Berita Sarolangun
RSUD Chatib Azwen Pantau Pegawai Agar Tidak Keluar Kota Untuk Kesenangan Pribadi, Melalui Aplikasi
Tenaga medis dan staf medis di Rumah Sakit Umum Daerah Chatib Azwen Sarolangun, telah dibatasi untuk tidak keluar daerah
Penulis: Rifani Halim | Editor: rida
RSUD Pantau Pegawai Agar Tidak Keluar Kota Untuk Kesenangan Pribadi Melalui Aplikasi
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Tenaga medis dan staf medis di Rumah Sakit Umum Daerah Chatib Azwen Sarolangun, telah dibatasi untuk tidak keluar daerah, dipantau melalui aplikasi lokasi yang di RSUD.
DR Bambang, Dirut RSUD Chatib Azwen menjelaskan, dalam rangka mengurangi angka gejolak Covid-19, pihaknya melarang staf dan tenaga medis dibatasi untuk keluar kota.
"Staf gunakan aplikasi, jadi ia mengunakan aplikasi itu untuk melaporkan lokasinya dan melakukan share lokasi, jadi kita tahu keberadaan staf kita, selama Covid-19 ini jadi mereka harus melaporkan dirinya di mana," kata Dirut RSUD Chatib Azwen dr Bambang, Kamis (22/10/2020).
Ia menegaskan bahwa bagi staf dan tenaga medis di RSUD yang berpergian keluar kota, akan di beri sanksi.
"Jadi mereka itu kalau bisa jangan berpergian untuk kesenangan pribadi, itu tidak kita benarkan, mereka harus benar-benar di rumah dan bersih dari Covid-19," katanya.
Ia juga memberikan semangat kepada tenaga medis baik di RSUD dan Puskesmas, dan selalu menjaga pola makan dengan baik, berjemur dan olahraga.
RSUD Chatib Azwen Sarolangun Sempat Ditutup Tiga Hari, Berakhir Rabu
RSUD Chatib Azwen Sarolangun ditutup sementara terkait makin merebaknya kasus Covid-19 di Kabupaten Sarolangun.
RSUD Chatib Azwen ditutup tiga hari, dimulai Minggu (18/10/2020) sampai Rabu (21/10/2020).
Hal tersebut dikarenakan tenaga medis, penunjang medis dan paramedis di RSUD Chatib Azwen sedang dalam proses uji swab dan beberapa ruangan harus dinetralisir dan screening.
"Saya kepala rumah sakit Chatib Azwen ,mohon maaf pada masyarakat sarolangun, karena menutup pelayanan rumah sakit sementara ini, karena ada staf kita yang terkonfirmasi Covid-19, dari itu kami harus melalui pembersihan dan menscrining agar memang benar-benar bersih dari konferensi Covid-19," kata dr Bambang Hermanto Dirut RSUD, Minggu (18/10/2020).
Sarolangun sendiri sudah mulai panjangkitan penularan Covid-19 secara besar-besaran, dikarenakan kelengahan menjaga kesehatan.
Ia juga menambahkan, agar masyarakat mengerti dan memahami dengan penutupan layanan RSUD dan masyarakat juga harus menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan masker dan selalu membawa hand sinitizer.
Dapat diketahui, bahwa beberapa staf yang terkonfirmasi Covid-19 dari poli dan dari IGD RSUD Sedang dalam tahap uji swab dan karantina mandiri.
(tribunjambi/rifani halim)