Vaksin Merah Putih Hampir Rampung, Direncanakan Bulan Depan Diuji Kepada Hewan
Bila berjalan lancar, diperkirakan uji praklinik Vaksin Merah Putih bisa segera dilakukan pada November 2020 mendatang.
“Jadi walaupun teknologinya bukan teknologi kuno, teknologi yang agak lebih baru tetapi sudah dikuasai oleh banyak negara, dan hasilnya juga relatif mudah dipanen dan relatif lebih aman karena tidak menggunakan virus hidup sebagai vektor,” ujar Amin.
Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengungkapkan perkembangan terkini terkait keberadaan berbagai vaksin Covid-19 di dunia.
Sejauh ini yang sudah masuk uji klinis tahap III adalahvaksin dari AstraZeneca Inggris dan Sinovac China.
China memang memiliki industri farmasi yang sudah maju, termasuk dalam bidang pengembangan vaksin. Brodjonegoro menjelaskan, China mengebut penemuan vaksin Covid-19 karena jumlah penduduknya terbesar di dunia. Sebanyak 1,5 miliar juta jiwa ada di China
."Jadi mereka ingin memastikan jangan sampai penyebaran itu tidak terkendali," ucap dia.
Selain itu, sejumlah perusahaan lain seperti Moderna dan Cansino yang juga dari China turut melakukan
pengembangan Vaksin Corona.
Di Indonesia sendiri, PT. Bio Farma sedang mempersiapkan uji klinis untuk vaksin-vaksin yang dipersiapkan Pemerintah, termasuk uji klinis untuk Vaksin Merah Putih.
Namun Brodjonegoro turut mengingatkan bahwa berbagai kabar dan pemberitaan seputar temuan vaksin terkadang hanya untuk kepentingan capital market.
"Kita lihat dari perkembangan vaksin Covid-19, di mana pusat-pusat farmasi besar, berita-berita yang sudah diberitakan bahwa yang ini sudah berhasil paling tidak efektif atau sudah masuk uji klinis tahap III atau dia dianggap cukup efektif, itu
ternyata ujungnya hanya untuk capital market," kata dia.
"Untuk menaikkan harga saham, tapi tampaknya dari segi medis, tentunya kita masih harus menunggu,"
imbuh dia.
Hasil uji klinis vaksin Sinovac di Indonesia menunjukkan keefektifan mencapai 30 hingga 50 persen.
Brodjonegoro mengingatkan, uji klinis tahap III itu bukanlah tahap yang terakhir.
Dalam pengertian, harus ada surveilans atau monitor terhadap mereka yang menerima vaksinasi vaksin tersebut.
Sejauh informasi yang diterima Brodjonegoro dari yang menjalani uji klinis tahap III, vaksinasi tahap pertama
dilakukan sebanyak dua kali.