Warga Jakarta Diminta Tak Keluar Kota Saat Libur Panjang, Penularan Covid-19 Rata-rata 1.000 Sehari

Libur panjang akan dimulai mulai 28 Oktober sampai 1 November 2020. Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengimbau warga Jakarta tidak liburan.

Editor: Rohmayana
Istimewa
Ilustrasi pasien covid-19 tanpa gejala yang menjalani isolasi mandiri di RS Medistra. 

TRIBUNJAMBI.COM, SEMANGGI - Libur panjang akan dimulai mulai  28 Oktober sampai 1 November 2020.

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengimbau warga Jakarta tidak liburan ke luar kota, menyambut libur panjang akhir pekan depan.

Bahkan idealnya, Nana mengimbau warga tetap di rumah saja berkumpul bersama keluarga.

"Imbauan ini untuk menekan pandemi Covid-19 dan mencegah penyebarannya."

Baca juga: Chord Kunci Gitar Sewu Kuto - Didi Kempot, Wis Tak Cobo Ngelaliake Jenengmu Soko Atiku

Baca juga: Bunga Zainal Tolak Peran Film Televisi dan Sinetron, Takut Bawa Virus Corona dari Luar Rumah

Baca juga: Chord Kunci Gitar Leaving On A Jet Plane - John Danver, So Kiss Me and Smile for Me

"Sebab angka penularan Covid-19 di Jakarta masih tinggi, yakni rata-rata 1.000 per harinya," kata Nana, Jumat (23/10/2020).

Nana meminta jika terpaksa harus ke luar rumah atau ke luar Jakarta, warga menerapkan protokol kesehatan yang ketat agar tak terpapar Covid-19.

"Pekan ini akan ada libur panjang, saya selaku Wakil Satgas DKI tentunya mengimbau kepada warga dalam rangka libur panjang, jangan sampai terjadi penyebaran Covid-19 ini ke mana-mana."

Baca juga: Tiga Bank Ini Tawarkan Bunga Deposito Tertinggi !

"Khususnya warga DKI Jakarta, lebih baik tidak berlibur keluar Jakarta atau tetap di rumah saja,” tuturnya.

Nana memastikan Polda Metro Jaya bersama seluruh jajarannya akan terus berupaya menekan penyebaran Covid-19.

"Kami terus lakukan pembagian masker dan menyosialisasikan cuci tangan serta meminta warga untuk tetap menjaga jarak," katanya.

Baca juga: LINK Baca Manga One Piece Chapter 993, Raw Scan Komiknya Sudah Bocor, Kaido Tebas Tangan Kiku

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria juga meminta warganya tak keluar kota saat libur panjang di akhir Oktober 2020.

Politikus Partai Gerindra ini mengaku khawatir, kepergian warganya keluar daerah untuk sekadar liburan, bisa memicu peningkatan kasus Covid-19, begitu mereka kembali ke Jakarta.

Hal itu dikatakan Ariza karena berkaca pada pengalaman kasus harian Covid-19 di Jakarta yang menembus rekor pertama kali pada Minggu (30/8/2020) lalu.

Baca juga: Chord Kunci Gitar All I Want - Kodaline, But If You Loved Me Whyd You Leave Me?

Saat itu, jumlah kasus baru Covid-19 dilaporkan menembus 1.114 orang.

Angka itu dipicu karena adanya warga Jakarta yang pergi liburan ke daerah lain saat libur panjang akhir pekan (long weekend), pada rentang waktu 16-22 Agustus 2020.

“Perlu kami sampaikan yang harus digarisbawahi juga khususnya warga Jakarta."

Baca juga: Obat Sakit Asam Urat Bahan Herbal - Seledri, Sambiloto, Kayu Manis, Daun Salam, Daun Kumis Kucing

"Kita mengalami dua kali peningkatan yang signifikan di bulan-bulan lalu."

"Yang disebabkan adanya libur panjang karena warga Jakarta banyak yang keluar daerah,” kata Ariza, Selasa (20/10/2020).

Karena itu, Ariza mengimbau warganya untuk menahan diri agar tak keluar daerah.

Baca juga: Heboh Manga Boruto Chapter 51 Naruto Mati, Ini Fakta Pertarungan Lawan Isshiki & Kata Ninja Terakhir

Alih-alih keluar kota memicu kerumunan orang, hendaknya warga tetap beraktivitas di Ibu Kota, terutama di dalam rumah dengan mengisi waktu bersama keluarga.

“Kami mengimbau dan meminta pada libur panjang di akhir Oktober ini, kurang lebih ada libur panjang sampai lima hari."

"Ya sedapat mungkin warga Jakarta tidak keluar kota,” imbau Ariza.

Baca juga: Obat Sakit Asam Urat Bahan Herbal - Seledri, Sambiloto, Kayu Manis, Daun Salam, Daun Kumis Kucing

Menurutnya, warga Jakarta harus belajar dari pengalaman lonjakan kasus Covid-19 pasca-libur panjang beberapa waktu lalu.

Pesan Ariza ini bukan berarti pemerintah daerah lepas tangan bila terjadi lonjakan kasus.

Namun alangkah baiknya, warga menahan diri demi kepentingan bersama.

Baca juga: Download Lagu Future - Red Velvet, Ost Start-Up yang Diperankan Suzy dan Nam Joo Hyuk

Apalagi, selama ini liburan keluarga tidak hanya diikuti orang berusia produktif saja, namun juga diikuti anak-anak di bawah usia 9 tahun dan orang lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun.

Dua kelompok itu, ujar dia, sangat rawan terhadap penularan Covid-19.

Di sisi lain, banyak warga Jakarta yang berstatus orang tanpa gejala (OTG).

Baca juga: Kenapa Dibilang Kerabat Jokowi? Ini Hubungan Korban Pembunuhan Dibakar Dalam Mobil dengan Presiden

Mereka tidak menyadari telah terpapar Covid-19 karena tidak merasakan batuk, demam, dan flu.

Namun, keberadaannya membahayakan bagi orang lain yang memiliki komorbid, anak-anak dan lansia.

“Kita harus belajar dari peristiwa dua kali libur panjang di Jakarta ini terjadi peningkatan signifikan."

Baca juga: Tiga Bank Ini Tawarkan Bunga Deposito Tertinggi !

"Dan tentu sebagaimana sering kami sampaikan, kalau ada pelonggaran di mana pun itu, artinya potensi orang yang keluar rumah meningkat."

"Potensi orang yang berinteraksi juga meningkat.”

“Kemudian potensi kerumunan juga bisa meningkat, pada akhirnya juga potensi penularan penyebaran bisa meningkat."

"Untuk itu, tempat yang terbaik sebagaimana sering disampaikan Pak Gubernur adalah tetap berada di rumah, kecuali bagi mereka yang mempunya kegiatan penting sekali,” beber Ariza.

Presiden Minta Menteri Antisipasi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran kabinetnya mengantisipasi penyebaran Covid-19 saat libur panjang akhir Oktober mendatang.

Presiden tidak ingin muncul klaster libur panjang Covid-19 seperti yang terjadi pada akhir Agustus dan awal September lalu.

"Mengingat kita memiliki pengalaman kemarin, libur panjang yang pada satu setengah bulan yang lalu mungkin."

Baca juga: Ini Motif Pembunuhan Lia Solo Kerabat Presiden Jokowi, dan Pekerjaan Kedua Pembunuh Ternyata Ini

"Setelah itu terjadi kenaikan yang agak tinggi," kata Presiden dalam rapat terbatas antisipasi penyebaran Covid-19 saat libur panjang akhir Oktober 2020, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (19/10/2020).

Penyiapan antisipasi libur panjang menjadi penting agar jumlah kasus Covid-19 tidak melonjak.

Saat ini, menurut Presiden, per 18 Oktober 2020 rata-rata kasus aktif di Indonesia mencapai 17,69 persen.

Baca juga: Cara Investasi Emas Digital di Tokopedia, Bisa Punya Emas dengan Rp 5.000

Angka tersebut lebih rendah dibandingkan rata-rata kasus aktif dunia sebesar 22,4 persen.

"Ini bagus sekali, kita 17,69 persen, sementara dunia 22,54 persen," ucap Presiden.

Angka kesembuhan, menurut Presiden, juga menunjukkan adanya perbaikan.

Baca juga: Cara Mengobati Radang Tenggorokan dengan Madu, Air Garam, Teh Kamomil, Cuka Apel, Bawang Putih

Angka kesembuhan di Indonesia mencapai 78,84 persen. Angka tersebut lebih tinggi dari rata rata kesembuhan dunia yaitu 74,67 persen.

"Saya kira hal-hal seperti ini yang harus terus kita perbaiki, sehingga kita harapkan tren kasus di Indonesia akan semakin membaik," paparnya.

Tak Berubah

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah tidak mengubah waktu libur panjang yang jatuh pada 28-30 Oktober 2020, atau bertepatan pada Hari Libur Maulid Nabi.

Meski, libur panjang tersebut berpotensi dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur di tengah pandemi Covid-19.

"Sesuai dari arahan Presiden, menetapkan bahwa cuti dan libur dalam kaitannya dengan peringatan Maulid Nabi tetap dilaksanakan."

"Jadi tidak ada perubahan," kata Muhadjir usai ratas melalui siaran YouTube Sekretariat Presiden, Senin (19/10/2020).

Muhadjir meminta liburan kali ini tidak sampai meningkatkan kasus Covid-19 di Tanah Air.

Bahkan, kata Muhadjir, Presiden Jokowi telah menaruh atensi tinggi agar liburan tak menjadi pemicu kenaikan kasus Covid-19.

"Bapak presiden sudah menyampaikan supaya kegiatan libur dan cuti bersama ini jangan sampai nanti menjadi faktor menaiknya angka kasus, dan juga peningkatan masalah Covid-19," beber Muhadjir. (Budi Sam Law Malau)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Penularan Covid-19 Rata-rata 1.000 Sehari, Warga Jakarta Diminta Tak Keluar Kota Saat Libur Panjang, 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved