Berita Tanjab Barat

Pembangunan Tugu Perjuangan Kuala Tungkal Jadi Pertanyaan, Diduga Tak Masuk Dalam Pembahasan DPA

Nilainya pun terbilang fantastis, dengan nilai Rp 1,97 miliar dengan menggunakan APBD tahun anggaran 2020.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Tribunjambi/Samsul Bahri
Pembangunan Tugu Perjuangan Kuala Tungkal. 

TRIBUNJAMBI.COM, KUALATUNGKAL - Masyarakat Kabupaten Tanjabbar tahun ini akan memiliki ikon Tugu Perjuangan Kuala Tungkal.

Tugu Perjuangan Kuala Tungkal tersebut saat ini dalam proses pembangunan.

Nilainya pun terbilang fantastis, dengan nilai Rp 1,97 miliar dengan menggunakan APBD tahun anggaran 2020.

Namun, sayangnya pembangunan tersebut diduga tidak masuk dalam pembahasan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) di Komisi III DPRD Tanjabbar.

Baca juga: Sinopsis Pinocchio Episode 15, In Ha Masih Memakai Kalung Kancing dari Dal Po

Baca juga: Download Lagu Pamer Bojo Didi Kempot, Lengkap dengan Chord Kunci Gitar dan Liriknya

Baca juga: Nita Thalia Bongkar Borok 20 Tahun Jadi Madu Nurdin Rudythia, Istri Pertama Langsung Pasang Badan

Hal ini pun sangat dikagetkan dari pernyataan Wakil Ketua Komisi III DPRD Tanjabbar, H Assek.

Ia menyebutkan bahwa dirinya tidak mengetahui bahwa ada pembangunan patung dengan informasi tinggi sekitar 22 meter.

"Patung yang mana? Saya tidak tahu," tanggapan H Assek terkait pembangunan patung tersebut, Senin (19/10/2020).

"Tidak pernah ada dalam pembahasan di komisi III, di APBD Murni juga tidak pernah kemarin. Saya ini wakil ketua komisi III saat itu dan hari ini saya juga wakil Ketua Komisi III," tambahnya.

Lebih lanjut, H Assek kembali menerangkan ketidaktahuannya terkait adanya pembangunan tugu perjuangan Kuala Tungkal.

Ketidaktahuannya ini pun juga membuatnya tidak mengetahui terkait desan dan tujuan dari pembangunan Tugu Perjuangan Kuala Tungkal.

"Tidak tahu lah ya kalo saat rapat pembahasan itu saya tidak hadir, tapi seingat saya pembahasan-pembahasan di PU ataupun Perkim saya tidak pernah tidak hadir,"tambahannya.

Lebih lanjut, H Assek memberikan penjelasan bahwa seharusnya anggaran untuk pembangunan tugu perjuangan itu masuk dalam item recofussing anggaran dalam kondisi pandemi Covid-19.

Karena menurutnya ada hal lain yang menjadi prioritas untuk masyarakat di tengah dampak pandemi yang terjadi di Kabupaten Tanjabbar.

"Kalo menurut saya patung ini yang di recofussing ini. Bukan kegiatan yang sifatnya prioritas untuk masyarakat yang menyentuh masyarakat tetapi patung ini, walaupun mungkin ini patung sejarah, tapi ini kan sifatnya tidak terlalu penting untuk segera di bangun menurut saya karena saat ini kondisi keuangan kita bisa dikatakan tidak sehat lah,"pungkasnya.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved