Berita Jambi
Perlu Ada Terobosan Baru, Ini Hasil FGD Mencari Solusi Permanen Untuk Mengatasi Karhutla di Jambi
Pemerintah Provinsi Jambi bersama Korem 042 Garuda Provinsi Jambi terus mencari solusi permanen untuk mengantisipasi
Penulis: Zulkipli | Editor: Nani Rachmaini
Tiga wilayah tersebut yakni Kabupaten Muarojambi, Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Tanjab Timur.
Pasalnya di kawasan tersebut terdapat wilayah gambut yang kerap terbakar.
“Untuk wilayah yang kerap terbakar ini merata ada perbatasan hutan dan masalah sengketa, untuk masalah sengketa mereka ingin memperluas lahan mereka,” sebutnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, Zulkifli menyebutkan persoalan yang krusial harus dibawa ke Jakarta atau pemerintah pusat untuk penyelesaian dari permasalahan yang terjadi.
Kemudian, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jambi, Kombes Pol Edy Faryadi menyebutkan, Asap Digital yang mampu memantau 24 jam di kawasan hutan.
Pasalnya, penyebab terjadinya kebakaran karena ulah manusia.
Ini bisa menjadi salah satu solusi permanen dalam mencegah awal kebakaran hutan.
"Penyebab kebakaran ada dua, faktor cuaca dan faktor ulah manusia," kata dia.
Dengan demikian bisa mengetahui siapa yang melakukan tindak pidana dengan membakar lahan.
“Dengan asap digital ini saya percaya bisa memantau penyebab kebakaran dan langsung bisa mendeteksi dini pencegahan kebakaran, ini bisa kita gunakan secara permanen," jelasnya.
Kemudian, Edy juga menyebutkan asap digital ini juga bisa dijadiakan alat bukti di meja persidangan. Sehingga ini memperkuat bukti.
“Ini juga bisa menjadi acuan dan bukti kuat, karena ini mampu merekam dengan jarak yang jauh,” sebutnya.
Sementara itu, Pjs Gubernur Jambi Restuardy Daud mengatakan untuk mengatasi kebakaran hutan, perlu adanya langkah dalam penanggulangan, perusahaan bidang kehutanan dan perkebunan membuat mapping sebaran penggunaan lahan untuk langkah-langkah tindak lanjut.
Kemudian, memperkuat upaya pengendalian dan aksi pencegahan karhutla di tingkat desa.
“Gerakan ekosistem yang berkelanjutan dengan manajemen air untuk lahan gambut terutama pada daerah yang mengalami penurunan permukaan air secara signifikan serta upaya untuk mengembalikan ke habitat semula menjadi langkah yang baik dalam penanganan Karhutla,” kata dia.