Baca juga: Sinopsis Film Arang yang Diperankan Lee Dong Wook, Tayang di Trans 7 Minggu, 25 Oktober 2020

Baca juga: Usia Terpaut Jauh, Puput Nastiti Punya Panggilan Sayang ke Ahok Bak Drakor

Dalam video berdurasi 2 menit 5 detik itu, dua pria yang memperkenalkan diri sebagai E dan BR menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak, khususnya untuk masyarakat Jawa Barat dan para pendaki Indonesia.

"Mohon maaf kepada yang kurang berkenan dan tidak menyukai postingan saya dan E di Instagram pribadi milik kami, khususnya untuk masyarakat Jawa Barat dan juga teman-teman pendaki Indonesia," kata mereka dalam video di akun Instagram @prau_mountain, Sabtu.

Dalam video itu, keduanya juga ingin mengklarifikasi terkait foto bugil yang diunggah ke media sosial.

Menurut mereka, foto tersebut merupakan bagian dari riset keduanya yang mengusung tema tubuh dan berekspresi.
Menurut mereka, riset ini diharapkan dapat mengubah sudut pandang masyarakat atau orang-orang di sekitar.

"Jadi, nudis yang dimaksud di sini, itu menyuarakan atau protes atau advokasi melalui tubuh yang biasanya disuarakan untuk hak-hak individu atau mungkin perjuangan gender, seperti itu," kata BR.

Meski begitu, mereka mengakui kesalahan atas ketidakcermatan dalam menempatkan dokumen riset tersebut dalam media sosial, khususnya Instagram.

Mereka menyadari bahwa konten foto itu bisa disalahgunakan dan diinterpretasi ulang, sehingga bisa berbeda konteksnya dari yang dimaksud.

"Di sini kami belajar dari kesalahan, sehingga mungkin ke depannya kita dapat lebih baik dan memilah apa yang harus kita posting, serta lebih bijak dalam mem-posting sesuatu yang mungkin akan menjadi tidak baik nantinya," tutur BR.

Meski demikian, Kompas.com belum mendapatkan secara langsung konfirmasi dari keduanya perihal kebenaran video permintaan maaf tersebut. Kompas.com juga masih berupaya mengonfirmasi video permintaan maaf tersebut kepada Balai Besar TNGGP.

Baca juga: Ramalan Shio Hari Ini 24 Oktober 2020, Shio Anjing: Tetap Berpegang pada Keyakinan Anda

Baca juga: Siap-siap yang Ingin Jadi PNS, Seleksi CPNS 2021 Akan Segera Diumumkan, Catat Ini Infomasinya

Sebelumnya, jagat maya dihebohkan dengan unggahan foto dua orang pendaki yang berpose bugil di Alun-alun Suryakancana Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Jawa Barat.

Publik mengecam perbuatan keduanya yang dinilai sangat tidak pantas dan norak.

Balai Besar TNGGP pun angkat suara dan mengecam keras perbuatan keduanya dan menuntut mereka untuk meminta maaf secara terbuka.

Selain itu, pihak pengelola telah berkoordinasi dengan Polres Cianjur terhadap kemungkinan terjadinya pelanggaran peraturan perundangan terkait pornografi.

Dua orang pendaki nekat berfoto bugil di Alun-alun Suryakencana Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Jawa Barat.

Padahal lokasi tersebut adalah tempat yang dianggap sakral oleh masyarakat setempat.

Tindakan dua pelaku itu dianggap keterlaluan.

"Sangat tidak beretika, tidak bermoral. Bukan jiwa seorang pendaki apalagi pecinta alam," kata pegiat lingkungan dan pendaki asal Cianjur Taufik Ismail (37).

Bukan sekadar 'cekrak-cekrek' Lihat Foto Ilustrasi Pendaki Gunung.(Shutterstock) Opik, sapaan akrabnya mengatakan, sebagai seorang pendaki, alam harus menjadi hal yang lebih didahulukan dibanding mengambil foto untuk kepentingan pribadi.

"Bukan sekadar mampu muncak lantas cekrak-cekrek buat eksistensi apalagi cari sensasi. Namun mendaki gunung itu bentuk kita mencintai alam, mentadabburi alam dan tentunya menjaga kelestariannya," kata pria yang telah melakukan pendakian di sejumlah gunung di Pulau Jawa itu.

Ketika berada di suatu tempat, pendaki wajib menghormati aturan di tempat tersebut.

"Kita wajib menghormati tempat yang kita kunjungi, di manapun itu berada, apalagi ini di gunung. Namun, ini malah melakukan hal yang sangat tidak pantas," ujar dia.

Didesak minta maaf dan dilaporkan ke polisi

Kepala Balai Besar TNGGP Wahju Rudianto mendesak dua pendaki tersebut meminta maaf.

"Sebaiknya meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Jawa Barat di media sosial bersangkutan," kata Wahju.

Lebih-lebih foto itu diambil di lokasi yang dianggap sakral bagi masyarakat Jawa Barat, khususnya Cianjur.

"Apa yang diperbuatnya juga bertentangan dengan norma agama dan sosial, serta melanggar SOP pendakian yang melarang perbuatan tidak sopan, perbuatan yang meresahkan, perbuatan tidak menyenangkan, asusila dan perbuatan sejenis lainnya," ungkap dia.

Pihak pengelola memastikan telah melaporkan kejadian itu ke aparat kepolisian.

"Hari ini kami sudah melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pihak Reskrim Polres Cianjur. Selanjutnya sedang diselidik lebih lanjut," kata Petugas Data Evaluasi Pelaporan dan Kehumasan Balai Besar TNGGP Poppy Octadiyani.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beredar Video Diduga 2 Pendaki yang Foto Bugil di Gunung Gede Pangrango Minta Maaf" dan "Berfoto Bugil di Tempat Sakral, Pelaku Disebut Tak Punya Jiwa Pendaki"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved