Siapa Sebenarnya Lamek Taplo? Pimpinan KKB Papua yang Menembak 3 Prajurit TNI di Pegunungan Bintang
Siapa Sebenarnya Lamek Taplo? Pimpinan KKB Papua yang Menembak 3 Prajurit TNI di Pegunungan Bintang
TRIBUNJAMBIU.COM - Lamek Taplo pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua kembali berulah.
KKB Papua pimpinan Lamek Taplo menembak tiga prajurit TNI di Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Selasa (20/10/2020).
Lamek Taplo memiliki nama lengkap Lamek Alipky Taplo.
Ia menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Pertahanan TPNPB Ngalum Gupel.
Namanya pertama kali mencuat saat ia mengklaim telah menembak jatuh helikopter M 17 milik TNI yang ditemukan di daerah Pegunungan Papua pada Febuari 2020 lalu
Seperti dilansir dari tribunjabar.id dalam artikel 'Helikopter TNI Jenis MI 17 yang Beberapa Bulan Lalu Hilang Akhirnya Ditemukan'
Dalam laporannya, Lamek Taplo mengatakan mereka bertanggungjawab atas jatuhnya helikopter tersebut.
Dan baru-baru ini, tiga anggota TNI menjadi korban penembakan anggota KKB Papua ketika melakukan patroli di Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Selasa (20/10/2020).
Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III (Kapen Kogabwilhan III) Kolonel Czi IGN Suriastawa menyatakan bahwa penembakan tersebut dilakukan oleh anggota KKB Papua pimpinan Lamek Taplo.
"Penembakan tersebut dilakukan oleh gerombolan KKB Papua dari kelompok Lamek Taplo yang diperkirakan berjumlah 10 orang dengan menggunakan senjata laras panjang," ujarnya melalui keterangan tertulis, Selasa.
Dilansir dari Kompas.com dalam arikel 'Penembakan 3 Prajurit TNI di Pegunungan Bintang Dilakukan KKB Pimpinan Lamek Taplo'
Para korban penembakan merupakan prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) dari Batalyon Infantri (Yonif) 312/KH.
Suriastawa menyebut, penyerangan terjadi pada pukul 09.30 setelah para personel TNI tersebut melewati jembatan dan berada dalam posisi menanjak.
Ketiga korban saat ini sudah berada di RSUD Oksibil dan kondisinya stabil.
Rencananya ketiga korban segera dievakuasi ke Jayapura untuk menjalani perawatan di RS Marthen Indey.