Berita Sarolangun

120 Guru di Sarolangun akan Pensiun, Kini Kekurangan, Pemkab Siapkan Formasi

Guru di Kabupaten Sarolangun sebanyak sekitar 120 orang akan pensiun di tahun 2020-2021. Mereka adalah guru di SD dan SMP

Penulis: Rifani Halim | Editor: Nani Rachmaini
tribunjambi/rifani halim
Helmi Kadis Pendidikan Sarolangun 

120 Guru di Sarolangun akan Pensiun, Kini Kekurangan, Pemkab Siapkan Formasi

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Guru di Kabupaten Sarolangun sebanyak sekitar 120 orang akan pensiun di tahun 2020-2021.

Mereka adalah guru di SD dan SMP di Sarolangun.

Helmi Kadis Pendidikan Sarolangun ia menjelaskan, guru-guru pensiun didominasi guru kelas, namun saat ini sekolahan di Kabupaten Sarolangun kekurangan guru bahasa Inggris dan matematika.

"Untuk ke depannya formasinya harus disesuaikan dengan yang pensiun, itu guru-guru tahun 1982 saya masih ingat itu mereka didatangkan dari Yogyakarta dan Medan," kata Helmi saat ditemui di kantor Bupati Sarolangun, Senin (21/10/2020).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sarolangun, Helmi
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sarolangun, Helmi (tribunjambi/wahyu herliyanto)

Untuk saat ini kekuranggan guru kelas masih diisi dengan guru-guru honorer, untuk mengisi kekosongan dari guru yang telah pensiun.

Helmi menambahkan, untuk penambahan pormasi ia akan melihat dahulu, dan kordinasi dengan BKD, Jikalau 120 orang yang pensiun mungkin akan di tambah sekitar 50 persen.

Pondok Pesantren di Sarolangun Boleh Belajar Tatap Muka, Syaratnya Rapid Test

Berbeda dengan madrasah, pondok pesantren di Kabupaten Sarolangun tetap boleh melakukan pembelajaran tatap muka.

Namun Kementrian Agama Sarolangun, mengimbau agar ketentuan menaati protokol kesehatan dan sosial distancing dilaksanakan di pondok pesantren.

Tak hanya itu, Kepala kementerian agama Sarolangun M Syatar mengimbau, kunjungan orangtua ke pondok pesantren juga dibatasi.

Hal itu dilakukan sebagai bentuk pencegahan penyebaran Pendemi Covid 19.

"Untuk anak pondok pesantren boleh masuk, dengan syarat para santri, ustad dan ustazahnya harus melakukan rapid terlebih dahulu, dan kita juga meminta orang tua untuk membatasi kunjungan," katanya lagi.

Tak lupa dirinya juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah dalam upaya pencegahan dan memutus mata rantai pendemi Covid 19.

"Dengan harapan pendemi Covid 19 ini cepat berakhir," tandasnya.

(tribunjambi/rifani halim)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved