Aksi Demo FPI, GNPF, PA 212 Rusuh, Massa Minta Jokowi Turun, Denny Siregar: Biar Proposal Cair
Aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja yang digelar sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islam di kawasan Patung Kuda, berujung rusuh.
Aksi Demo FPI, GNPF, PA 212 Berujung Rusuh, Massa Minta Jokowi Turun, Denny Siregar: Biar Proposal Cair
TRIBUNJAMBI.COM- Aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja yang digelar sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islam di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat pada Selasa (13/10/2020) berujung kerusuhan.
Peristiwa tersebut terjadi sesaat ribuan ormas Islam yang terdiri dari Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni (PA) 212, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) UIama dan sejumlah ormas lainnya itu membubarkan diri jelang petang hari.
Ternyata kerusuhan yang terjadi membuat pegiat media sosial, Denny Siregar berkomentar.
Lewat akun twitternya @Dennysiregar7 pada Selasa (13/10/2020) malam, Denny menegaskan aksi penyerangan yang dilakukan oleh kelompok yang disebut Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana sebagai Anarko itu sengaja dilakukan.
Baca juga: Malam-malam Anggota TNI Dikerahkan, Massa Pendemo UU Cipta Kerja Langsung Bubar, Ada yang Minta Foto
Menurutnya, aksi pembakaran yang dilakukan oleh Kelompok Anarko itu termasuk dalam perjanjian antara pemodal dengan pendemo.
Sebab, apabila tidak dilakukan, perusuh katanya tidak akan mendapatkan bayaran.
"Harus ada bakar2nya, karena itu bagian dr proposal supaya cair bayaran," tulis Denny Siregar pada Selasa (13/10/2020).
Dalam aksi unjuk rasa yang turut menuntut pengunduran diri Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) itu, Denny Siregar menyebutkan pihak yang paling merugi.
Mereka disebutkannya adalah pemodal yang berada dibalik aksi unjuk rasa.
Sebab menurutnya, anggaran dana sudah dibagikan kepada pendemo, akan tetapi tujuan dari aksi unjuk rasa itu tidak tercapai.
"Dalam demo seperti ini sebenarnya yang paling rugi adalah bohir. Uangnya kepake, tapi tujuannya gak kecapai..," ungkap Denny.
Tidak hanya itu, pihak yang merugi adalah para pendemo.
Mereka katanya mendapatkan bayaran sedikit, tetapi memiliki resiko besar selama berjibaku di lapangan.
"Yang kedua adalah pelaku dilapangan. Dapat duitnya dikit, tapi hidupnya paling terancam," jelas Denny.
Lalu, pertanyaan kemudian dilontarkan Denny Siregar terkait pihak yang diuntungkan dalam aksi unjuk rasa yang berujung kerusuhan tersebut.
Menurutnya, pihak yang diuntungkan adalah pihak yang mendapatkan rumah DP 500 juta.
"Trus siapa dong yang untung ??," tanya Denny Siregar.
"Yang untung yang dapet DP rumah 500 juta hahaha," ungkapnya.
Walau tidak dijelaskan secara rinci siapa pemodal di balik aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja, statusnya viral di twitter pada Rabu (14/10/2020).
Postingannya pun disukai lebih dari 1.500 orang dan di-retweet ratusan kali hanya dalam waktu kurang dari sembilan jam.
Baca juga: Demo UU Cipta Kerja Mirip Perang Palestina-Israel, Ambulans Diberondong Tembakan Gas Air Mata
Warga net menuliskan beragam pendapat hingga sanggahan terkait sangkaan yang dituliskan Denny Siregar.
Terlebih kalimat yang dituliskannya mengenai pihak yang diuntungkan dalam aksi unjuk rasa.
Sebagian warga net mengasosiasikan kalimat 'DP Rumah 500 Juta' sebagai 'DP Rumah 0 Persen' yang merupakan program kerja Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan.
Seperti akun @Fay9114 yang tertawa dan mengunggah meme soal program Rumah DP 0 Rupiah.
"Wkwkwkww," balas akun @Fay9114.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Demo FPI, PA 212 dan GNPF Ulama Berujung Kerusuhan, Denny Siregar: Bagian dari Proposal Supaya Cair